Wilantika Wilantika
FSMR ISI Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FOTOGRAFI DOKUMENTER ORANG DENGAN KETERBELAKANGAN MENTAL DI DESA KREBET DAN DESA SIDOHARJO, JAMBON, PONOROGO, JAWA TIMUR Wilantika Wilantika; Pitri Ermawati; Adya Arsita
Specta: Journal of Photography, Arts, and Media Vol 4, No 2 (2020): Specta: Journal of Photography, Arts, and Media
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/specta.v4i2.3746

Abstract

Documentary Photography Of People With Mental Retardation In Krebet Village And Sidoharjo Village, Jambon, Ponorogo, East Java.Documentary photography of people with mental illness in the village of Sidoharjo and Krebet in the District of Ponorogo tries to visualize the life of people with mental illness. This creation is based on the classification of people with mental illness according to the Tribowo Tuahta Ginting in Guidelines for Diagnosis Classification of Mental Disorders (PPDGJ III) consisting of: mental illness with the category of mild, moderate, severe, and very severe. Visualization in the creation of this photography work shows the highlighted other sides of people with mental illness which has been unknown by people in general. Those include activities, interactions, and portraits of people with mental illness.  The visualization was actualized by the element of documentary photography.  Hopefully the general public would be able appreciate those people and no longer underestimate them. ABSTRAKPenciptaan karya fotografi dokumenter ini bertujuan untuk memvisualkan kehidupan orang dengan keterbelakangan mental di Desa Krebet dan Sidoharjo Ponorogo. Penciptaan ini berlandaskan pada pengklasifikasian orang dengan keterbelakangan mental menurut Tribowo Tuahta Ginting  dalam Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ III) yang terdiri dari: keterbelakangan mental kategori ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Visualisasi dalam penciptaan berupa karya foto yang menampilkan sisi lain yang menarik dari orang-orang dengan keterbelakangan mental yang tidak diketahui masyarakat umum. Hal tersebut mencakup dari aktivitas, interaksi, dan potret dari orang dengan keterbelakangan mental. Kesemuanya tersebut divisualisasikan dengan elemen-elemen fotografi dokumenter. Dengan demikian, diharapkan masyarakat umum dapat lebih menghargai mereka dan tidak lagi memandang mereka dengan sebelah mata.