Hasan Basri
Dosen Tetap STIE Muhammadiyah Jambi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Produksi Kerajinan Batik di Kecamatan Pelayangan Seberang Kota Jambi Riansya Diana; Hasan Basri
Journal Development Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Development
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.503 KB) | DOI: 10.53978/jd.v3i1.24

Abstract

Usaha Mikro Kecil dan Menengah memiliki posisi penting, bukan saja dalam penyerapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat di daerah, dalam banyak hal mereka menjadi perekat dan menstabilkan masalah kesenjangan sosial. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu upaya untuk menumbuhkan iklim kondusif bagi perkembangan UMKM dalam mempercepat pembangunan daerah. Pengembangan usaha mikro kecil dan menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata terhadap pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi, informasi, akses pendanaan serta pemasaran. Perluasan pasar ekspor, merupakan indikator keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan. Usaha UMKM dapat membantu penyerapan tenaga kerja lokal, sehingga bisa mengurangi pengangguran.
Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Kota Jambi Nurdin Nurdin; Hasan Basri
Journal Development Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Development
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.437 KB) | DOI: 10.53978/jd.v4i2.32

Abstract

Penelitian ini bertjuan untuk menganalisis: (1) kontribusi sumber-sumber penerimaan PAD terhadap total PAD Kota Jambi (2) tingkat kemampuan keuangan daerah Kota Jambi. Hasil penelitian antara lain menyimpulkan bahwa Struktur PAD Kota Jambi menunjukkan pajak daerah memberikan peran yang besar (57,10%) dalam pembentukan PAD. Dilihat dari struktur komposisi APBD, peran PAD dalam membiayai belanja daerah masih sangat kecil yaitu 11,30%, Daerah belum mandiri dalam membiayai sendiri belanja daerahnya..Indek Kemampuan Keuangan Kota Jambi dari tahun ketahun mengalami peningkatan ini menunjukkan terjadi peningkatan kemempuan keuangan daerah. Tingkat Kemandirian keuangan daerah rendah sekali (tidak mampu), dengan pola hubungan instruktif. Artinya kemampuan PAD dalam pendanaan pembangunan belum mampu untuk berotonomi, masih sangat tergantung pada dana transfer. Tingkat ketergantungan fiskal sangat besar berarti kinerja anggaran sangat buruk sekali, Diasumsikan pemerintah daerah belum mampu membiayai belanjaannya sendiri.