Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SOSIALISASI PEMBUATAN DESAIN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN DELI SERDANG Togar Timoteus Gultom; Yunita Pane
Jurnal Al Ulum LPPM Universitas Al Washliyah Medan Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Al Ulum
Publisher : UNIVERSITAS AL WASHLIYAH (UNIVA) MEDAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.576 KB) | DOI: 10.47662/alulum.v9i2.176

Abstract

Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah sosialisasi untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Desa Bakaran Batu yang mayoritas aktivitasnya adalah petani, mereka pada dasarnya hanya mempunyai irigasi yang manual/biasa sehingga tidak ada teknologi yang bisa diandalkan untuk persawahan mereka, hal ini dikarenakan pengetahuan mereka sangat minim akan pengetahuan untuk teknologi atau mendesain irigasi mereka sendiri untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di tengah masyarakat, maka tim pengabdian untuk itu mengadakan sosialisasi untuk pembuatan desain jaringan irigasi dengan menggunakan jaringan irigasi pipa pada lahan datar. Hal ini dimaksudkan agar petani bisa lebih modern dan lebih luas wawasannya untuk irigasi persawahannya. Dengan penggunaan jaringan irigasi pipa pada lahan datar ini, maka yang diharapkan tim pengabdian adalah lancarnya aliran air yang mengalir di jaringan irigasi yang menuju ke persawahan petani dan diharapkan agar panen nantinya akan berhasil tanpa ada kendala suatu apapun. Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan masyarakat di Desa Bakaran Batu dapat lebih memahami kegunaan dari jaringan pipa irigasi tersebut bagi petani itu sendiri.
Analisa Penentuan Kualitas Air untuk Masyarakat Dalam Kegiatan Industri di Pabrik Sarung Tangan Namorambe Yunita Pane; Suhelmi Suhelmi; Desi Sri Pasca Sari Sembiring
Jesya (Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah) Vol 3 No 2 (2020): Article Research
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al-Washliyah Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36778/jesya.v3i2.272

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kegiatan Industri terhadap kualitas air sumur pada pemukiman penduduk dan untuk mengetahui pengaruh bentuk bangunan dan jarak sumur dengan lokasi sepsitank terhadap kualitas air sumur pada pemukiman penduduk di daerah Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini menggunakan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil penelitian didapat bahwa kegiatan industri berpengaruh terhadap kualitas air sumur penduduk di daerah Namorambe dimana terdapat tingkat kekeruhan (27,20 NTU) dan Besi (0,79 mg/L). Hal tersebut lebih tinggi dari baku mutu kualitas air bersih. Bentuk dan Jarak Sumur sangat berpengaruh terhadap kualitas air sumur penduduk, dimana semakin dekat lokasi industri dan septic tank terhadap sumur maka akan semakin rendah kualitas air sumur. Hasil penelitian ini dapat disarankan bila penduduk menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih sebaiknya bangunan sumur dibeton untuk menjaga kualitas air sumur dan bila penduduk ingin membuat sumur sebaiknya jarak dengan septic tank adalah diatas 10 meter.
PKM Pengolahan Limbah Sekam Padi Menggunakan Metode Extruder untuk Pakan Ternak di Desa Pematang lalang Kabupaten Deli Serdang: PKM Pengolahan Limbah Sekam Padi Menggunakan Metode Extruder untuk Pakan Ternak di Desa Pematang lalang Kabupaten Deli Serdang Yunita Pane
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i5.11082

Abstract

Pendapatan masyarakat didesa Pematang Lalang adalah hanya dari pertanian saja, maka untuk membantu masyarakat di desa Pematang Lalang tim pengabdian mencoba membantu perekonomuan para petani dengan cara pemberdayaan social ekonomi petani. yaitu dengan cara menggali potensi yang terdapat di daerah tersebut. Hal ini berguna untuk mendorong komunitas petani agar mampu meningkatkan pendapatan dan mengembangkan pengetahuan. Bermula dari kunjungan ke desa Pematang Lalang Kecamatan Percut Sei Kabupaten Deli Serdang Tim Pengusul melihat banyaknya limbah jerami yang terbengkalai sehabis panen seluas lahan 756 Ha, petani banyak tidak memiliki kegiatan lain sehabis panen padi, kurangnya pengetahuan serta modal dalam membuka usaha baru, untuk itu Tim Pengusul mencoba peluang yang ada membantu para petani memanfaatkan dan mengolah Limbah panen padi yang ada di Desa Pematang lalang. Oleh karena itu tujuan dari kegiatan ini yaitu membantu Mitra dalam hal Pengolahan produk Limbah sekam padi menjadi pakan ternak di desa Pematang Lalang, hal ini merupakan alah satu cara untuk meningkatkan pendapatan petani, hal ini dikarenakan sekam padi cukup melimpah sehingga diharapkan nantinya dengan teknologi pengolahan pakan ternak ini dapat meningkatkan produksi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah diawali dengan sosialisasi dan praktek pengolahan limbah sekam padi menjadi pakan ternak. Hasil kegiatan ini antara lain pelatihan/pendampingan pembuatan limbah sekam padi menjadi pakan ternak para petani sudah mampu untuk membuat pakan ternak sendiri dengan memanfaatkan limbah panen padi sehabis panen padi, juga telah mengetahui teknik pemasaran baik secara online maupun tidak. Kata kunci: Limbah sekam padi, Petani, Pakan ternak
Mie Kopi (MIKOP) Yunita Pane
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 5 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i5.11158

Abstract

Dunia usaha dalam bidang penjualan atau pemasaran adalah salah satu mata pencaharian pada umumnya. Salah satu bentuk UMKM dapat dilihat dengan banyak berdirinya warung kopi/cafe yang akhir ini cukup berkembang pesat. Faktor perkembangan pesat usaha ini salah satu penyebabnya adalah adanya sistem promosi yang mudah yaitu melalui Media Sosial dan adanya aplikasi order on line jasa order dengan transportasi on line. Kopi merupakan minuman paling favorit dari berbagai kalangan. Meningkatnya konsumsi kopi beriringan dengan sifat konsumtif dan perubahan gaya hidup masyarakat. Minum kopi bukan lagi hanya sekedar penghilang rasa kantuk tetapi sudah berubah menjadi gaya hidup. Akan tetapi yang harus dilihat dari kopi adalah dampak bahaya apabila terlalu banyak mengkonsumsinya, Tim Pengabdian bekerja sama dengan mitra mencoba membuat inovasi baru untuk mengurangi kadar kafein pada kopi yaitu dengan membuat Mie yang terbuat dari kopi (MIKOP). Biasanya mitra hanya membuat mie organik sayuran saja sehingga belum ada kreasi yang lain. Untuk itu Tim Pengabdian mencoba bekerja sama membantu mitra berinovasi untuk menjadikan makanan sehat bagi konsumen khususnya bagi pencinta kopi. Dalam hal ini mitra belum faham untuk membuat produknya maka tim pengabdian mencoba membantu pelatihan dalam pembuatan mikop. Dengan adanya pengabdian yang telah dilaksanakan maka mitra merasa senang karena bertambah ilmu yang didapat yaitu. 1.Pengolahan kreasi mie terbaru yang terbuat dari kopi, 2.Memahami system pengelolaan manajemen, 3. Memahami membuat desain yang menarik untuk kemasan produk. Kata kunci: Mie, Kopi, Manajemen
Socialization of Batik Waste Utilization into Wood Putty Yunita Pane; Togar Timoteus Gultom; Suhelmi
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i2.13882

Abstract

Batik is also an Indonesian cultural heritage whose manufacturing process uses the method of dyeing cloth with wax to hold the dye. The cloth is coated with wax and then colored. In addition, a lot of batik waste is wasted and causes environmental pollution. This environmental pollution starts from the beginning of the production process, namely the selection of raw materials, wasteful use of raw materials, water, and energy to limited quality in the final stages of the production process which results in an increase in the quantity of failed products. Therefore, the Community Service Team wanted to use the waste generated from the batik production process to be used as wood putty. The socialization and practice held by the community service team can increase the income of the people in the Tanjong Rejo, especially mangrove batik craftsmen.
Utilization of Cigarette Box Waste to Become a Mangrove Batik Printer in Tanjung Rejo Village, Percut Sei Tuan District Tri Rahayu; Wiwin Nurzanah; Fahrizal Zulkarnain; Sri Asfiati; Yunita Pane
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i3.14648

Abstract

There are not many uses of mangroves as natural batik dyes, due to the lack of information available about these natural ingredients. The process of using natural colors in batik techniques has been carried out by our ancestors for generations until synthetic colors were found which were considered practical and economical. Batik is a commodity that is currently growing rapidly. Batik has now become a fashion trend in all walks of life, making batik craftsmen more enthusiastic about developing their products. In this process, batik is still stamped manually. This village has batik activities using natural dyes, namely mangrove stems around Tanjung Rejo Village. The proposing team is interested in PKK activities in Tanjung Rejo Village and intends to make them Partners. The partners of the Proposal Team are a group of Batik Mangrove Lestari craftsmen chaired by Mrs. Hamidah under the Tanjung Rejo Village PKK coordinator. This group is able to produce one batik cloth per person per week and one person printed batik 10 cloths/week, which can be sold for 300,000 to 1,000,000 per batik. But right now they are struggling with the rising prices of batik materials, they are confused about how much more batik is for sale, especially batik printers, the increase is up to 100% for a price of around 1,000,000 / pcs with 1 type of motif. While the people of Tanjung Rejo Village themselves still make batik manually using a canting and a printer. Since it was the one they used to use, with the price of the printer going up to 100% they were at a loss as to how to outsmart it. Meanwhile, with 1 batik, 1 motif and it is impossible for them to change the motif continuously while the price reaches 1,200,000/pcs for the printer. For this reason, the proposing team tried to devise creative ideas to use cigarette boxes to become batik printers later, considering that many cigarette box wastes are scattered around Tanjung Rejo Village. Because the creativity that will be made is one that can increase their income in Tanjung Rejo Village besides selling batik, they can also sell batik printers from cigarette box waste later outside of Tanjung Rejo Village. From the survey results, several problems were found in Tanjung Rejo Village: the lack of knowledge of using cigarette boxes to make mangrove batik printers, not knowing how to make good and strong batik printing designs, and not knowing about marketing and management techniques. For this reason, the proposing team tried to solve the partner's problem, namely by providing training on the use of cigarette boxes as mangrove batik printers, training on making batik printing motif designs, and training on marketing and management techniques
INOVASI KERANG SIMPING MENJADI KERUPUK DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN KECAMATAN BELAWAN Mohd. Yusri; Yunita Pane; Zurkiyah Zurkiyah; Arfis A.; Indrayani Indrayani; Suhelmi Suhelmi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22032

Abstract

Abstrak: Kampung Nelayan adalah pemukiman di Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara. Permasalahan yang didapat dari Mitra adalah kurangnya pemahaman dan keterampilan masyarakat Kampung Nelayan dalam mengolah kerang simping menjadi produk bernilai tambah seperti kerupuk, serta kekurangan pengetahuan dalam hal branding, kemasan, dan teknik pemasaran produk. Solusi dalam pengabdian ini mencakup pelatihan dalam pembuatan kerupuk, pengembangan kemasan produk, strategi promosi melalui media sosial, serta penerapan sistem manajemen produksi dan keuangan yang efisien. Solusi ini bertujuan untuk memberdayakan mitra dalam aspek hardskill terkait usaha makanan dan manajemen, sehingga dapat menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi masyarakat Kampung Nelayan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, terdapat peningkatan pengetahuan mitra sebesar 40% setelah mengikuti program ini. Dengan peningkatan pengetahuan ini, diharapkan mitra dapat lebih siap dan mampu mengembangkan usaha kerupuk simping mereka dengan lebih baik dan berkelanjutan. Program ini melibatkan sebanyak 25 orang peserta untuk acara sosialisasi, yang merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan tambahan masyarakat Kampung Nelayan, terutama kelompok nelayan.Abstract: Fishermen's Village is a settlement in Medan Belawan District, North Sumatra Province. The problems encountered by Mitra are the lack of understanding and skills of the Fishermen's Village community in processing simping shellfish into value-added products such as crackers, as well as a lack of knowledge in terms of branding, packaging and product marketing techniques. The solutions in this service include training in making crackers, developing product packaging, promotional strategies via social media, as well as implementing efficient production and financial management systems. This solution aims to empower partners in hard skill aspects related to food business and management, so that they can create sustainable added value for the Nelayan Village community. Based on the evaluation carried out, there was an increase in partner knowledge by 40% after participating in this program. With this increase in knowledge, it is hoped that partners will be better prepared and able to develop their simping cracker business better and more sustainably. This program involved as many as 25 participants for an outreach event, which was part of an effort to increase additional income for the Fishermen's Village community, especially fishermen groups.