Rita Mutia
mahasiswa Prodi Biolofi Universitas Serambi Mekkah

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBUANGAN LIMBAH MERKURI (Hg) DARI PENGOLAHAN BIJI EMAS DI SUNGAI LIGAN KABUPATEN ACEH JAYA Rita Mutia; Jailani Jailani; Nurul Akmal
Jurnal Biology Education Vol 8, No 1 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.665 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v8i1.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan bijih emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian bersifat pendekatan deskriptif kualitatif dengan melihat gambaran tentang tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan biji emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian telah dilakukan di Desa LiganKabupaten Aceh Jaya pada tanggal 09 s/d 13 November 2017. Populasi dalam penelitian ini berfokus pada seluruh masyarakat dewasa yang mendiami daerah aliran Sungai (DAS) Krueng ligan serta para petambang emas yang terdapat di desa ligan Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya. Adapun responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Perhitungan dan pengolahan data menggunakan analisis persentase yang tertinggi. Hasil penelitian menunjukkan sebahagian besar masyarakat seputaran DAS Krueng Ligan mengetahui adanya aktivitas para petambang yang mengolah bijih emas menggunakan merkuri, namun sejauh ini masyarakat setempat masih banyak yang belum memahami bahaya merkuri apabila mencemari sungai, keterangan ini dengan kisaran rata-rata 92%-100%. Hasil observasi diperoleh beberapa keterangan yang memperkuat hasil penelitian dimana masyarakat masih tetap menggunakan air sungai sebagai sarana mandi, mencuci pakaian, serta membawa ternak seperti kambing dan kerbau, hal ini mendasari masyarakat tidak dapat mengambil tindakan pada para petambang, dari pihak pemerintah setempat telah mensosialisasikan bahaya merkuri apabila terkena bahkan masuk kedalam tubuh manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan biji emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya kurang baik
TANGGAPAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBUANGAN LIMBAH MERKURI (Hg) DARI PENGOLAHAN BIJI EMAS DI SUNGAI LIGAN KABUPATEN ACEH JAYA Rita Mutia; Jailani Jailani; Nurul Akmal
Jurnal Biology Education Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Biology Education
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.665 KB) | DOI: 10.32672/jbe.v8i1.2018

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan bijih emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian bersifat pendekatan deskriptif kualitatif dengan melihat gambaran tentang tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan biji emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian telah dilakukan di Desa LiganKabupaten Aceh Jaya pada tanggal 09 s/d 13 November 2017. Populasi dalam penelitian ini berfokus pada seluruh masyarakat dewasa yang mendiami daerah aliran Sungai (DAS) Krueng ligan serta para petambang emas yang terdapat di desa ligan Kecamatan Sampoinet Kabupaten Aceh Jaya. Adapun responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Perhitungan dan pengolahan data menggunakan analisis persentase yang tertinggi. Hasil penelitian menunjukkan sebahagian besar masyarakat seputaran DAS Krueng Ligan mengetahui adanya aktivitas para petambang yang mengolah bijih emas menggunakan merkuri, namun sejauh ini masyarakat setempat masih banyak yang belum memahami bahaya merkuri apabila mencemari sungai, keterangan ini dengan kisaran rata-rata 92%-100%. Hasil observasi diperoleh beberapa keterangan yang memperkuat hasil penelitian dimana masyarakat masih tetap menggunakan air sungai sebagai sarana mandi, mencuci pakaian, serta membawa ternak seperti kambing dan kerbau, hal ini mendasari masyarakat tidak dapat mengambil tindakan pada para petambang, dari pihak pemerintah setempat telah mensosialisasikan bahaya merkuri apabila terkena bahkan masuk kedalam tubuh manusia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tanggapan masyarakat terhadap pembuangan limbah merkuri (Hg) dari pengolahan biji emas di sungai Ligan Kabupaten Aceh Jaya kurang baik