Peneliti telah melakuakan observasi pada Praktek Lapangan Kependidikan di SMK Negeri 2 Pekanbaru pada semester ganjil Juni–Desember tahun ajaran 2020/2021 pada Mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut. Pada Kurikulum 2013 Pemerintah Menetapkan untuk Pembelajaran Sekolah Menenga Kejuruan, 70% praktek dan 30% teori.Tetapi Pembelajaran Teknik Pemesinan Bubut dilakukan secara online tentu kemampuan siswa untuk melakukan Praktek menjadi tidak efesien. Pelajaran yang seharusnya di lakukan secara tatap muka, kini berubah menjadi online, yang mengharuskan siswa memahami pelajaran tersebut tanpa ada praktek dilapangan. Sehingga kemampuan siswa pada praktikum Teknik Pemesinan Bubut tergolong rendah. Tujuan penelitian ini melihat Dampak Pembelajaran online pada Mata Pelajaran Teknik Pemesinan Bubut kelas XII SMK Negeri 2 Pekanbaru. Metode yang dipakai pada penelitian ini yaitu metode Deskritif Kuantitatif. Teknik ananlisi data dalam penelitian ini yaitu dengan ananlisi data deskritif kuantitatif. Berdasarkan data diketaui bahwa jumlah populasi 69 siswa. Analisis data penelitian yang dilaksanakan terhadap 69 responden, yang memiliki 32 butir soal dari 8 item menunjukkan bahwa rata-rata indikator tentang tinjauan pembelajaran online 1401,49 ( 43,80% ) atau mean indikator 22,9 ( 23,04% ) dengan ketegori sedang. Dapat disimpulkan bahwa Tinjauan Pembelajaran Online dapat diketegorikan sedang. Hal ini menunjukan bahwa hal-hal atau kondisi yang banyak mempengaruhi siswa SMK Negeri 2 Pekanbaru untuk Pembelajaran Online. Siswa sedikit antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran daring di Jurusan Teknik Pemesinan, Sehingga minat belajar bukanlah faktor utama yang menyebabkan timbulnya sikap negatif dari siswa pada saat proses pembelajaran online.