Pemanfaatan limbah untuk hal yang berguna adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan. Kandungan senyawa pada limbah baja di Desa Batur, Kecamatan Ceper adalah SiO2 sebesar 35,19%, Fe2O3 19,58%, Al2O3 6,01%, MgO 2,95%, CaO 26,5%, Na2O 3,21%. Kandungan Silika dioksida (SiO2) yang tinggi, dimungkinkan dapat bereaksi dengan semen, yang digunakan sebagai bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional di Dusun Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Magelang, dengan menggunakan cetakan dan alat pres. Proporsi perbandingan semen dan agregat adalah 1:3 dan nilai fas 0,5 dengan variasi penambahan limbah baja sebesar 0%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 100%. Pengujian kuat tekan, serapan air, dan ketahanan terhadap Natrium Sulfat dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar, dan pengujian ketahanan aus dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Hasil pengujian kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi penambahan limbah baja 40% sebesar 16,601 MPa dan nilai terendah terdapat pada variasi 0% sebesar 7,593 MPa. Nilai keausan mengalami peningkatan pada setiap penambahan limbah baja, dengan nilai terendah pada variasi 0% sebesar 0,086 mm/menit dan nilai tertinggi pada variasi 100% sebesar 0,305 mm/menit. Nilai serapan air meningkat dari variasi 20% sebesar 6,438% hingga variasi 100% sebesar 8,802%. Pengujian ketahanan terhadap Natrium Sulfat tidak memiliki pengaruh pada paving block. Secara keseluruhan, penggunaan limbah baja sebagai bahan pengganti agregat telah memenuhi SNI 030691-1996.