Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DENGAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) POSITIF DI PESISIR DAN PERKOTAAN Ida Farida Handayani
Jurnal Kebidanan VOLUME 07 No.01, Juni 2015
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v7i01.192

Abstract

ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBANABSTRACTCervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual. ABSTRAK Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara yang sedang berkembang. Salah satu metode untuk mendeteksi gejala prakanker yaitu dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam asetat (IVA). Wanita di Kabupaten Karawang ditemukan cukup banyak yang mengalami IVA positif. Menganalisis perbandingan karakteristik (usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, status sosial ekonomi) dan pengetahuan tentang kanker serviks pada wanita dengan Inspkesi Visual Asam asetat (IVA) positif di pesisir dan perkotaan. Penelitian analitik komparatif dengan rancangan penelitian menggunakan desain potong silang terhadap karakteristik wanita yang meliputi usia pertama kali berhubungan seksual, jumlah pasangan, paritas, status sosial ekonomi dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir dan perkotaan. Subjek penelitian sebanyak 110 responden di Kabupaten Karawang tahun 2010. Analisis data menggunakan uji Chi Kuadrat. Usia pertama kali berhubungan seksual di pesisir vs di perkotaan 17,4 tahun (SD=2,94) vs 20,4 tahun (SD=2,87) (nilai p<0,001), jumlah pasangan seksual di pesisir vs di perkotaan 1,2 (SD=0,58) vs 1,1 (SD=0,46) (nilai p= 0,221), paritas di pesisir vs di perkotaan 2,3 (SD=1,32) vs 2 (SD=1,11) (nilai p= 0,140), status sosial ekonomi di pesisir vs di perkotaan rendah (SD=0,37) vs tinggi (SD=0,50) (nilai p<0,001 ) dan pengetahuan tentang kanker serviks di pesisir vs di perkotaan 16,1 (SD=1,94) vs (SD=2,01) 16,3 (nilai p= 0,840). Perbandingan usia pertama kali berhubungan seksual dan status sosial ekonomi pada wanita dengan IVA positif di daerah pesisir dan perkotaan ditemukan berbeda secara bermakna. Penyuluhan dan kerjasama lintas sektoral mengenai penundaan usia pernikahan dan pemberiaan peluang kerja yang lebih luas bagi perempuan Kata kunci: IVA, Jumlah Pasangan Seksual, Paritas, Pengetahuan tentang Kanker Serviks, Status Sosial Ekonomi, Usia Pertama kali Berhubungan Seksual. COMPARISON OF FEATURES AND KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER IN WOMEN WITH VISUAL INSPECTION ACETIC ACID ( IVA ) POSITIVE IN COASTAL AND URBAN ABSTRACT Cervical cancer ranks second of cancer that strikes women in the world and the first order for women in developing countries. One method for detecting precancerous symptoms is by inspection Visual Inspection Acetic acid (VIA). Women in Karawang found pretty much experiencing positive IVA. Analyzing the comparison of characteristics (age at first intercourse, number of sexual partners, parity, socioeconomic status) and knowledge of cervical cancer in women with Visual Inspkesi acetic acid (VIA) is positive in the coastal and urban areas. Comparative analytical research with the research design used cross-sectional design of the characteristics of women which includes the age of first intercourse, number of partners, parity, socioeconomic status and knowledge of cervical cancer in the coastal and urban areas. Subject of the study were 110 respondents in the Karawang regency in 2010. Data were analyzed using Chi Square test. The age of first intercourse in coastal urban vs. 17.4 years (SD = 2.94) vs 20.4 years (SD = 2.87) (p <0.001), number of sexual partners in the coastal urban vs 1, 2 (SD = 0.58) vs 1.1 (SD = 0.46) (p = 0.221), parity in the coastal urban vs 2.3 (SD = 1.32) vs. 2 (SD = 1.11 ) (p = 0.140), socio-economic status in coastal urban vs. low (SD = 0.37) vs. high (SD = 0.50) (p <0.001) and knowledge of cervical cancer in the coastal urban vs 16 , 1 (SD = 1.94) vs (SD = 2.01) 16.3 (p = 0.840). Comparison of the age of first sexual intercourse and socioeconomic status in women with positive IVA in coastal and urban areas found to differ significantly. Extension and cross-sectoral cooperation regarding the postponement of marriage and pemberiaan employment opportunities wider for women Keywords: IVA, Total Couple Sexual, Parity, Knowledge of Cervical Cancer, Socio-Economic Status, Age First Related Sexual.
EFEKTIVITAS KONSUMSI SARI KACANG HIJAU TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI) Ida Farida Handayani; Ugi Sugiarsih
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v15i1.2223

Abstract

Beberapa penelitian telah dilakukan yang membuktikan bahwa kacang hijau juga mengandung senyawa aktif yaitu polifenol dan flavonoid yang berfungsi meningkatkan hormon produksi ASI.Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas konsumsi sari kacang hijau  terhhadap kelancaran produksi ASI. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan Pretest-Postest control Group Design. Populasi adalah semua ibu nifas, sampelnya ibu nifas hari pertama yang melahirkan spontan pervaginam, dengan jumlah 33 responden kelompok perlakuan dan 33 responden kelompok kontrol, teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. , metode pengukuran kelancaran ASI dengan penghitungan skor dari 5 indikator, instrument lembar observasi. Hasil : Rata-rata kelancaran produksi ASI  pada ibu   yang  diberikan sari kacang hijau selama 14 hari, dengan pemberian 250 ml sebanyak 2 kali/hari,  adalah skornya 4,448 dengan standar deviasi 0,870, sedangkan ibu yang  tidak   diberikan sari  hijau rata - rata  kelancaran ASI   adalah skornya 2.454  dengan standar deviasi 1.033. Hasil uji statistik didapatkan  nilai p=0.000,  maka  dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan antara   rata - rata  kelancaran ASI antara ibu yang diberikan sari kacang hijau dengan ibu yang tidak diberikan Kesimpulan : Pemberian sari kacang hijau efektif terhadap kelancaran produksi pengeluaran ASI. Saran yang disampaikan  ibu  menyusui diharapkan mengkonsumsi sari kacang hijau  dalam memperlancar  produksi pengeluaran ASI.