Brillyanti monica
STIKes Borneo Cendekia Medika Pangkalan Bun

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTILELAH EKSTRAK ETANOL DAN INFUSA RIMPANG TEMU HITAM (Curcuma aeruginosa Roxb.) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER DENGAN METODE BERENANG (FORCED SWIMMING TEST) DAN METODE RODA SANGKAR PUTAR (WHEEL CAGE) Brillyanti monica
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.259 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i2.171

Abstract

Telah dilakukan pengujian aktivitas antilelah ekstrak etanol dan infusa rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) pada mencit jantan galur Swiss Webster dengan metode forced swimming test dan roda sangkar putar. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol dosis 50 dan 200 mg/kg bb serta infusa 1800 mg/kg bb rimpang temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb.) dengan metode forced swimming test dan roda sangkar putar, semuanya menunjukkan aktivitas antilelah dengan meningkatkan lama berenang dan jumlah putaran roda sangkar putar berbeda bermakna secara statistik terhadap kelompok kontrol (p<0,05). Ekstrak etanol rimpang temu hitam dosis 200 mg/kg bb menunjukkan aktivitas antilelah yang paling baik berupa ketahanan berenang yang paling lama dan peningkatan jumlah putaran yang paling tinggi.
Pengaruh Pemberian Sediaan Emulgel Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Dan Emulgel Ekstrak Umbi Kentang (Solanum Tuberosum L.) Dengan Kitosan Sebagai Gelling Agent Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Kelinci Brillyanti Monica; Dita Anggraini; Herliyani Herliyani
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.67 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i2.124

Abstract

Tanaman kersen (Muntingia calabura L.) banyak tumbuh secara liar diantara semak-semak belukar. Daun kersen mengandung flavonoid, tanin, dan saponin yang berpotensi sebagai pengobatan luka bakar. Bahan alam yang dapat digunakan salah satunya adalah kentang untuk kasus luka bakar. Kentang mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yaitu vitamin C dan flavonoid sebagai antibakteri. Adakah terdapat pengaruh pemberian sediaan emulgel ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dan sediaan emulgel ekstrak umbi kentang (solanum tuberosum l.) dengan kitosan sebagai gelling agent terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah experimental murni dengan rancangan pre-posttest control group design. Hasil analisis data didapat dengan mengamati pengecilan diameter luka bakar menggunakan uji ANOVA. Sediaan emulgel-kitosan ekstrak kentang dan Sediaan emulgel ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan kitosan sebagai gelling agent efektif dalam proses penyembuhan luka bakar.Kata Kunci : tanaman kersen, penyembuhan luka bakar  
PENGARUH PEMBERIAN SEDIAAN MIKROEMULSI EKSTRAK DAUN KARAMUNTING (Rhodomyrtus tomentosa [Aiton] Hassk) DAN MIKROEMULSI EKSTRAK BIJI PINANG (Arace Catechu Linnaeus) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA TIKUS PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Brillyanti Monica; Amilia Kurnia
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 2 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.47 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i2.149

Abstract

Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa [Aiton] Hassk) merupakan tumbuhan khas Kalimantan yang secara empiris digunakan masyarakat sebagai tumbuhan obat penyakit diabetes melitus. Senyawa dalam daun karamunting yang dapat menurunkan kadar gula darah adalah alkaloid, flavonoid dan tanin. Tumbuhan obat yang juga sering di manfaatkan oleh masyarakat Kalimantan adalah tumbuhan pinang yang sudah digunakan secara turun temurun (Sada dan Rosye, 2010).Biji pinang memiliki khasiat sebagai tanaman antidiabetik yang dapat menurunkan hiperglikemia. Biji Pinang mengandung senyawa alkaloid arekolin yang memiliki aktivitas antihiperglikemik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian mikroemulsi ekstrak daun karamunting 244mg/200gr dan mikroemulsi ekstrak biji pinang untuk menurunkan kadar gula darah pada tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi aloksan.Penelitian ini bersifat eksperimental murni dengan menggunakan 24 ekor hewan uji yang diinduksi aloksan 20mg/ 200mg secara intraperitoneal. Hewan uji tikus dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif mikroemulsi glibenklamid, kelompok kontrol negatif mikroemulsi plasebo serta kelompok perlakuan mikroemulsi ekstrak daun karamunting. Pengukuran kadar Gula Darah Puasa (GDP) dilakukan pada hari ke-0, hari ke-3 (GDP setelah induksi aloksan) dan GDP hari ke-10 (GDP setelah perlakuan). Persen penurunan kadar GDP dianalisis secara statistika dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil uji statistika menyatakan ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol positif dengan kelompok kontrol negatif dengan nilai sig. 0,00. Perbedaan signifikansi juga terjadi pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan mikroemulsi ekstrak daun karamunting dengan nilai sig. 0,00. Sedangkan pada kelompok kontrol positif dan kelompok mikroemulsi ekstrak daun karamunting tidak ada perbedaan signifikan dengan nilai sig. 0,24, sehingga dapat disimpulkan bahwa mikroemulsi ekstrak daun karamunting dapat menurunkan kadar gula darah yang sebanding dengan kontrol positif mikroemulsi glibenklamid. Kata kunci : Mikroemulsi, Karamunting, Biji Pinang, Aloksan, Diabetes Melitus.