POERNOMO TRISAPTO
Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional Bandung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perancangan dan Realisasi Sistem Pentransmisian Short Message dan Sinyal Digital pada Modem BPSK berbasis MATLAB Darlis, Arsyad Ramadhan; Trisapto, Poernomo; Jambola, Lucia
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 17, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.652 KB)

Abstract

ABSTRAKAudio Generator merupakan instrumen yang salah satu fungsinya adalah untuk membangkitkan sinyal persegi. Akan tetapi, instrumen ini tidak dapat membangkitkan sinyal persegi dengan amplitudo yang acak pada pengulangan setiap periodanya (sinyal digital). Alat ini juga tidak dapat membangkitkan pesan atau karakter dalam bentuk kode ASCII seperti halnya Short Message Service (SMS) pada teknologi GSM. Penelitian ini bertujuan untuk merealisasikan sistem yang dapat membangkitkan short message dan sinyal digital dari Personal Computer (PC). Realisasi dari penelitian ini dapat menjadi alternatif sebagai pembangkit sinyal digital dan pesan yang dapat diaplikasikan baik dalam praktikum modulasi digital maupun dalam aplikasinya yang lain. Dengan menggunakan software MATLAB 7.4., dibuat dua buah simulasi yang dapat membangkitkan pesan singkat dan sinyal digital. Pesan singkat dan sinyal digital yang dibangkitkan tersebut dikirimkan melewati sebuah interface menuju sebuah plant untuk dimodulasi dan didemodulasi kembali. Plant yang digunakan dan direalisasikan pada penelitian ini adalah modem Binary Phase Shift Keying (BPSK). Simulasi sinyal digital dan pesan singkat yang telah direalisasikan dengan menggunakan MATLAB 7.4. telah menunjukkan hasil yang diharapkan. Sinyal keluaran dari simulasi tersebut, baik sinyal digital maupun pesan singkat, telah dapat ditransmisikan melalui interface rangkaian RS-232 dengan menggunakan modulator BPSK dan diterima kembali olehdemodulator BPSK.Kata kunci : Generator, sinyal digital, pesan singkat, MATLAB 7.4., interface RS 232, modem BPSK ABSTRACTAudio Generator is an instrument that one of its functions is to generate a square signal. However, these instruments can not generate a square signal with a random amplitude in each period repetition (digital signal). This tool also can not generate a message or a character in the form of ASCII code as well as the Short Message Service (SMS) on GSM technology. This research aims to realize a system that can generate short message and the digital signal from the Personal Computer (PC). Realization of this research can be an alternative to the generation of digital signals and short messages that can be applied both in the laboratory and the other application. Using the software MATLAB 7.4., we created two simulations that can generate a short message and digital signal. Short messages and the digital signal generated were transmitted over an interface into a plant for the modulated and demodulated back. Plant used in research and realized this was. a modem Binary Phase Shift Keying (BPSK). Simulation of digital signal and a short message that has been realized by using MATLAB 7.4. have shown the expected results. The signal output from the simulation, both digital and short message, can be transmitted via RS- 232 interface circuit using BPSK modulator and receive by BPSK demodulator.Keywords : Generator, digital signal, short message, MATLAB 7.4., RS 232 interface, BPSK modem
Studi Kasus Rugi-Rugi Serat Optik dan Analisis Daya dengan Metoda Link Budget Pada Jaringan Serat Optik STO Ahmad Yani NOVRIYANTO, JEPRI; TRISAPTO, POERNOMO; FAOZAN, FAOZAN
REKA ELKOMIKA Vol 1, No 4 (2013)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.648 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini menganalisis rugi-rugi serat optik terhadap sistem komunikasi serat optik di PT. Telkom ARNET 1 Bandung Timur, menggunakan kabel serat optik multimode tipe G 655 C dan G 652 D. Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan OTDR didapat total loss maksimum yang melebihi standarisasi 0,5 dB/km, terjadi pada ruas Ahmad Yani-Tegalega, kabel 24 core dengan nomor serat 1,2,5,6,7,9,11 dan ruas Ahmad Yani-Tegalega, kabel 48 core dengan nomor serat 35,37,38. Ruas Ahmad Yani-Dago total loss maksimum yang melebihi standarisasi 0,5 dB/km yaitu pada nomor serat 18. Daya terima minimum standarisasi adalah - 4 dBm untuk sumber cahaya laser. Dari hasil pengukuran didapat daya terima minimum untuk ruas Ahmad Yani-Lembong 1,4 dBm, Ahmad Yani Tegalega - 2,893 dBm, Ahmad Yani-Ujungberung 0,932 dBm, Ahmad Yani- Turangga 1,4 dBm, dan Ahmad Yani-Rancaekek -0,702 dBm. Kata kunci : serat optik, standarisasi loss ITU-T, daya terima minimum, OTDR ABSTRACT This reseach analyzing loss optical fiber to the optical fiber communication systems in PT. Telkom Arnet 1 Bandung Timur, using the multimode optical fiber cables, type G 655 C and G 652 D. Based OTDR measurement results, it was obtained the total loss exceeded the maximum standarization of 0.5 dB/ km that occurred on a segment Ahmad Yani-Tegalega, 24 core cable with fiber numbers 1,2,5,6,7,9,11. The segment of Ahmad Yani-Tegalega, 48 core cable with fiber numbers 35,37,38 and Ahmad Yani-Dago total loss exceeded the maximum standarization of 0.5 dB/km was the number of fiber 18. The minimum received power standarization was - 4 dBm for the laser light source. The obtained measurement results for the minimum received power segment Ahmad Yani-Lembong, Ahmad Yani-Tegalega, Ahmad Yani-Ujungberung, Ahmad Yani-Turangga and Ahmad Yani - Rancaekek were 1.4 dBm, -2.893 dBm, 0.932 dBm, 1.4 dBm and -0.702 dBm respectively. Keywords: optical fiber, loss standarizationITU-T, minimum received power, OTDR
Simulasi Perencanaan Adaptive Coded Modulation (ACM) pada Sistem Transmisi Radiolink RIDWANY, IRSYAD; TRISAPTO, POERNOMO; RASYIDI, IRFAN
REKA ELKOMIKA Vol 2, No 4 (2014)
Publisher : REKA ELKOMIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1756.408 KB)

Abstract

ABSTRAK Dalam sistem komunikasi, salah satu media transmisi yang biasa ditemukan sehari-hari adalah transmisi niirkabel atau transmisi gelombang radio. Sistem yang dilirik karena sifatnya yang adaptif dan dapat menyesuaikan sesuai dengan kondisi saat itu adalah Adaptive Coded Modulation (ACM). Pada penelitian ini, ACM dibuat dalam sebuah program simulasi, menggunakan software Borland Delphi, yang bertujuan untuk membuat simulasi perencanaan Digital Adaptive Coded Modulation (ACM) pada link transmisi dengan curah hujan berbeda (20 mm/jam, 50 mm/jam dan 80 mm/jam), menggunakan tingkat modulasi tertinggi 64 QAM dan terendah 2 QAM, menghasilkan perubahan modulasi pada setiap kondisi cuaca dengan memperhitungkan acuan BER dijaga sebesar 10-6, serta link avaibility 99,99%. Pada saat curah hujan 20 mm/jam, sistem ACM masih mempertahankan level modulasi pada tingkat 64 QAM dengan bitrate yang lebih rendah yaitu 57,3 Mbps, kemudian saat curah hujan mencapai 50 mm/jam maka level modulasi akan turun menyesuaikan dengan kondisi redaman propagasi yang lebih besar ke tingkat modulasi 8 QAM dengan bit rate sebesar 25,3 Mbps. Saat curah hujan mencapai 80 mm/jam sistem ACM akan menurunkan level modulasi ke tingkat modulasi terendah 2 QAM dengan bit rate sebesar 9,6 Mbps, sehingga pada setiap kondisi apapun sistem ACM dapat memperhitungkan acuan BER dijaga sebesar 10-6, serta link avaibility 99,99%. Kata kunci: Adaptive Coded Modulation, kelayakan sistem, avaibility dan BER. ABSTRACT In communications system, one of the ordinary transmission media that can be found everyday is wireless or radio wave transmission. The system, which start to be peeped due to its character can be adaptive and also can accomodate as according to the condition in this time, is Adaptive Coded Modulation (ACM). In this research, ACM was realized in a simulation program, using Borland Delphi software, with a purpose to make simulation planning of Digital ACM at certain area with variant weathers (20 mm/hr, 50 mm/hr and 80 mm/hr), for the high and low step modulation use 64 QAM and 2 QAM respectively, which was ACM could change modulation for every situation, and BER and avaibility were maintained at 10-6 and 99.99% respectively. When the rainfall was 20 mm/hr, the ACM system was maintained for high step modulation of 64 QAM with the low bitrate at 57.3 Mbps. At the rainfall of 50 mm/hr, the level modulation would drop into lower step of 8 QAM with bitrate of 25.3 Mbps, and finally at rainfall of 80 mm/hr, as a bad condition, the level modulation dropped into the lowest step of 2 QAM with bitrate 9.6 Mbps, that in every ACM condition it could maintain BER and avaibility at 10-6 and 99.99% respectively. Keywords: Adaptive Coded Modulation, elegibility of system, avaibility and BER.