Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

PENGARUH CEKAMAN DEFISIT AIR TERHADAP PEMBENTUKAN BAHAN AKTIF PADA PURWOCENG Trisilawati, Octivia; Pitono, Joko
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 23, No 1 (2012): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v23n1.2012.%p

Abstract

Purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) berkhasiat aprodisiak dengan bahan aktif antara lain steriod, saponin dan ber-gaptin. Penelitian dilakukan di KP. Gunung Putri, bertujuan untuk menge-tahui hubungan cekaman defisit air dengan pembentukan bahan aktif penting pada purwoceng. Pada kegiatan penelitian ini dilakukan dua pengujian yaitu respon pembentukan bahan aktif terhadap peningkatan level cekaman defisit air pada tiga fase pertumbuhan tanaman (3, 5, dan 7 bulan), dan kandungan bahan aktif purwoceng pada kondisi tingkat ketersediaan air tanah di level 80% kegiatan lapang (KL), 60% KL, 50% KL, dan 40% KL, dengan meng-gunakan rancangan acak kelompok, 6 ulangan, pada intensitas cahaya 55%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode cekaman defisit air berpengaruh terhadap pembentukan bahan aktif pur-woceng. Periode cekaman defisit air 21-38 hari berpengaruh terhadap kandung-an bahan aktif steroid, saponin dan bergapten. Periode cekaman defisit air selama 21-24 hari pada purwoceng berumur tiga bulan menghasilkan kan-dungan stigmasterol dan sitosterol ter-tinggi. Cekaman ringan dengan potensial air pada jaringan daunantara 5-12 bar menghasilkan kandungan bahan aktif steroid dan saponin tertinggi pada tujuh bulan setelah tanam (BST). Perlakuan cekaman defisit air selama 2 bulan dengan pengaturan ketersediaan air tanah setara 60% KL menghasilkan bahan aktif stigmasterol (0,121%), sitos-terol (0,087%) tertinggi pada tanaman purwoceng berumur lima bulan, sedang-kan empat bulan cekamans defisit air dengan 50% KL menghasilkan kandung-an saponin (0,149%) tertinggi pada umur tanaman tujuh bulan.
RESPON TIGA KLON KUMIS KUCING (Orthosipon aristatus) TERHADAP MIKORIZA ARBUSKULA Trisilawati, Octivia
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 16, No 1 (2005): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v16n1.2005.%p

Abstract

The research aiming at the effect of arbuscular mycorrhiza to the 3 clones of  Orthosipon aristatus was conducted in the green house and laboratory of Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute, Bogor in 5 months.  Completely randomized design, arranged factorially with 2 factors and 3 replications was used. First factor was the clone of  orthosipon consisted of white flower, purpel and rather purple clones, meanwhile second factor was Arbuscular Mycorrhiza (AM) inoculation (300 spores of AM/plant) consisted of: without AM,  Glomus agregatum, Mac-1 (mixed of Acaulospora sp and Glomus sp), and Mac-2 (mixed of 8 kinds of AM).  The result showed a significant effect of orthosipon  clone to the plant growth (plant height, number of leaves and stem), fresh weight of stem, dry weight of leaf and root, and leaf area index.  White flower clone showed the best growth responses to the AM inoculation (fresh weight of leaf and plant P uptake increased 41,1% to 89,59% and 48,9% to 109,2%, respectively).  Glomus agregatum inoculation resulted the highest increasing plant height, number of leaves and stem, dry weight of leaf and stem, and leaf area index of the three clones. 
PENGARUH PEMUPUKAN TERHADAP PRODUKSI BUNGA PIRETRUM (Chrysanthemum cinerariifolium Trev.) Trisilawati, Octivia
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 20, No 1 (2009): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v20n1.2009.%p

Abstract

Piretrum (Chrysanthemum cinerarii-folium Trev.) merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Keterbatas-an informasi pemupukan pada tanaman piretrum mendorong dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk yang tepat bagi produksi bunga piretrum dengan kadar piretrin tinggi. Penelitian dila-kukan di Kebun Percobaan Nagasari, Gunung Putri Cipanas (1.500 m dpl.). Rancangan yang digunakan adalah Acak Kelompok, dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri atas a). 80 kg N + 120 kg P2O5 + 100 kg K2O/ha, b). FMA1 (Fungi Mikoriza Arbuskula) + a, c). FMA2 + a, d). FMA1 + ½ dosis a, e). FMA2 + ½ dosis a, f). 30 t pukan/ha, g). FMA1 + 30 t pukan/ha, h). FMA2 + 30 t pukan/ha. FMA1 merupakan campuran dari Glomus sp.3, Glomus sp.4, Glomus sp.5, Acaulospora morowae, sedangkan FMA2 merupakan cam-puran dari Acaulospora sp1., Acaulospora sp2., Glomus sp.1 dan Glomus sp.2, Scutelospora sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemupukan berpengaruh nyata terhadap pro-duksi tanaman piretrum (jumlah dan bobot segar bunga pada tanaman sampel maupun total). Perlakuan FMA1 + 30 t pukan/ha menghasilkan jumlah dan bobot segar bunga sampel serta kadar piretrin tertinggi, masing-masing 261, 189 g, dan 0,65%. Selain itu perlakuan FMA2 + 30 t pukan/ha menghasilkan jumlah dan bobot segar bunga total tertinggi (660 dan 503 g).