Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Leptospirosis Triwibowo, Triwibowo
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 8, No 04 (1976)
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.53 KB)

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit vector-borne dan water-borne yang mernpunyai prevalensi tinggi terutama di daerah pertanian dan perkebunan di mana para pekerja banyak berhubungan dengan air dan lumpur. Gejala klinis sangat bervariasi mulai dari yang asimtomatik sampai penderita dengan gejala-gejala yang berat.Dilaporkan 2 buah kasus leptospirosis dari Rumah. Sakit Umum Tegalyoso, Klaten, seorang dengan gejala-gejala ringan, seorang lagi meninggal dunia sebelum mendapat pengobatan yang adekuat. Dibicarakan pula perjalanan klinik dan cara pemeriksaannya.
FAILURE ANALYSIS ON SLINGER DISK PIPE OF PURIFIED TEREPHTALIC ACID (PTA) VESSEL Sukandar, Sukandar; Triwibowo, Triwibowo; Heryana, Yana
Majalah Ilmiah Pengkajian Industri Vol. 14 No. 2 (2020): Majalah Ilmiah Pengkajian Industri
Publisher : Deputi TIRBR-BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/mipi.v14i2.4027

Abstract

Slinger disk pipe is a rotary part of PTA vessel with function as anti-fog by swinging hot water to the shell wall to remove solid PTA at the shell wall. Failure took place on this slinger disk pipe. The purpose of failure analysis is to find the root cause of failure. Methods conducted in this failure analysis are examination and testing of fractography, metallography, chemical composition, hardness, and calculation of bending stress. Examination on the fracture surface by fractographic method revealed fatigue fracture with the presence of multiple beachmarks. The position of those multiple beachmarks gave indication of alternation rotation of slinger disk pipe. Examination by metallographic method revealed that initial cracks initiated from heat affected zone of pipe and strengthening plates weld joint. However, result of chemical composition examination and hardness test showed that material of slinger disk pipe were in accordance with lean duplex 2205. Calculation of bending stress gave supporting data of various load effects to slinger disk pipe. Therefore, failure of the slinger disk pipe was caused by fatigue fracture which were initiated from head affected zone of pipe and strengthening plates weld joint.
Leptospirosis Triwibowo Triwibowo
Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran) Vol 8, No 04 (1976)
Publisher : Journal of the Medical Sciences (Berkala Ilmu Kedokteran)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.53 KB)

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit vector-borne dan water-borne yang mernpunyai prevalensi tinggi terutama di daerah pertanian dan perkebunan di mana para pekerja banyak berhubungan dengan air dan lumpur. Gejala klinis sangat bervariasi mulai dari yang asimtomatik sampai penderita dengan gejala-gejala yang berat.Dilaporkan 2 buah kasus leptospirosis dari Rumah. Sakit Umum Tegalyoso, Klaten, seorang dengan gejala-gejala ringan, seorang lagi meninggal dunia sebelum mendapat pengobatan yang adekuat. Dibicarakan pula perjalanan klinik dan cara pemeriksaannya.
PENGARUH VARIASI SHOT PEENING AISI 304 TERHADAP PERAMBATAN RETAK FATIK Sambodo Arif Wibowo; Priyo Triiswanto; Triwibowo Triwibowo
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyaknya  kasus  patahnya  struktur  penyambung  tulang  membuat  para  peneliti  dan  perekayasamelakukan kajian dan riset, dimana hasil kajian menunjukan retak fatik dan korosi adalah penyebabutama  kegagalan  material implant. Penelitian ini bertujuan untuk  menjawab  salah  satu  penyebabkegagalan karena retak fatik,  yaitu dengan surface  treatment (shot  peening). Pengaruh  variasialmen dalam shot peening pada perilaku perambatan retak fatik material stainless steel austenitic(AISI 304) telah dilakukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa almen 0,6 mempunyai karakteristikperambatan retak fatik  C= 7E-12 & n= 4,0946, almen 0,8 C= 1E-16 & n= 8,3773, almen 0,10 C=6E-15  &  n=  6,3266, non-treatment C=  7E-12  &  n=  4,9425.  Dari  hasil penelitian didapatkesimpulan bahwa semakin tinggi (jangansampai  over  shot  peening) variasi almen ternyatamemperpendek umur fatik.