Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Katekin dalam Teh Hijau sebagai Kelator Alami pada Individu Terpapar Plumbum Pembawa Polimorfisme Gena Nitrit Oksida Sintase 3 Hernayanti Hernayanti; Sukarti Moeljopawiro; Ahmad Hamim Sadewa; Nurtjahjo Dwi Sasongko; Hexa Apriliana Hidayah
Majalah Ilmiah Biologi BIOSFERA: A Scientific Journal Vol 36, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mib.2019.36.2.633

Abstract

Teh hijau merupakan salah satu jenis teh yang  banyak dikenal karena berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit contohnya hipertensi. Daun teh hijau mengandung senyawa polifenol yang dikenal sebagai catechin. Catechin dapat berfungsi sebagai penangkap radikal bebas seperti senyawa singlet oksigen, radikal hidroksil dan peroksinitrit. Berdasarkan sifat tersebut catechin diharapkan dapat mengatasi keracunan logam berat Pb pada individu terpapar Pb. Pengobatan keracunan Pb selama ini menggunakan senyawa kelator kimiawi dimerkaprol, namun dilaporkan pemakaiannya  menimbulkan efek samping berupa naiknya tekanan darah.Tujuan penelitian ini untuk 1) mengetahui efek teh hijau terhadap kadar NO pada individu terpapar Pb pembawa  polimorfisme dan non polimorfisme gena NOS3. 2) mengetahui efek teh hijau terhadap tekanan darah sistolik dan diastolik pada individu terpapar Pb pembawa  polimorfisme dan non polimorfisme gena NOS3. Penelitian menggunakan metode survai dengan rancangan kasus kontrol. 30 orang pekerja bengkel mobil di Purwokerto sebagai subyek kasus dan 30 orang subyek kontrol berasal dari desa Pamijen, yang diperkirakan tidak terpolusi Pb. Untuk mengetahui adanya polimorfisme, gena individu ditentukan dengan metode PCR-RFLP. Enzim restriksi MboI untuk  gena NOS3. Parameter yang diukur adalah kadar Pb darah, NO, tekanan darah sistolik dan diastolik. Data dianalisis dengan uji t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% dari 30 orang subyek kasus terdeteksi sebagai individu pembawa polimorfisme gena NOS3 dengan genotip GA dan DNA terpotong enzim MboI sepanjang 206 bp, 119 bp dan 87 bp. Sebanyak  60 % subyek kasus terdeteksi sebagai individu non polimorfisme dengan genotip GG, DNA terletak pada 206 bp. Kadar NO setelah pemberian teh hijau mengalami peningkatan baik pada individu pembawa polimorfisme gena NO3 maupun non polimorfisme, sedangkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada kedua kelompok individu mengalami penurunan. Kesimpulan hasil penelitian teh hijau dapat digunakan sebagai kelator alami keracunan Pb.
EFEK POLIMORFISME GENA NITRIT OKSIDA SINTASE3(NOS3) TERHADAP KADAR NITRIT OKSIDA DAN TEKANAN DARAH PADA INDIVIDU TERPAPAR PLUMBUM (The Effect of Polymorphisms Gene Nitric Oxide Synthase3 (NOS3) to Nitric Oxide Level and Blood Pressure on Lead-exposed Men) Hernayanti Hernayanti; Sukarti Moeljopawiro; Ahmad Hamim Sadewa; Bambang Hariono; Subagus Wahyuono
Jurnal Manusia dan Lingkungan Vol 19, No 2 (2012): Juli
Publisher : Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jml.18532

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi efek polimorfisme gena nitrit oksida sintase3 terhadap kadar nitrit oks ida (NO) dan tekanan darah pada individu terpapar Plumbum. Metode penelitian menggunakan metode survai dengan rancangan kasus kontrol. Subjek kasus terdiri dari 30 orang pekerja bengkel mobil dan 30 orang subjek kontrol berasal dari pedesaan yang mewakili area yang tidak terpolusi Pb.Genotip individu ditentukan dengan metode PCR~RFLP. Parameter yang diukur adalah kadar NO, tekanan darah sistolik dan diastolik serta kadar Pb. Data dianalisis menggunakan uji t independent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40% dari subjek kasus, terdeteksi sebagai individu pembawa polimorfisme gena NOS3 dengan genotip GA, sedangkan 60% dari subjek kasus dan subjek kontrol terdeteksi sebagai individu nonpolimorfisme gena NOS3 dengan genotip GG. Hasil uji t menunjukkan untuk parameter NO, tekanan sistolik, diastole serta Pb menunjukkan perbedaan yang sangat nyata an tara individu pembawa polimorfisme gena NOS3 dengan individu nonpolimorfisme. Kadar NO individu pembawa polimorfisme NOS3 lebih rendah dibandingkan individu nonpolimorfism. Sebaliknya kadar Pb, tekanan sistolik dan diastole individu pembawa polimorfisme gena NOS3 lebih tinggi dibandingkan individu nonpolimorfisme. Kesimpulan yang diperoleh adalah adanya polimorfisme gena NOS3 dan paparan Pb menyebabkan ketersediaan NO makin rendah dan meningkatkan kadar Pb, tekanan sistolik dan diastolik. Individu terpapar Pb pembawa polimorfisme gena NOS3 beresiko mengalami penyakit hipertensi yang lebih parah dibandingkan individu nonpolimorfisme terpapar Pb.ABSTRACTThe aim of  these research were to identify  the effect of polymorphisms gene NOS3 to nitric oxide level and blood pressure on lead-exposed men. The research used survey method and case control design. These cases of subject were 30 autorepair workers and 30 subject control from village as non polluted area.  The genotype of individu  investigated  by  Polimerase Chain Reaction (PCR)- Restriction Fragment Length Polymorphisms (RFLP). The main parameters were nitric oxide (NO), blood pressure systole, dyastole and blood lead level. The data were analyzed by t test independent. These result showed that 40 % of cases subject  were detected as  individual polymorphism of gene NOS3 with GA alel. In contrast 60 %  of cases subject and control subject were detected as non individual polymorphism with GG alel. Result t test for three parameters i.e. NO, systole, diastole blood pressure and lead showed highly significant difference (p=0) between individual polymorphism and non polymorphism.  These research can be concluded that polymorphism of gene NOS3 on lead-exposed men influence bioability of  NO, systole and diastole blood pressure. Blood lead level, systole and diastole of individual polymorphism  are  higher than individual polymorphism. The risk of hypertension are more seriously on polymorphisms lead-exposure worker than non polymorphisms.