Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ALAMIPADA LAPISAN LAMINA TERHADAP KUAT LENTUR BALOK LAMINASI BARECORE KAYU SENGON Adi Setya Rahman; Bambang Surendro; Anis Rakhmawati
Wahana Ilmuwan Vol 1, No 1 (2016): Wahana Ilmuwan
Publisher : Wahana Ilmuwan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Barecore adalah potongan-potongan kayu kecil yang ditata dan direkatkan menggunakan perekat hingga membentuk sebuah papan. Papan barecore yang dihasilkan kemudian dibuat menjadi balok laminasidandiberi bahan perkuatan misalnya serat alami.Pemilihan penggunaan serat alami (serat ijuk, serat rayung dan serat kelapa) sebagai bahan perkuatan balok laminasi karena jumlahnya yang melimpah dan mudah ditemukan,sehingga judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Penambahan Serat Alami pada Lapisan Lamina terhadap Kuat Lentur Balok Laminasi Barecore Kayu Sengon”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat alami pada lapis lamina terhadap kuat lentur balok laminasi papan barecore kayu sengon dengan menggunakan perekat lem PV/AC Fox putih.Pembuatan balok laminasi berukuran 6x8x120 cm. Balok laminasi diberi penambahan serat alami pada tiap lapisan laminayang ditata sejajar arah serat dengan jenis variasi yaitu balok laminasi tanpa penambahan serat(B.L.T.S), balok laminasi dengan penambahan serat ijuk(B.L.S.I), balok laminasi dengan penambahan serat rayung (B.L.S.R) dan balok laminasi dengan penambahan serat kelapa(B.L.S.K). Pengujian balok laminasi mengacu pada standar JAS 234:2003. Uji kadar air dan kerapatan dilakukan di Laboratorium Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Tidar. Uji kuat lentur balok laminasi dilakukan di Laboratorium Struktur,Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menggunakan alat Universal Testing Machine.Hasil uji kadar air rata-rata sebesar 13,670% dan nilai kerapatan rata-rata sebesar 0,317 gr/cm3sudah memenuhi standar JAS 234:2003.Nilai MOE balok asli (B.A) sebesar 258.175,286 kg/cm2, nilai MOE (B.L.T.S) sebesar 81.425,395 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.I) sebesar 49.749,122 kg/cm2, nilai MOE (B.L.S.R) sebesar 38.278,805 kg/cm2 dan nilai MOE (B.L.S.K) sebesar 68.837,786 kg/cm2, sehingga hanya balok asli(B.A) dan balok laminasi tanpa penambahan serat (B.L.T.S) yang memenuhi standar JAS 234:2003. Hasil uji nilai MOR balok laminasi tidak memenuhi standar JAS 234:2003. Pada analisis data menggunakan Anova Single Factor disimpulkan bahwa penambahan serat alami (serat ijuk,serat rayung dan serat kelapa) berpengaruh terhadap kuat lentur.
SEKAM PADI DAN BATANG BAMBU SEBAGAI BAHAN BALOK KOMPOSIT DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS RESIN POLYESTER Titis Wijaksono; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Reviews in Civil Engineering Vol 5, No 2 (2021): Reviews In Civil Engineering
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rice.v5i2.4813

Abstract

Sekam padi seringkali pemanfaatannya kurang optimal menyebabkan sekam padi kurang memiliki nilai guna, untuk menambah nilai guna dan meningkatkan nilai ekonomi maka diciptakanlah balok komposit sekam padi. Dalam komponen sekam padi terdapat bahan lignoselulosa  yang mengakibatkan tumbuhnya sifat kuat serta kaku, dari sifat kuat dan kaku tersebut menjadi alasan sekam padi sebagai bahan pembuat balok komposit. Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kerapatan, Modulus of Rupture, dan Modulus  of Elasticity dari balok komposit sekam padi.Pengujian ini menggunakan balok komposit sekam padi berukuran tebal 5 cm lebar 5 cm dan panjang 76 cm mengacu pada SNI 03-3959-1995 dengan tambahan bilah bambu sebagai penguat dan resin polyester  sebagai pengikatnya. Pengujian dilakukan di Laboratorium Struktur Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar, Magelang. Pengujian kuat lentur mengacu pada SNI 03-3972-1995 menggunakan mesin modulus testing machine.Hasil pengujian kuat lentur balok komposit sekam padi didapat nilai MOR varian P1 diperoleh 15.313 MPa untuk varian P2 diperoleh 21.073 MPa dan untuk varian P3 diperoleh 29.741 MPa. Untuk nilai MOE didapat varian P1 diperoleh 37.858 MPa untuk vaian P2 diperoleh 56.185 MPa dan untuk varian P3 diperoleh 82.033 MPa. Nilai MOR dan MOE tertinggi diperoleh pada benda uji P3 dengan nilai 29.741 Mpa dan 82.033 MPa.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN PEDESAAN DI DESA KEMBANGLIMUS KECAMATAN BOROBUDUR KABUPATEN MAGELANG Evi Puspitasari; Bambang Surendro; Anis Rakhmawati; Ahmad Mashadi
Civitas Ministerium Vol 4, No 01 (2020): Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan pedesaan dari dulu hingga sekarang selalu menjadi tema yang menarik diperbincangkan dalam diskusi pembangunan. Salah satu pembangunan pedesaan adalah pembangunan desa wisata. Desa wisata adalah sebuah kawasan pedesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata. Desa Kembanglimus punya potensi untuk menjadi desa wisata, keindahan, kebudayaan, kuliner ketiganya ada di desa Kembanglimus akan tetapi belum dikelola dengan baik. Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dalam pelaksanaan pengabdian adalah penyuluhan tentang Peningkatan Dan Pemberdayaan Kemampuan Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan, Desa Kembanglimus Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang. Penyuluhan  tentang kesehatan dan keindahan lingkungan dilaksanakan di Balai Desa Balesari, Kecamatana Windusari, Kabupaten Magelang, dengan materi penyuluhan terdiri dua judul yaitu: Gerbang Desa Berirama (Gerakan Pengembangan Desa Bersih Indah Rapi & Maju) Menuju Kebanglimus Sebagai Desa Wisata Yang Memadai, dan Rumah Sehat Dan Kesehatan Dan Keindahan Lingkungan. Penyuluhan diikuti oleh kelompok PKK, Karangtaruna, dan Perangkat Desa dan Perangkat Dusun sebanyak 30 orang peserta. Sebagai usaha memancing supaya masyarakat mau sadar lingkungan, maka pada pelaksanaan pengabdian dilakukan pemberian 10 bibit pohon mangga.
PELATIHAN PERAKITAN BAJA RINGAN Anis Rakhmawati; Herlita Prawenti; Ali Murtopo
Civitas Ministerium Vol 5, No 01 (2021): : Civitas Ministerium
Publisher : Civitas Ministerium

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja ringan adalah suatu material bahan bangunan yang biasanya digunakan untuk konstruksi atap bangunan, baik itu untuk rumah, gudang, tempat parkir, pabrik, maupun bangunan lainnya. Baja ringan pada umumnya terbentuk dari bahan dasar campuran antara seng dan alumunium serta material tambahan lainnya yang kemudian dibentuk sesuai dengan profil yang diinginkan. Sehingga perlu kiranya dilakukan kegiatan transfer teknologi berupa kegiatan pelatihan yang terdiri dari kegiatanpenyuluhan dan praktek perakitan baja ringan  terhadap masyarakat Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Pemilihan lokasi didasarkan pada Desa Gunungpring adalah salah satu desa di Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai desa wisata. Pembangunan infrastuktur yang berkelanjutan diperlukan untuk menunjang kemajuan desa wisata agar eksistensinya tetap terjaga.            Pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilakukan dengan  tahapan survey lokasi, survey bahan dan alat, pembuatan materi pelatihan,  pembuatan backdrop, penyuluhan dan praktek pelatihan perakitan baja ringan. Pelaksanaan penyuluhan di Ruang Pertemuan Balai Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Pelatihan perakitan baja ringan dilaksanakan di halaman Balai Desa, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.Hasil pengabdian menggugah  pemahaman  Aparat dan Masyarakat Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan,Kabupaten Magelang dalam  perakitan baja ringan. Melalui pelatihan perakitan rangka atap baja ringan bagi masyarakat, khususnya pekerja bangunan dan pemuda karang taruna diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan masyarakat sehingga dapat memicu pembangunan infrastruktur yang mandiri. Hal ini akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa sendiri.
PENINGKATAN KUALITAS pH, Fe DAN KEKERUHAN DARI AIR SUMUR GALI DENGAN METODE FILTRASI Ahmad Mashadi; Bambang Surendro; Anis Rakhmawati; Muhammad Amin
Jurnal Riset Rekayasa Sipil Vol 1, No 2 (2018): Maret 2018
Publisher : Prodi Teknik Sipil FT Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1258.093 KB) | DOI: 10.20961/jrrs.v1i2.20660

Abstract

Air merupakan sumber daya yang dapat diperbaharui sementara itu  kualitas air tanah tergantung sistem akifer dalam tanah dan kondisi lingkunan. Selain itu dalam kenyataan dijumpai bahwa pencemaran air tanah lebih cepat dibanding upaya pengolahan air tercemar menjadi air yang memenuhi syarat sehat. Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan air bersih yang sehat mengacu Permenkes Nomor 416/MENKES/IX/1990. Sebagian besar masyarakat di Sumbersari, Purwodadi, Purworejo memanfaatkan air  sumur gali untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Di sebagian besar sumur gali milik penduduk kedalaman air sumur  rata-rata muka air 2 (dua) meter dari permukaan tanah. Perubahan musim menjadikan kondisi air sumur berubah, di musim kemarau air bau dan berubah warna. Sampel awal kualitas air sumur terutama pH, Fe dan kekeruhan belum memenuhi syarat air bersih. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel air sumur untuk mengetahui parameter fisik, kimia dengan metode filtrasi yaitu menggunakan media saringan pasir, batu apung, karbon aktif dan kerikil. Pelaksanaan penelitian   cara saringan dengan variasi tebal  media saringan.Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kualitas parameter air tersebut di atas pH agar  memenuhi standar kesehatan. Hasil penelitian   yang dilakukan dengan k3 tiga metode filtrasi  dapat  menaikkan kualitas air untuk pH, sekaligus menurunkan Fe, menurunkan kekeruhan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa metode filtrasi dengan media saringan tertentu dapat meningkatkan kualitas air untuk parameter tertentu agar memenuhi syarat kesehatan.
KUAT LENTUR BALOK KOMPOSIT DARI SERAT RAYUNG DENGAN MATRIKS LEM KAYU MENGGUNAKAN METODE KEMPA DINGIN Riadhi Ahyar; Anis Rakhmawati; Yudhi Arnandha
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.28 KB) | DOI: 10.31002/.v1i2.3389

Abstract

Rayung merupakan jenis serat alami yang berasal dari tangkai pelepah dan bunga rumput gelagah yang dikeringkan, dalam penelitian ini rayung digunakan sebagai bahan balok komposit dengan matriks lem kayu. Pembuatan balok komposit bertujuan untuk mengetahui nilai kuat lentur.Pengujian ini menggunakan balok komposit berukuran 5 cm x 7 cm x 120 cm ditambah 5 cm untuk lengan kanan kiri dengan varian 1 serat : l,2 lem, 1 serat : 1,4 lem, 1 serat : 1,6 lem, 1 serat : 1,8 lem, 1 serat : 2 lem yang kemudian dikalikan dengan berat rayung 1,9 kg per cetakan. Pembuatan balok komposit dilaksanakan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Tidar, Magelang, sedangkah pengujian dilakukan di Laboratorium Bahan S1 Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Yogyakarta dengan menggunakan alat Universal Testing Mechine (UTM). Pengujian balok komposit dari serat rayung mengacu pada SNI 03-3959- 1995 dan SNI 03-3972-1995.Pengujian balok komposit dari serat rayung dan matriks lem kayu menghasilkan nilai MOR tertinggi dengan varian 1 : 1,8 sebesar 1,609 MPa, sedangkan nilai MOE tertinggi dengan varian 1 : 2 sebesar 80,315 N/mm2. Balok komposit dari serat rayung belum direkomendasikan untuk batang struktur dikarenakan nilai MOR dan MOE lebih rendah jika dibandingkan dengan kayu yang beredar di pasaran.
Pemanfaatan Limbah Keramik Sebagai Campuran Pembuatan Paving Block Ahmad Lukman Rifai; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.713 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2223

Abstract

Intisari. Limbah keramik yang berasal dari bahan yang rusak dan tidak layak pakai akan menjadi permasalahan lingkungan. Limbah keramik dapat dimanfaatkan sebagai campurann agregat untuk pembuatan paving block. Dalam penelitian ini pemanfaatan limbah keramik disalah satu toko di Secang digunakan untuk bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional dengan cetakan dan alat pres. Pengujian dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar dan Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Perbandingan semen dan agregat yaitu 1:3. Variasi agregat berupa pasir dan limbah keramik dengan perbandingan 100% : 0%, 80% : 20%, 70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan 100% : 0% dengan fas 0,5. Hasil penelitian paving block pada umur 28 hari diperoleh paving block yang mempunyai kuat tekan tertinggi pada variasi 50% : 50% sebesar 27,895 MPa dan kuat tekan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 19,523 MPa. Pengujian keausan tertinggi pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 0,218 mm/menit dan pengujian keausan terendah pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 0,111 mm/menit. Pengujian serapan air tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 6,851% dan serapan air terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 3,946%. Pengujian ketahanan terhadap natrium sulfat tertinggi pada variasi campuran 0% : 100% sebesar 11,967% dan pengujian terendah pada variasi campuran 50% : 50% sebesar 6,867%. Hasil anova single factor yaitu penambahan limbah keramik untuk campuran pembuatan paving block mempengaruhi nilai kuat tekan dan serapan air serta limbah keramik untuk keausan dan ketahanan terhadap natrium sulfat tidak berpengaruh terhadap paving block.
ANALISIS PETA JALUR EVAKUASI DAN PENENTUAN TITIK KUMPUL DENGAN METODE ALGORITMA DIJKSTRA(STUDI KASUS: GEDUNG UNIVERSITAS TIDAR KAMPUS TUGURAN) Muhammad Hari Nugroho; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.694 KB) | DOI: 10.31002/.v1i2.3520

Abstract

Gedung di Indonesia banyak yang belum memenuhi standar bidang K3. Salah satu gedung tersebut yaitu Gedung Universitas Tidar Kampus Tuguran dimana saat ini gedung tersebut tidak memiliki rambu keselamatan jalur evakuasi yang menunjukkan jalan keluar saat terjadi bencana dan hanya terdapat 1 lokasi titik kumpul. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mencari alternatif jalur evakuasi dan titik kumpul serta penerapan rambu keselamatan seperti rambu jalur evakuasi, eksit, titik kumpul,APAR.Lokasi penelitian berada di kawasan Universitas Tidar Kampus Tuguran. Metode yang digunakan untuk mencari jalur evakuasi yaitu metode algoritma Dijkstra dengan menggunakan prinsip greedy, dimana pada setiap langkah dipilih sisi dengan bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan simpul lain yang belum terpilih.Hasil yang diperoleh dari penelitian yaitu terdapat 3 tempat yang akan dijadikan sebagai lokasi titik kumpul akhir dan 6 tempat sebagai lokasi titik kumpul sementara. Lokasi titik kumpul akhir yaitu halaman Auditorium, halaman Gedung Fisipol 2, dan halaman Multimedia. Lokasititik kumpul sementara yaitu halaman Gedung FT E.01, halaman Gedung FT E.02, halaman Gedung FE A.01, halaman Gedung FKIP, halaman Gedung Perpustakaan, dan halaman Gedung Fisipol 1. Kebutuhan rambu titik kumpul sejumlah 9 buah, rambu jalur evakuasi arah kanan sejumlah 15 buah, rambu jalur evakuasi arah kiri sejumlah 14 buah, rambu jalur evakuasi tangga arah kanan sejumlah 12 buah, rambu jalur evakuasi tangga arah kiri sejumlah 10 buah, rambu eksit sejumlah 11 buah, dan rambu APAR sejumlah 33buah.
Pengaruh Penambahan Limbah Industri Baja sebagai Agregat terhadap Kualitas Paving Block Rizki Lukman Saleh; Yudhi Arnandha; Anis Rakhmawati
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.823 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2230

Abstract

Pemanfaatan limbah untuk hal yang berguna adalah cara terbaik untuk mengatasi masalah lingkungan. Kandungan senyawa pada limbah baja di Desa Batur, Kecamatan Ceper adalah SiO2 sebesar 35,19%, Fe2O3 19,58%, Al2O3 6,01%, MgO 2,95%, CaO 26,5%, Na2O 3,21%. Kandungan Silika dioksida (SiO2) yang tinggi, dimungkinkan dapat bereaksi dengan semen, yang digunakan sebagai bahan pengganti agregat dalam pembuatan paving block. Pembuatan paving block dilakukan secara konvensional di Dusun Dumpoh, Kelurahan Potrobangsan, Magelang, dengan menggunakan cetakan dan alat pres.  Proporsi perbandingan semen dan agregat adalah 1:3 dan nilai fas 0,5 dengan variasi penambahan limbah baja sebesar 0%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 100%. Pengujian kuat tekan, serapan air, dan ketahanan terhadap Natrium Sulfat dilakukan di Laboratorium Jurusan Teknik Sipil, Universitas Tidar, dan pengujian ketahanan aus dilakukan di Laboratorium Bahan Bangunan, Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada Hasil pengujian kuat tekan tertinggi terdapat pada variasi penambahan limbah baja 40% sebesar 16,601 MPa dan nilai terendah terdapat pada variasi 0% sebesar 7,593 MPa. Nilai keausan mengalami peningkatan pada setiap penambahan limbah baja, dengan nilai terendah pada variasi 0% sebesar 0,086 mm/menit dan nilai tertinggi pada variasi 100% sebesar 0,305 mm/menit. Nilai serapan air meningkat dari variasi 20% sebesar 6,438% hingga variasi 100% sebesar 8,802%. Pengujian ketahanan terhadap Natrium Sulfat tidak memiliki pengaruh pada paving block. Secara keseluruhan, penggunaan limbah baja sebagai bahan pengganti agregat telah memenuhi SNI 030691-1996.
EVALUASI DEFLEKSI VERTIKAL PADA JEMBATAN PIPA AIR SUNGAI PROGO MAGELANG BERDASARKAN RSNI T 03-2005 Anik Triyani; Anis Rakhmawati; Dwi Sat Agus Yuwana
Jurnal Rekayasa Infrastruktur Sipil Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.377 KB) | DOI: 10.31002/.v1i1.2224

Abstract

Jembatan pipa air Sungai Progo Magelang yang berada pada perbatasan antara Kota Magelang dengan Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang dibangun pada tahun 1988. Jembatan rangka batang pipa air yang melintasi Sungai Progo mengalami defleksi atau lendutan yang akan menyebabkan jembatan runtuh jika beban terlalu berat. Defleksi atau lendutan menimbulkan permasalahan bagi warga yang mengkonsumsi air dari PDAM Kota Magelang sehingga perlu dilakukan evaluasi jembatan rangka batang tersebut. Pengukuran jembatan pipa air Sungai Progo Magelang menggunakan alat Theodolite untuk mengetahui defleksi atau lendutan yang terjadi di lapangan. Perhitungan teoritis menggunakan metode titik buhul dengan rumus Castigliano untuk mengetahui defleksi atau lendutan yang terjadi pada rangka batang jembatan pipa air Sungai Progo Magelang. Defleksi yang terjadi akan dibandingkan dengan lendutan yang diijinkan berdasarkan RSNI T 03-2005. Hasil pengukuran menunjukkan defleksi atau lendutan existing pada jembatan rangka batang pipa air Sungai Progo Magelang sebesar 0,800 cm, sedangkan hasil perhitungan secara teoritis menunjukkan defleksi atau lendutan sebesar 1,164 cm dan defleksi atau lendutan yang diijinkan berdasarkan RSNI T 03-2005  sebesar 4,75 cm. Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan secara teoritis jembatan pipa air Sungai Progo Magelang masih aman sebagai penyangga pipa air.