Claim Missing Document
Check
Articles

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG KUNYIT (Curcuma longa L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa Lia Fikayuniar; Neni Sri Gunarti; Mellya Apriliani
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/farmasi.v4i1.618

Abstract

ABSTRAK Kunyit (Curcuma longa L.) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae. Senyawa aktif yang terkandung dalam rimpang kunyit (Curcuma longa L.) mampu bekerja sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol rimpang kunyit (Curcuma longa L.) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Ekstraksi dilakukan dengan cara refluks menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi paper disk dengan masing-masing konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 30%, 40% b/v. Kontrol positif yang digunakan adalah Ciprofloxacin sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah DMSO. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol rimpang kunyit mengandung alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan terpenoid. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak etanol rimpang kunyit dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan konsentrasi 40% merupakan konsentrasi yang memberikan diameter zona hambat terbesar terhadap kedua bakteri uji yaitu 8,63 mm dan 7,8 mm. Kata Kunci : aktivitas antibakteri, Curcuma longa L., Staphylococcus aureus, ABSTRACT Turmeric (Curcuma longa L.) is one type of medicinal plant that belongs to the Zingiberaceae family. The active compounds contained in the Curcuma longa L. rhizome can work as antibacterial. This study aims to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of Curcuma longa L. Antibacterial activity testing was carried out using the paper disk diffusion method with each extract concentration of 10%, 20%, 30%, 40%. The positive control used was Ciprofloxacin while the negative control used was DMSO. The results of phytochemical screening of the ethanol extract of Curcuma longa L. rhizome contain alkaloids, flavonoids, phenols, tannins and terpenoids. Based on the results of the study, the ethanol extract of turmeric rhizome can inhibit Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa bacteria at concentrations of 10%, 20%, 30%, 40% and 40% concentrations which give the largest inhibition zone diameter of the two test bacteria which is 8.63 mm and 7.8 mm. Keywords: antibacterial activity, Curcuma longa L., Staphylococcus aureus,
Reformulasi Corigens dalam Sediaan Antiaging dan Joint Support Drink Mix Collagen Rousselot's Anggun Hari Kusumawati; Lia Fikayuniar; Fitri Amalia; Nopita Aliani; Irma Rahmawati
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36683

Abstract

Penurunan regeneratif sendi yang terjadi pada lanjut usia. Penggunaan Peptan® sebagai collagen peptida dengan profil asam amino yang unik mampu memperbaiki persendian dengan kekurangan mempunyai bau dan rasa yang tidak enak untuk dikonsumsi, sehingga perlu dibuat produk dalam bentuk minuman. Penelitian ini bertujuan untuk mereformulasi corigens saporis dan odoris dalam sediaan instan collagen rousselot’s dengan formula yang tepat. Metode yang digunakan dengan mereformulasi corigens saporis dan odoris dari  perisa dan minyak atsiri, pemanis Stevia rebaudiana (Ber.) dan sukralosa dengan konsentrasi berurutan 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% 10%.  Dan massa pengikat xanthan gum 0,05%, 0,10%, 0,15% dalam bentuk granul untuk 200 ml penyajian. Sediaan instan collagen rousselot’s di uji organoleptik (penampilan, bau, rasa dan tekstur) dari 20 responden dianalisis dengan statistika ANOVA satu arah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi xanthan gum 0,05% berpengaruh terhadap sifat fisik granul, semakin rendah konsentrasi xanthan gum, semakin rendah nilai kadar air FI=1,67%, F2=2,3% FIII=3%, dan waktu alir FI=0,98s, FII= 1,09s, FIII= 1,68s, Dari ke-3 formula yang dibuat semuanya dapat menutupi bau dan rasa yang kurang enak ketika dikonsumsi dan formula dengan kriteria yang baik berdasarkan Uji organoleptik yaitu formula I dengan nilai uji penampilan 75%, bau 60%, rasa 45% dan tekstur 65%.    
Studi Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Kutalanggeng dan Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang Jawa Barat Neni Sri Gunarti; Lia Fikayuniar; Nurlidia Hidayat
Majalah Farmasetika Vol. 6, Supl. 1, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i0.36668

Abstract

Pengetahuan tentang keanekaragaman jenis tumbuhan serta khasiat dari tanaman yang digunakan sebagai obat biasanya di dapatkan secara empiris. Desa Kutalanggeng dan Kutamaneh merupakan bagian dari Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang yang merupakan daerah pegunungan dan masih terbatas sarana kesehatan sehingga masyarakat menggunakan tanaman untuk pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tanaman, bagian tanaman yang digunakan, cara pemanfaatan tanaman sebagai pengobatan di desa Kutalanggeng dan Kutamaneuh. Metode pengumpulan data dengan metode survei dan wawancara secara snowball sampling. Informan dipilih dengan metode purpose sampling. Penyajian data dengan cara kuantitatif yang dilakukan dengan mengukur persentase (%) sitasi. Hasil penelitian menunjukan terdapat 30 jenis tanaman obat dari 20 famili yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat di desa Kutalanggeng dan Kutamaneuh Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Karawang. Bagian tanaman yang sering digunakan yaitu daun dengan % sitasi 83,3%, cara penggunaan yang sering dilakukan yaitu dengan cara diminum dengan % sitasi 70,00%, dan cara pengolahan yang paling sering dilakukan adalah dengan cara di rebus dengan % sitasi 63,33%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada 30 jenis tanaman dari 20 famili yang digunakan sebagai tumbuhan obat di Desa Kutalanggeung dan Kutamaneuh. Pemanfaatan tanaman banyak menggunakan bagian daun yang diolah dengan cara direbus dan penggunaannya dengan cara diminum.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN GEDI (Abelmoschus manihot L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Neni Sri Gunarti; Sri Carnia; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.41

Abstract

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun gedi (Abelmoschus manihot L.) terhadap bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acne dan Staphylococcus aureus) dengan menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Metode difusi sumuran digunakan untuk melihat daya hambat dari masing – masing ekstrak yang diuji. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kepolaran tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol 96% memberikan aktivitas penghambatan yang berbeda pada bakteri Propionibacterium acne, dan Staphylococcus aureus. Dimana ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat menunjukkan daya hambat yang besar dibandingkan ekstrak n-heksan terhadap bakteri Propionibacterium acne dengan zona hambat sebesar 34,52±1,48 mm, 30,38±0,93 mm, dan 21,70±2,20 mm. Sedangkan untuk bakteri Staphylococcus aureus ekstrak etanol 96% 30,58±1,96 mm, ekstrak etil asetat 31,06±1,18 mm, dan ekstrak n-heksan 23,81±6,14 mm. Daya hambat dari masing – masing pelarut termasuk kedalam kategori sangat kuat.
IDENTIFIKASI KANDUNGAN PREDNISON PADA JAMU REMATIK DAN PEGAL LINU DI KARAWANG BARAT Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i1.44

Abstract

Dengan konsep kembali alam, sehingga obat tradisonal menjadi pilihan alternatif pengbotan pendamping untuk pengobatan konvensional, karean selain khasiat nya yang baik tetapi memiliki efek samping yang relatif rendah, dan berdasarkan dari penggunaan turun temurun. Dengan hal tersebut ada beberapa pada fakta nya produsen menggunakan kesematan itu untuk melakukan produksi dengan mengambil keuntungan dengan cara memberi produknya dengan campuran bahan kimia obat tanpa aturan, sehingga hal tersebut membahayakan konsumen seperti yang tertera dalam peraturan kemenkes bahwa syarat obat tradisional dilarang sama sekali mengandung bahan kimia obat (BKO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan Bahan Kimia Obat (BKO) prednison pada jamu rematik dan pegal linu. Sampel jamu yang digunakan yaitu sebanyak sepuluh sampel jamu yang berbeda dengan metode spektrofotometri UV-Vis sebagai metode kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukan adanya lima sampel jamu (yang positif mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) (A, B, C, D, E, F, J) yang dianalisis dengan Spektrofotometri UV-Vis yang mengandung rata-rata kadar prendison yang paling tinggi adalah sampel Jamu J pada konsentrasi 30 ppm dengan nilai 0,07833%.
UJI EVALUASI TABLET IBUPROFEN DENGAN MENGGUNAKAN PENGIKAT DARI AMILUM UMBI GARUT (Marantha arundinaceae L.) Dewi Yulyadah; Nia Yuniarsih; Lia Fikayuniar
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.162

Abstract

Amilum umbi garut digunakan sebagai alternatif bahan pengikat pada pembuatan sediaan tablet, dikarenakan umbi garut mengandung gizi yang tinggi, protein sebesar 1,0-2,2%, lemak 0,1%, amilosa 19,4-21,7%, karbohidrat 25-30%, kandungan pati dari umbi garut terdapat sekitar ± 20% dan serat larut 5,03%. Amilum umbi garut mengandung senyawa utama yaitu amilosa 20%, dan amilopektin 80%. Amilosa memiliki sifat yang mudah menyerap air serta daya kembangnya sangat baik untuk digunakan sebagai penghancur dan pengikat tablet. Amilopektin bersifat lebih lengket serta cenderung membentuk gel apabila dicampurkan dengan air, sehingga amilum dari umbi garut dapat digunakan sebagai bahan pengikat untuk tablet. Tujuan penelitian untuk mengetahui amilum umbi garut dapat dijadikan sebagai bahan pengikat pada formula tablet ibuprofen dan untuk mengetahui amilum dari umbi garut memenuhi syarat pengujian sifat fisik granul dan sifat fisik tablet sebagai bahan pengikat dari tablet ibuprofen. Metode yang digunakan eksperimental dengan statistik inferensial analisis komparasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa formulasi 20% dengan menggunakan pengikat dari amilum umbi garut paling baik digunakan sebagai pengikat pada pembuatan tablet ibuprofen, karena semakin banyak kadar amilum umbi garut pada formulasi maka tablet yang dihasilkan semakin baik dan memenuhi syarat uji sifat fisika kimia tablet.
PENGARUH WAKTU DEASETILASI TERHADAP HASIL PREPARASI DAN KARAKTERISASI KITOSAN DARI LIMBAH TULANG SOTONG (Sepiella inermis) Iin Lidia Putama Mursal; Lia Fikayuniar; Neni Sri Gunarti; Sudrajat Sugiharta; Rodiah Empon
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 3 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i3.206

Abstract

Tulang sotong (Sepiella inermis) berpotensi sebagai sumber kitosan. Kitosan merupakan polimer alami yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis kitosan dari limbah tulang sotong serta mempelajari pengaruh variasi waktu deasetilasi terhadap nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi. Untuk mensintesis kitosan dilakukan sintesis kitin terlebih dahulu dengan dua proses yaitu : demineralisasi dan deproteinisasi. Selanjutnya untuk sintesis kitosan ada pada proses deasetilasi menggunakan NaOH 60 % dengan perbandingan antara sampel dan pelarut yaitu 1:10 (b/v) dan variasi waktu deasetilasi yaitu 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rendemen, kadar air, kadar abu dan derajat deasetilasi telah memenuhi persyaratan standar mutu kitosan dan nilai yang diperoleh menurun dikarenakan bertambahnya waktu deasetilasi namun untuk kadar air, tidak dipengaruhi oleh waktu deasetilasi, dan juga tulang sotong ini berpotensi untuk dijadikan bahan untuk membuat kitosan, hal ini didasarkan pada hasil FTIR karena memiliki gugus -OH, gugus -NH, serta tidak munculnya gugus C=O dari gugus amida yang merupakan karakteristik dari terbentuknya kitosan.
FORMULASI DAN UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SERUM ANTIJERAWAT EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (Ocimum x africanum Lour.) Lia Fikayuniar; Anggun Hari Kusumawati; Mega Putri Silpia; Herlina Monafita; Laela Tusyaadah
Jurnal Buana Farma Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v1i4.265

Abstract

Kemangi (Ocimum x africanum L.) merupakan salah satu tanaman yang memiliki senyawa antibakteri mampu menghambat penyumbatan bahan keratin pada lapisan pilosebaseus yang dipicu oleh bakteri jerawat yaitu Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan ekstrak etanol daun kemangi menjadi sediaan serum antijerawat dan uji evaluasi fisik yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas, daya sebar, homogenitas serta uji aktivitas antibakteri pada sediaan serum antijerawat dengan variasi konsentrasi F1 (1,25%), F2 (2,5%) dan F3 (5%). Uji aktivitas antibakteri sediaan serum antijerawat dilakukan menggunakan metode difusi agar dengan cara sumuran. Hasil penelitian pada sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki nilai F1= 10,2 mm F2= 14,4 mm dan F3= 17,4 mm. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sediaan serum antijerawat yang memenuhi persyaratan sifat fisik dan yang memiliki efektivitas antibakteri yang terbaik adalah F3 (5%) memiliki warna hijau bau khas kemangi dan tekstur liquid dengan nilai pH= 5,04, viskositas= 1996, daya sebar= 5,3 dan homogen dengan zona hambat sebesar 17,4 mm yang menunjukan bahwa sediaan serum antijerawat ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri termasuk kedalam zona hambat kuat.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIFITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN TELANG (Clitoria ternatea L.) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa Lia Fikayuniar; Ermi Abriyani; Sabila Nur Safitri; Didi Jayadi Mulya
Jurnal Buana Farma Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Buana Farma : Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jbf.v2i1.327

Abstract

Telang leaf (Clitoria ternatea L.) is one of the plants that is often used as a traditional medicine by the people of Indonesia to cure infections which is used by attaching it to the sore, wound or swollen part. The purpose of this study was to determine the antibacterial bioactivity of n-hexane, ethyl acetate, and methanol extracts of telang leaf against Pseudomonas aeruginosa bacteria and to determine the content of secondary metabolites in the extracts of n-hexane, ethyl acetate, and methanol qualitatively by phytochemical screening and thin layer chromatography. The method used in this study is the antibacterial method of pitting with a concentration of 40%, 60%, 80%, 100%, phytochemical screening, and thin layer chromatography with specific spot appearance. The best potential antibacterial bioactivity between n-hexane, ethyl acetate, and methanol extract of telang leaf (Clitoria Ternatea L.) against Pseudomonas aeruginosa is the methanol extract of telang leaf (60%) which has an inhibition zone of 18.57 mm, strong category and based on supporting data. qualitatively by phytochemical screening containing secondary metabolites, namely flavonoids, saponins, tannins, quinones, polyphenols and triterpenoids/steroids as well as TLC results with the appearance of specific Liebermen burchard (LB) spots that are positive blue-black in color, suspected as an antibacterial of the triterpenoid/steroid secondary metabolite group.
SKRINING FITOKIMIA DAN BIOAKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL BUNGA KANGKUNG PAGAR (Ipomoea carnea Jack.) DENGAN METODE DPPH (2,2-DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL) Ermi Abriyani; Lia Fikayuniar; Fifit Safitri
Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi Vol 6 No 1 (2021): Pharma Xplore : Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jpx.v6i1.1447

Abstract

Antioksidan adalah suatu spesi yang dapat menyumbangkan satu atau lebih elektron (electron donor) kepada radikal bebas untuk menghambat reaksi radikal bebas. Bunga kangkung pagar merupakan salah satu sumber yang memiliki aktivitas antioksidan. Telah dilakukan penelitian mengenai skrining fitokimia dan bioaktivitas antioksidan bunga kangkung pagar (Ipomea carnea Jack). Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan yang meningkat dalam pemakaian obat herbal sebagai pengobatan alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil skrining fitokimia dan aktivitas antioksidan dari tumbuhan bunga kangkung pagar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPPH pada ekstrak metanol pada bunga kangkung pagar. Konsentrasi yang dipakai pada ekstrak metanol adalah pengenceran bertingkat yakni 500 ppm, 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm dan 31,25 ppm. Sebagai kontrol pembanding aktivitas antioksidan adalah vitamin C. Spektrofotometri UV-Vis digunakan sebagai pengukur serapan absorbansi antioksidan. Panjang gelombang spektrofotometri UV-Vis yang digunakan pada metode DPPH 517 nm. Hasil IC50 yang didapatkan dari pengujian bioaktivitas antioksidan DPPH adalah 12 ppm yang berarti aktivitasnya sangat kuat. Berdasarkan skrining fitokimianya bahwa bunga kangkung pagar mengandung flavonoid, saponin, fenolik dan alkaloid.
Co-Authors Abimanyu, Aditiya Rizky Putra Abriyani, Ermi Adinda Khairun Nissa Adinda putri Sabrina Aditiya Putra Abimanyu Agnes Dewi Maria Agrestia, Tasya Agustin, Alisya Nabila Ainun Mar’atus Putri Warsito Aisyah Salsabila Ramadhina Ali Alfarizzy Aliffia Dwi Rahma Alya Lutfiah Amalia Amalia Anggun Hari Kusumawati Anggun Hari Kusumawati Anita Anita Anita Fajriyani Anjela Dian Putri Rahayu Aprilia Kuswanti Arie Wichandar Arrizqi, Farres Ilhamza Arum Hasanah Astriani Nurjanah Asyri Khoerunnisa Atoriq, Muhamad Al Audiny, Cindy Aulia, M Azriel Ayesha, Adinda Ayu Jasmine Azzahra Ayu Wahyuni Ayu Wandira Azalia, Riza Khaila Azizah, Sella Siti Nur Azzahra Amelia Bela Cindika Sagala Candra, Ayu Chaerunnisa Cindiansya Cindiansya Dedeh Komalasari Della Valentina Dewi Yulyadah Dewi Yunita Dhavid Twua Mangunsong Dhavid Twua Mangunsung Dida Fahdona Azzahra Didi Jayadi Mulya Dinar Salma Putri Utami Dinda Aisyah Dinda Revalina Putri Dinda Revalina Putri Dissa Ayu Putri Andini Dyah Anggun Dyanita Irene Susilo Putri Eka Nurfarida Musfiroh Eko Sri Wahyuningsih Eko Sri Wahyuningsih Elista Indah Susanti Eni Nuraeni Erisa Mindawati Erliana Sari Ika Wahyuni Erna Sri Rahmawati Evi Riszka Nurhapit Evi Tania Fadia Ainun Sathi’ah Fajar Adi Prasetya Farhamzah Farida Nur Aeni Farres Ilhamza Arrizqi Ferdyan Pranata Saputra Fifit Safitri Fioren Irwandira Firlie Bastia Putty Zahra Fitri Amalia Fitri Nurfadhilla Gina Desfina Wijaya Gunarti, Neni Sri Hanifah Ismayfatin Hanita, Icha Helsen Helsen Herawati, Shintya Happy Herlina Monafita Hidayat, Dhivira Azfari Pratama Ibrahim, Asshasyfa Iin Kurniawati Iin Lidia Putama Mursal Iin Lidia Putama Mursal Ilham Bintang Pratama Ilham, Ramdani Nur Intan Nurcahyani Irawan, Lora Irma Rahmawati Janwar Janwar Jihan Rosmayati Julia Ratnawati Julianti, Dine Kalina Megia Khairani, Risda Aulia Khairiyah, Syifa Khesya Shafira Khesya Shafira Maurizkya Laela Tusyaadah Laela Tusyaadah Lia Eka Budiyanti Lora Irawan Lulu Melinda Lutfiah, Alya Maharani Angeline, Tiara Marsella Mideliani Jured Maya Arfania Mega Ayu Anisa Mega Putri Silpia Mellya Apriliani Mentari Mia Anisa Silvi Mita Lianastuti Monica Yashna Kusuma Adi Saputra Muhamad Al Atoriq Musfiroh, Eka Nurfarida Neni Nurlelah Nia Yuniarsih Nia Yuniarsih, Nia Nisa Dwi Yuliani Nopita Aliani Novi Lavly Fairish Novi Lavly Fairish Nugraha, Septian NURHALIMAH Nurlidia Hidayat Nurshazidah, Shania Nurul Aeni Safitri Nurul Hotimah Oviligiar Sugiharto Pijriah, Sulis Salsa Prasetya, Fajar Adi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Putri Agustina Putri Agustina Putri Ramadhani, Putri Putri, Nurhaliza Rahayu, Mega Septiani Rahma, Aliffia Dwi Rahmawati, Siti Irma Ramadhina, Aisyah Salsabila Ramdani Nur Ilham Refriyanti Irma Renita Hamjah Reza Rizky Yuniar Richa Putri Immelia Risti Septanti Riswanti Frida Anandari Rizky Marsada Ukur Ujung Rizmayanti Intan Ferdiansah Rodiah Empon Sabila Nur Safitri Salma Aziz Samsi Ayu Wulandari Santa Regina Sianipar Sarah Fajriyatulhuda Sartika Dewi Sathi’ah, Fadia Ainun Seftiani Su’aida Mahfud Selvia Aziza Selviani Eka Suci Septian Aditiya Nugraha Septiani, Putri Shania Nurshazidah Shintya Happy Herawati Shofia Difa Aulia Sigit Roma Rezki Silvia Ismayanti Sinta Bela Siti Aminah Siti Lulu Lutfiah siti mudrikah Siti Nurcahyati Siti Solihat Sri Anbar Naurah Sri Ayu Winarti Sri Carnia Sri Wahyuningsih, Eko Sudrajat Sugiharta Sugiharta, Sudrajat Sulastri Amallia Sumiyati Sumiyati Susanto, Nabila Tsabitah Syarifah, Nadia Siti Syerli Putri Afriliany Syifa Fauziah Syifa Kamilah Syifa Khairiyah Syifa Salsabila Nur Fauziah Tanti Amelia Tiara Maharani Angeline Tiurida Pandiangan Utami, Dinar Salma Putri Wahyu Nur Februrohman Wahyuni, Ayu Salsabila Wianda Azzahra Audia Wianda Azzahra Audia Wida Nurhamidah Widya Fatmala Widya Fatmala Wijaya, Gina Desfina Wipena Fariza Yasinta Vivia Muthaqimah Yenny Febriani Yun Yuliani Dewi Yuliani, Nisa Dwi Yulianti Khasanah Zaenudin, Rian Ahmad Zafira Fatiha Nurulhadi Zulfa, Adiva Nafila Zulfa, Amanda Auliya