Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengenalan English Vocabulary Pada Anak Usia Dini Melalui English For Kids Raden Agus Budiharto; S. Agus Santoso; Ratna Ani Lestari
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4423

Abstract

Given the English vocabulary instructional method used by teachers of PAUD Qurrotul Uyun Pamekasan is not groundbreaking and varied since they constantly teach the English vocabulary from the textbook, additionally they never employ a modern technology tool such as smartphone gadget. Despite the fact that they frequently bring the gadget when the teaching learning porcoses in the class is occurring. In view of that the learning atmosphere becomes unappealing, the pupils becomes passive and dependent learners. Hence the aim of community service activity is to give pupils of PAUD Qurrotul Uyun Pamekasan training regarding English vocabulary learning employing English For Kids application. Method used in this community service is training by utilizing steps with activity theoretically and practically. The results are to be able to enhance pupils’ leaning motivation, to be able to lessen pupils’ boredom while learning, as well as to be able to create pulpils become autonomous pupils.
PARTISIPASI MASYARAKAT SIPIL DALAM MEMANTAU PELAKSANAAN PEMILU TAHUN 2024 DI RW 09 KELURAHAN MULYOREJO KOTA SURABAYA Mangihut Siregar; Ratna Ani Lestari; Sumantri Sumantri; Machmujur Machmujur; Pipin Junita
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i4.1407-1414

Abstract

Pemilihan umum merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam negara demokrasi. Untuk melangsungkan kegiatan ini, di negara Indonesia dibentuk beberapa lembaga yaitu, Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Walaupun banyak lembaga yang sudah dibentuk untuk mengurusi Pemilu, bukan berarti pelaksanaannya sudah berjalan dengan baik. Merupakan hal yang biasa diberitakan terjadinya kecurangan Pemilu. Untuk memberantas kecurangan ini diperlukan partisipasi aktif masyarakat sipil dalam mengawasi dan memantau pelaksanaan pemilihan umum. Melalui pemantauan ini para oknum yang berniat untuk berbuat curang akan membatalkan niatnya. Metode yang dilakukan dalam pengabdian ini yaitu partisipasi aktif. Tim pengabdi bekerjasama dengan Forum Komunikasi Dekan Fisip/Ketua STISIP PTS se Indonesia (FK-DKISIP). Badan ini sudah mendapat akreditasi lembaga pemantau Pemilu dari Bawaslu RI Nomor 52/PM.05/K1/01/2024. Sebelum melakukan pemantauan, tim pengabdi terlebih dahulu mengikuti sosialisasi pemantauan Pemilu dalam skala nasional. Dalam sosialisasi tersebut, tim pengabdi mendapatkan rambu-rambu (apa yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan) dalam pemantauan. Selain itu tim pengabdi juga dibekali kisi-kisi dalam pemantauan. Hasil pengabdian menunjukkan, pengetahuan KPPS dalam melaksanakan Pemilu perlu ditingkatkan. Demikian juga pengetahuan masyarakat tentang kepemiluan sangat minim, hal ini terlihat dari partisipasi masyarakat baru sebatas memberikan suara di TPS, sedangkan proses penghitungan dan rekapitulasi kurang mendapat perhatian dari masyarakat sipil. Melalui pengabdian ini masyarakat mendapat pengetahuan bahwa semua masyarakat sipil berhak menjadi pemantau dalam Pemilu.
Pemantauan Masyarakat Sipil dalam Pemilu Serentak di Indonesia Tahun 2024 Mangihut Siregar; Ratna Ani Lestari
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Salah satu syarat disebut sebagai negara demokrasi apabila melakukan pemilihan umum (pemilu). Pemilu dilakukan untuk memilih wakil-wakil yang duduk di eksekutif dan legislatif. Agar pemilu berjalan dengan baik maka dibentuk beberapa lembaga yang mengurusinya seperti KPU, Bawaslu, dan DKPP. Indonesia disebut menjadi negara demokrasi karena sudah melakukan pemilu secara rutin. Pada tanggal, 14 Februari 2024 Indonesia melakukan pemilu yang pertama sekali secara serentak. Walaupun sudah dibentuk beberapa lembaga yang mengurusi pemilu namun pelaksanaannya sering bermasalah dan harus diselesaikan di persidangan MK. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pemilu pada tahap pemungutan suara dan penghitungan suara. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode observasi/pemantauan di lingkungan TPS yang sudah ditentukan sebelumnya. Lokasi yang dijadikan sebagai pemantauan yaitu TPS yang berada di sekitar domisili pemantau. Jumlah TPS yang dipantau boleh lebih dari satu TPS. Masing-masing pemantau diberi kisi-kisi yang sudah disediakan Pengurus Pusat FK-DKISIP. Jumlah anggota yang melakukan pemantauan sebanyak 178 orang yang tersebar di 30 provinsi. Laporan dari masing-masing pemantau lalu dianalisis menjadi laporan pemantauan secara nasional. Hasil temuan dan kesimpulan:  penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 masih mengalami banyak kekurangan.