Marianti A.Manggau
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFEKTIVITAS SARILUMAB SEBAGAI KANDIDAT OBAT COVID19: SEBUAH KAJIAN SISTEMATIK sakiya syahrir sudirman; Dini Ayu Ariastiwi B; Marianti A.Manggau; Firzan Nainu; Muh.Akbar Bahar
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 1 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i1.12048

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan penggunaan Sarilumab pada pasien COVID-19 berdasarkan kajian sistematik dari berbagai artikel penelitian yang telah dipublikasikan. Kajian sistematis ini disusun berdasarkan guideline PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Studi yang diterbitkan setelah Desember 2019 dari database PubMed/MEDLINE dan EMBASE ditelusuri secara sistematis. Kombinasi kata kunci seperti "COVID-19”, "severe acute respiratory syndrome coronavirus 2”,dan "Sarilumab" digunakan untuk mencari artikel yang sesuai kriteria inklusi.  Dari hasil penelusuran dan skrining artikel, diperoleh dua artikel yang memenuhi syarat kriteria inklusi yaitu satu artikel berupa laporan kasus dan satu artikel berupa seri kasus yang menunjukkan potensi sarilumab dalam pengobatan COVID-19. Pada artikel seri kasus, jumlah pasien yang terlibat sebanyak 8 orang yaitu 6 laki-laki dan 2 wanita dengan kondisi akhir tujuh pasien keluar lebih cepat dari perawatan di rumah sakit (dalam waktu 14 hari) karena telah memperlihatkan hasil negatif pada tes molekuler dan satu pasien yang berusia 83 tahun meninggal pada hari ke-13 di rumah sakit. Pada laporan kasus, pasiennya hanya 1 orang laki-laki dengan kondisi akhir pasien sembuh (hasil tes swab negatif) dan kondisi klinik yang baik. Sebagai kesimpulan, sarilumab berpotensi memberikan perbaikan klinis terhadap pasien COVID-19. Akan tetapi, karena kedua artikel tersebut memiliki kualitas bukti ilmiah yang lemah maka belum bisa dijadikan dasar rujukan penggunaan sarilumab untuk pasien COVID-19 di klinik.