Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja dan gaya terhadap kinerja pegawai baik secara parsial ataupun simultan. Jumlah populasi pada pada penelitian ini sebanyak 95 pegawai. Penentuan responden dilakukan dengan cara acak atau random sampling sehingga ditemukan sebanyak 77 orang. Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian baik secara parsial ataupun simultan menunjukan bahwa motivasi kerja dan gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hal ini dilihat berdasarkan hasil uji t untuk motivasi kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) menunjukan nilai signifikasi 0,042 yang lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, dan nilai thitung 2,074 lebih besar dari pada ttabel 1,66600 artinya Ha diterima dan H0 ditolak dengan kata lain motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan demokratis (X2) menunjukan nilai signifikasi 0,000 yang lebih kecil dari nilai propabilitas 0,05, dan nilai thitung 7,548 lebih besar dari pada ttabel 1,66600 artinya Ha diterima dan H0 ditolak. Secara simultan menyatakan jika nilai signifikasi 0,000, artinya nilai signifikan lebih kecil dari propabilitas 0,05. Untuk nilai fhitung sebanyak 40,837 dan nilai ftabel sebanyak 2,73 yang artinya Ha diterima dan H0 ditolak dengan kata lain motivasi kerja dan gaya kepemimpinan demokratis secara simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai.