Masalah gizi yang sering dialami remaja adalah kekurangan gizi, kelebihan berat badan (Overweight), kegemukan (obesitas) serta anemia. Remaja putri lebih tinggi mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra. Hal itu disebabkan terjadi peningkatan kebutuhan besi karena kehilangan zat besi selama haid, perilaku atau kebiasaan makannya yang salah, karena membatasi setiap asupan makanan. Prevalensi anemia remaja putri 3 kali Riskesdas terus meningkat yaitu Riskesdas 2007 (26,5%), Riskesdas 2013 (22,7%) dan Riskesdas 2018 (48,9%).Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Metode dilakukan di Posyandu Remaja Kelurahan tanjung Marulak Hilir Tebing Tinggi pada tanggal 23 Juni 2021. Jumlah remaja yang berpartisipasi 25 orang. Indikator yang diukur adalah pengatahuan sebelum dan sesudah penyuluhan yang diperoleh secara Tanya jawab. Hasil yaitu Rata-rata remaja meningkat pengetahuaan setelah dilakukan penyuluhan. Status gizi berdasarkan IMT/U dari 25 orang yang diukur diperoleh hasil 23 orang (92%) gizi baik, 1 orang (4%) gizi kurang, dan 1 orang (4% obesitas). Sedangkan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) menunjukkan bahwa 76% remaja dengan status gizi normal dan remaja dengan status gizi pendek 24%.