Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hiperrealitas Makna Bahagia Perempuan Karir Generasi Millennial Abad 21 Erik Ardiyanto
Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Komunika
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/komunika.v8i1.5923

Abstract

Revolusi Industri 4.0 menciptakan sebuah paradigma baru yang sering disebut internet of things. Perubahan pardigma berpikir yang besar ini sangat mempengaruhi system dunia kerja saat ini. Perubahan ini tidak lain karena adanya otomasi disrutiption dalam bidang pekerjaan kshusnya perempuan. Selain itu konsep kolaborasi yang di tawarkan revolusi industri kali ini justrul melangengakan hegemoni sistem kapitalisme itu sendiri. Dalam hal ini sangat merugikan perempuan. Konsepkebahagiaan perempuan karir di abad 21 adalah buah hasil dari konstruksi perkembangan teknologi Iinformasi dan komunikasi. Efek budaya modern kontemporer sangat nyata dalam menggubah perilaku perempuan karir hari ini dalam memaknai sebuah pekerjaan. Dalam bentuk pekerjaan modern seperti sekarang yang dianggap maju oleh sebagian kalangan, justrul dalam prakteknya masih melanggengkan system patriarki yang selama ini ditentang oleh perempuan karir. Serta masih banyak bentuk ketidakailan gender dalam pekerjaan khusunya bagi perempuan karir hari ini. Disisi lain ada juga semacam gagap budaya barat antara wanita karir di sektor formal, informal, pendatang, atau yang dari Jakarta. Namun dengan seiring berjalanya waktu dan perkembangan zaman seperti sekarang ini yang menjadi perhatian sekaligus catatan dalam penelitian kali ini. Ketika semua pekerjaan nantinya sudah terotomasi semua dengan segala kemudahanya. apakah makna Bahagia dalam karir itu akan menjadi “Hyperrealitas” karena dalam penlitian ini saya juga mendapati bahwa sudah ada teknologi “Editing Genome” yang bisa merancang suatu kebahagian
Analisis Strategi Komunikasi Politik Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Gelap 2025 Erik Ardiyanto; Ruth Stany Melisa

Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35891/heritage.v13i1.6132

Abstract

Aksi protes mahasiswa di Indonesia telah lama menjadi elemen penting dalam dinamika politik negara. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, munculnya aksi mahasiswa yang bergerak di ranah media sosial, komunikasi, dan strategi baru membawa tantangan tersendiri. Penelitian ini mencoba menganalisis strategi komunikasi politik mahasiswa dalam aksi "Indonesia Gelap" 2025. Studi kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk meneliti peran mahasiswa dalam menggunakan media digital (Instagram, Twitter, TikTok) untuk menyampaikan pesan politik dan menggalang dukungan massa. Temuan menunjukkan bahwa aktivitas digital menjadi alat efektif untuk memobilisasi publik, terutama melalui bahasa kritis dan provokatif yang menyoroti kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil, seperti pemangkasan anggaran pendidikan dan kenaikan biaya hidup. Mahasiswa berperan sebagai pemain kunci dalam menyusun narasi publik, memediasi dialog antara masyarakat dan pemerintah, serta memperkuatpartisipasi demokratis. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa komunikasi politik dalam aksi protes mahasiswa Indonesia gelap menciptakan dinamika baru dalam proses politik negara.