Nurdin Nurdin
Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Sektor Pertanian Terhadap Pertumbuhan Pembangunan Ekonomi Di Provinsi Jambi Nurdin Nurdin; Muhammad Sabyan
Journal Development Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Development
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.453 KB) | DOI: 10.53978/jd.v2i1.15

Abstract

Pertanian merupakan salah satu sektor Basis yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan perekonomian di Indonesia. Dengan baik nya perjalanan sektor pertanian maka otomatis akan mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian negara kita. Dengan mempertimbangkan hal tersebut di atas maka dengan ini penulis merasa tertarik untuk lebih jauh meneliti sektor tersebut dalam skala yang ada di Provinsi Jambi.
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Kota Jambi Nurdin Nurdin; Hasan Basri
Journal Development Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Development
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.437 KB) | DOI: 10.53978/jd.v4i2.32

Abstract

Penelitian ini bertjuan untuk menganalisis: (1) kontribusi sumber-sumber penerimaan PAD terhadap total PAD Kota Jambi (2) tingkat kemampuan keuangan daerah Kota Jambi. Hasil penelitian antara lain menyimpulkan bahwa Struktur PAD Kota Jambi menunjukkan pajak daerah memberikan peran yang besar (57,10%) dalam pembentukan PAD. Dilihat dari struktur komposisi APBD, peran PAD dalam membiayai belanja daerah masih sangat kecil yaitu 11,30%, Daerah belum mandiri dalam membiayai sendiri belanja daerahnya..Indek Kemampuan Keuangan Kota Jambi dari tahun ketahun mengalami peningkatan ini menunjukkan terjadi peningkatan kemempuan keuangan daerah. Tingkat Kemandirian keuangan daerah rendah sekali (tidak mampu), dengan pola hubungan instruktif. Artinya kemampuan PAD dalam pendanaan pembangunan belum mampu untuk berotonomi, masih sangat tergantung pada dana transfer. Tingkat ketergantungan fiskal sangat besar berarti kinerja anggaran sangat buruk sekali, Diasumsikan pemerintah daerah belum mampu membiayai belanjaannya sendiri.