p-Index From 2020 - 2025
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Borneo Cendekia
Febri Nur Ngazizah
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH DAUN TREMBILUNGAN (Begonia hirtella Link) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Febri Nur Ngazizah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.982 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i1.186

Abstract

Hampir semua tanaman mengandung senyawa yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Salah satu tanaman berkhasiat adalah daun Begonia hirtella yang termasuk suku Begoniaceae dengan ciri tanaman daun asimetris, pada batang terdapat rambut dengan tinggi tanaman sekitar 1 m dan berumur pendek (Don et al., 2000; Ningsih dan Warsidi, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol daun B. hirtella terhadap bakteri S. aureus dan mengetahui ekstrak yang mempunyai penghambatan yang paling baik terhadap bakteri S. aureus Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati dengan menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Badan POM, 2005).  Ekstraksi dapat dilakukan dengan metode maserasi. Pelarut yang digunakan dalam ekstraksi antaralain n-heksan, etil asetat dan etanol. Heksana Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL),  dengan perlakuan uji daya hambat menggunakan ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol konsentrasi 1000 ppm terhadap S. aureus, dengan 4 kali ulangan, diperoleh dari perhitungan menggunakan rumus (Supranto, 2000). Hasil uji aktivitas antibakteri pada bakteri S.aureus, diameter zona hambat kontrol positif ekstrak n-heksana sebesar (11.3 mm), ekstrak etil asetat (14.3 mm) dan ektrak etanol (12.3 mm). Masing-masing ekstrak mempunyai zona hambat yang berbeda-beda dipengaruhi oleh sifat pelarut dan zat terlarutnya, yang dapat mempengaruhi aktivitas terhadap bakteri uji. Kata Kunci : Simplisia, S. aureus, Zona Hambat 
PENENTUAN JUMLAH KOLONI BAKTERI PADA TAHU PUTIH YANG DIJUAL DIPASAR BARU KECAMATAN ARUT SELATAN Agustoni Pujianto; Febri Nur Ngazizah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.279 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i1.110

Abstract

Telah dilakukan penelitian penentuan jumlah koloni bakteri pada Tahu putih yang dijual di Pasar Baru Kecamatan Arut Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah koloni bakteri pada tahu putih. Pada penelitian ini menggunakan perhitungan jumlah koloni bakteri dengan cara tidak langsung dengan menggunakan metode Total Plate Count. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tahu putih pada sampel pagi (I)  1.210 x  = 1.210.000.00 koloni/ml, sampel siang (II) 1.380 x = 1.380.000.00 koloni/ml, sampel sore (III) 2.14 x = 2.140.000.00 koloni/ml. Syarat perhitungan jumlah koloni antara 30 sampai 300 koloni bakteri. Berdasarkan persyaratan jumlah koloni bakteri sudah ditetapkan balai POM yaitu bakteri maksimal adalah . Dari ketiga sampel Tahu putih putih tersebut menyatakan jumlah koloni yang paling banyak yaitu pada sampel III sebesar 2.140.000.00 koloni/ml.Kata kunci : Bakteri, Tahu putih, Total Plate Count.
UJI ANTIBAKTERI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia(L) Merr) SECARA INFUSA TERHADAP BAKTERI Eschericia coli Indah Herlisya Ramadhani; Febri Nur Ngazizah; Nur Aini Hidayah Khasanah
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.512 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v4i2.246

Abstract

Salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk antibakteri adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.), merupakan tanaman herbal Kalimantan yang memiliki kandungan senyawa kimia flavonoid, alkaloid, glikosida, fenolik, kuinon, steroid, dan tannin. Senyawa tersebut memiliki kemampuan menghambat dan mematikan aktivitas bakteri. Salah satunya adalah bakteri Escherichia coli. E. coli biasanya hidup di usus manusia dan hewan. Uji antibakteri E. palmifolia dilakukan secara infusa menggunakan pelarut air. Metode ini dilakukan dengan cara menyari simplisia pada suhu 90°C selama 15 menit. Selanjutnya membuat variasi konsentrasi infusa 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%. Pengujian dengan zona hambat infusa E. palmifolia terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dilakukan dengan metode difusi menggunakan kertas cakram, adanya zona hambat ditandai dengan daerah bening di sekitar cakram. Hasil penelitian menunjukan infusa E. palmifolia mempunyai aktivitas menghambat bakteri E. coli dengan diameter zona hambat masing- masing konsentrasi 100%= 0,94 mm, 50% = 0,9 mm, 25% = 0,82 mm, 12,5% = 0,8 mm dan 6,25%= 0,3 mm. Konsentarasi 100% memiliki diameter zona hambat tertinggi dibandingkan dengan konsentasi lainnya. Hal ini menandakan bahwa aktivitas antibakteri pada konsentrasi 100% pada infusa simplisia E. palmifolia lebih tinggi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri E. coli meskipun perbandingan nilai nya tidak jauh berbeda dengan konsentrasi lainnya.Kata Kunci : E. palmifolia, E. coli, Zona Hambat
UJI DAYA HAMBAT INFUSA AKAR KAIK KAIK (Uncaria cordata (Lour.) Merr.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Desi -; Febri Nur Ngazizah; Iqlila Romaidha
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.087 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v6i1.270

Abstract

Salah satu jenis tumbuhan yang sering digunakan sebagai obat di Kalimantan tengah khususnya suku dayak adalah Akar Kaik Kaik (Uncaria cordata (Lour) Merr). Tumbuhan ini mempunyai senyawa aktif yang terkandung antara lain polifenol seperti terpenoid, steroid, tannin, alkonoid, fenolik, saponin, yang dapat berpotensi sebagai anti bakteri. Salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit adalah Staphylococcus aureus. Infeksi yang disebabkan oleh bakteri ini biasanya timbul dengan tanda-tanda khas yaitu peradangan, nekrosis, pembentukan abses, serta dapat menyebabkan berbagai macam infeksi seperti pada jerawat, bisul atau nanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi yang dihasilkan oleh infusa U. cordata terhadap pertumbuhan bakteri S. aureus pada berbagai konsentrasi. Uji anti bakteri dilakukan dengan metode kertas cakram. Uji anti bakteri ditandai dengan terentuknya zona bening di sekitar kertas cakram yang disebut dengan zona hambat. Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan konsentrasi yaitu 100%, 80%, 60%, 40%, 20%. Berdasarkan hasil uji One Way ANOVA, menunjukan adanya pengaruh infusa U. cordata terhadap S. aureus dengan nilai signifikan (α < 0.05). Diameter hambatan rata-rata 100% = 15.7 mm, 80% = 14 mm, 60% = 12 mm, 40% = 10 mm dan 20% = 9 mm. Konsentrasi 100% paling baik dalam bentuk zona hambat yaitu dengan diameter 15.7 mm.