Desy Paradina
Politeknik Pariwisata Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STRATEGI PEMASARAN DAYA TARIK WISATA JATILUWIH, TABANAN, BALI PADA ERA NEW NORMAL Desy Paradina; Ni Made Eka Mahadewi; Luh Yusni Wiarti
Tulisan Ilmiah Pariwisata (TULIP) Vol 4, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Program Studi S1 Pariwisata, Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/tulip.4.1.13-22.2021

Abstract

Salah satu daya tarik wisata di Bali yaitu daya tarik wisata Jatiluwih yang terletak di kabupaten Tabanan, Bali terkena dampak wabah virus corona sedang kembali bangkit dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat agar wisatawan mau berkunjung kembali ke Jatiluwih. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa tantangan yang dihadapi daya tarik wisata Jatiluwih dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada era new normal, menganalisa penerapan strategi pemasaran daya tarik wisata Jatiluwih pada era new normal, serta menentukan strategi pemasaran yang tepat melalui analisis SWOT dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada era new normal. Peneliti menggunakan deskriptif kualitatif sebagai desain penelitian untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Informan yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan manajemen operasional pengelolaan daya tarik wisata Jatiluwih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya tantangan yang sedang dihadapi oleh DTW Jatiluwih dan menerapkan strategi pemasaran yang diterapkan pada masa era new normal. Hasil analisis SWOT yang paling efektif adalah strategi S-O yaitu: Jatiluwih merupakan warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO sehingga dapat menjadi peluang bagi DTW Jatiluwih untuk memasarkan produk yang dimiliki.
PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA MAHESA JAYA RIVER TUBING DI DUSUN KEBOSUNGU 1, DLINGO, YOGYAKARTA Desy Paradina
E-Prosiding Seminar Nasional Manajemen dan Akuntansi STIE Semarang (SNMAS) Vol 2 No 1 (2021): Seminar Nasional Pertumbuhan Ekonomi 2021 - Ekonomi Kreatif dan UMKM
Publisher : STIE Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dusun Kebosungu 1 merupakan salah satu desa wisata di Yogyakarta, yang mana masyarakat di dalamnya sangat aktif dan kreatif yang menjadikan desanya lebih baik dari sebelumnya. Warga Kebosungu 1 memiliki lembaga pariwisata yang mendukung pengembangan wisata yaitu Mahesa Jaya Adventure. Lembaga ini dikelola oleh satu kelompok dengan struktur yang cukup jelas, walaupun begitu mereka masih memiliki kekurangan dalam mengelola river tubing ini. Pendidikan Bahasa Inggris menjadi salah satu kekurangan yang sedikit banyak mengganggu mereka dalam mempromosikan dan berkomunikasi dengan turis mancanegara, selain itu pengelolaan peralatan keselamatan dan promosi adalah kekurangan vital lainnya bagi Mahesa Jaya Adventure. Kekurangan sumber daya dan pengetahuan warga adalah salah satu kekurangan yang menyebabkan hal itu semua, termasuk dalam hal menjamu tamu asing yang ingin mencoba River Tubing Mahesa Jaya. Hal ini membuat potensi desa wisata di Kebosungu 1 masih belum optimal dalam mengembangkan potensi dan karya yang sudah ada. Abstract Dusun Kebosungu 1 is one of the tourist villages in Yogyakarta, where the people are very active and creative which makes the village better than before. Residents of Kebosungu 1 have a tourism institution that supports tourism development, namely Mahesa Jaya Adventure. This institution managed by a group with a clear structure, even though they still have shortcomings in managing this river tubing. English Education is one of the shortcomings that more or less disturbs them in promoting and communicating with foreign tourists, besides that the management of safety equipment and promotion is another vital drawback for Mahesa Jaya Adventure. Lack of resources and knowledge of residents is one of the shortcomings that causes it all, including in terms of entertaining foreign guests who want to try River Tubing Mahesa Jaya. This makes the potential of the tourist village in Kebosungu 1 still not optimal in developing the potential and existing works.