This Author published in this journals
All Journal REKA KARSA
Widji Indahing Tyas
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penerapan Kebijakan Pemerintah Pada Rumah Susun Transit Ujung Berung Bandung Tyas, Widji Indahing; Putri, Charissa Dyanita Mulyana; Effendi, Murnia Triana; Damas, Rifqi Hadyan; Retriana, Vina
REKA KARSA Vol 4, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.814 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i3.1384

Abstract

Penerapan Kebijakan Pemerintah Pada Rumah Susun Transit Ujung Berung Bandung   widji indahing tyas, charissa dyanita mulyana putri, murnia triNana efendi, rifqi hadyan damas, vina retriana Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email: wit@itenas.ac.id   Abstrak Kebutuhan akan perumahan terjangkau telah menjadi masalah serius karena keterbatasan lahan dan keterbatasan subsidi pemerintah. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pembangunan rumah susun dengan penerapan standar perancangan rumah susun yang salah satunya adalah pembangunan rumah susun transit. Rumah Susun Transit Ujung Berung dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat diperuntukan bagi PNS yang bekerja di wilayah sekitarnya dengan tujuan untuk memberikan hunian sementara sebelum memiliki hunian tetap. Lingkup bahasan penelitian rumah susun ditinjau dari aspek fisik bangunan berupa karakteristik unit, sarana, prasarana, dan utilitas umum dengan menggunakan metoda penelitian komparasi analisis deskriptif. Kesimpulannya adalah unit dengan luasan 24m2 sudah memenuhi kenyamanan dengan lebar muka 4m. Untuk sarana, prasarana, dan utilitas sudah cukup memenuhi kebutuhan para penghuni rusun namun pengunaannya belum optimal. Kata kunci: Peraturan Pemerintah, Perancangan, Rumah Susun Transit Abstract The need for affordable housing has become a serious problem because of limited land and limited government subsidies. This has become one of the considerations in issuing government development of this policy with the adoption of the standard design of flats, one of which is the development of this transit. Flats Transit Edge Berung built on land owned by the Provincial Government of West Java is intended for civil servants who work in the surrounding area with the aim to provide temporary shelter before having permanent housing. The scope of the research topics of flats in terms of the physical aspects of the building such as the characteristics of units, facilities, infrastructure, and public utilities using comparative research methods descriptive analysis. The conclusion is a unit with an area of 24m2 own satisfaction with a face width of 4m. For facilities, infrastructure, and utility is sufficient to meet the needs of the occupants of the towers, but its use is not optimal. Keywords: Government Regulation, Design, Transit Flats
Kajian Pola Tatanan Massa Pada Kampung Ciboleger, Baduy Tyas, Widji Indahing; Umbara, Regia Dwi; Aditia, Muhammad Luthfi; Syahbani, Adhi; Khairunnisa, Syahnaz
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.306 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.603

Abstract

Abstrak Arsitektur vernakular (disebut juga arsitektur tanpa arsitek) merupakan sebuah seni arsitektur yang terbentuk berdasarkan adat istiadat para leluhur. Perkembangan kampung adat tidak terlepas dari adat istiadat serta filosofi yang berlaku disekitarnya. Perkampungan adat di Indonesia, khususnya Baduy, masih berpegang teguh terhadap adat istiadat dalam menata kawasan maupun bentuk bangunannya. Studi ini bertujuan untuk mempelajari kaitan antara pola tatanan massa kampung Ciboleger, Baduy, terhadap filosofi dan karakteristik arsitektur vernakular yang digunakan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan teknik pengumpulan data, studi literatur dan survey ke lapangan. Penelitian yang dikaji adalah pola tatanan massa bangunan terhadap filosofi masyarakat perkampungan Sunda, pembagian zona pada perkampungan, orientasi massa, drainase serta sirkulasi pada Kampung Ciboleger. Hasil yang diperoleh adalah, bahwa pola tatanan massa pada kampung Ciboleger memiliki konsep filosofi masyarakat sunda seperti konsep kaca – kaca, luhur handap, wadah eusi, lemah cai yang diterapkan pada pola tatanan massa di Kampung Ciboleger. Kajian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat umum sehingga dapat diterapkan pada pola penataan massa tanpa merusak lingkungan. Kata kunci: vernakular, Kampung Ciboleger, Baduy, pola tatanan massa ABTRACT Vernacular architecture (also called architecture without architect) is an architectural form based on the ancestors. The development comes from the traditional village customs and prevailing philosopy around it. The traditional village in Indonesia, especially Baduy tribe, still clings to the tradition of their ancestors in managing the pattern and the ordering principles of the buildings. This study aimed to research about the association between the pattern of mass order Ciboleger village, based on the Sundanese village philosophy. This research uses qualitative analysis with data - collecting techniques, literatures and field studies. The research examined the pattern of mass order based on Sundanese village philosopy, the zoning in village, mass orientation, drainage and circulation pattern in Ciboleger village, Baduy. The result from this research is to reveal that pattern and mass - ordering in Ciboleger village follow the concept of vernacular architecture. This study is expected to be useful for the public so that it can be applied to design the pattern and mass - ordering without damaging the environment. Keywords: vernacular architecture, ciboleger, baduy, mass – ordering principles
Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal pada Rumah Susun Leuwigajah Cimahi Tyas, Widji Indahing; Nabilah, Fairuz; Puspita, Annisa; Syafitri, Suci Indah
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1508.194 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.628

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan rumah susun di kota-kota besar seperti di Kota Bandung terus berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat hunian untuk penduduk Kota Bandung. Rumah Susun Leuwigajah merupakan rumah susun skala kecil dimana kenyamanan didalamnya didasarkan pada kenyamanan tiap unit kamar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa bangunan rumah susun dari aspek kenyamanan thermal nya. Kajian objek studi kasus yang akan dianalisis adalah Rusunawa Leuwigajah Cimahi, karena bangunan tersebut masih baru dan belum lama beroperasi, mengingat proyek rumah susun tersebut merupakan salah satu usaha pemerintah Kota Cimahi dalam rangka penataan kawasan kumuh dengan menciptakan sebuah tempat tinggal yang baik dari segi estetika.Metoda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara pada penghuni serta menganalisis menggunakan software Ecotect untuk pencahayaan alami. Selain itu untuk mendapat pengetahuan arsitektural bahwa dalam merancang bangunan tidak hanya aspek estetika saja yang diperhatikan, tetapi aspek kenyamanan juga menjadi acuan dari perancangan sebuah rumah susun sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali.   Kata Kunci:rumah susun, kenyamanan thermal Abstract The need of a public housing in a large city such as Bandung kept developed as the increase of the inhabitant of Bandung. Leuwigajah public housing is a small-scale public housing where the pleasures inside are based on the pleasure of each units. The purpose of this research is to analized the building from the thermal condition. The object of this research is leuwigajah public housing, because it is a newly build and it is newly operated, remembering that the building is a Cimahi Government project in order to arranging the low area of this city with build a nice and neat housing. The methods used are direct observation, interviewing the residents and using Ecotect software tpo analized the lighting inside the buiding. In order to gain an architectural knowledge, to build a building, not just an aecthethic is important, but also a thermal condition, for make a better housing to live. Keywords: public housing, thermal condition
KAJIAN TATANAN MASSA DAN BENTUK BANGUNAN SAUNG ANGKLUNG UDJO TERHADAP OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENERGI Tyas, Widji Indahing; Laksono, Yudi Bijak; Taufiq, Ahmad; Mahfud, Khairul; Munandar, Imam
REKA KARSA Vol 2, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.111 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i2.463

Abstract

ABSTRAK Saung Angklung Udjo merupakan objek wisata dan pembelajaran budaya Sunda. Konsep perpaduan alam dan budaya menyatu dalam desainnya. Secara tidak langsung telah selaras dengan konsep sustainable  yang dapat dilihat dari desain tatanan massa dan bentuk bangunan. Oleh karena itu, perancangan tatanan massa dan bangunan diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan energi bagi kebutuhan bangunan dan penggunanya. Hal ini sangat penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam rangka sustainable site. Tatanan massa dan bangunan Saung Angklung Udjo akan dianalisis dengan metoda deskriptif analisis yang dilakukan dengan data fisik di lapangan. Hasil kajian ini diharapkan akan menjadi rujukan untuk penerapan konsep sustainable site dalam merancang tatanan massa dan bangunan pada pembangunan selanjutnya serta mendukung kelestarian alam di masa depan. Kata kunci : tatanan massa, bangunan, energi, sustainable site ABSTRACT Saung Angklung Udjo an attractionand learning Sundanese culture. The concept mix of nature and culture together in his design. Indirectly aligned with the concept of sustainable design that can be seen from the order of the mass and shape of the building. Therefore, designing and building a mass order is expected to optimize the use of energy for the needs of the building and its users. It is very important in the achievement of social objectives, economic and environmentally in the context of sustainable site. Order the masses and building Saung Angklung Udjo will be analyzed with descriptive methods of data analysis done with the physical on the field. The results of this study are expected to be a reference to the application of the concept of sustainable site in order to design and mass of the building next to the construction and support the conservation of nature in the future. Keywords: mass order, building, energy, sustainable site
Penerapan Arsitektur Ekologi oada Bangunan Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan beserta Asrama di Kabupaten Bandung Barat Mahardika, Suci; Tyas, Widji Indahing
REKA KARSA Vol 1, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.67 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i3.289

Abstract

Abstrak Dalam upaya menjalankan dan merencanakan pengembangan kabupaten sesuai  dengan potensi daerah, dibutuhkan penyediaan sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan dalam bermasyarakat, antara lain berupa sarana dan prasarana pendidikan, dan kesehatan. Sarana pendidikan menjadi salah satu prioritas utama untuk dilaksanakan dalam waktu dekat.Adapun tujuan dari proyek ini adalah memberikan fasilitas kepada para masyarakat, khususnya penyediaan perguruan tinggi yang dapat menjadi perguruan tinggi berkualitas serta turut mewujudkan visi misi Kabupaten Bandung Barat dengan merancang bangunan yang tanggap terhadap lingkungan dan kontekstual dengan iklim setempat. Tema dan Konsep desain perencanaan Sekolah Tinggi adalah Arsitektur Ekologi yang secara utuh bertujuan untuk mencapai keselarasan antara pembangunan Sekolah Tinggi dan lingkungan sekitar, baik untuk pengguna bangunan, dan masyarakat. Menciptakan bangunan Sekolah Tinggi yang berwawasan kedepan, tanggap terhadap lingkungan dan juga bisa mewadahi semua kegiatan penggunanya secara eksklusif dan secara nyaman untuk menjalankan perkuliahan dan kegiatan-kegiatan mahasiswa. Kata kunci: pendidikan ,sekolah tinggi seni pertunjukan, arsitektur ekologi.   Abstract In an effort to run and plan the development of the district in accordance with the local potential, provision of facilities and infrastructure necessary to support the life of the community, which include educational facilities, and health. Means of education to be one of the main priorities to be implemented in the near future. The purpose of this project is to provide facilities to the people, especially the college provision that could be a quality college and helped realize the vision and mission of West Bandung regency by designing buildings that respond to environmental and contextual to the local climate. Theme and concept design college is planning a full Ecological Architecture aims to achieve harmony between the development of the college and the environment, good for building users, and the public. Creating a college building next insightful, responsive to the environment and can also accommodate all of its activities are exclusively and are comfortable to run lectures and student activities. Keywords: education, school of the performings art, ecological architecture.
Kajian Bentuk Dan Tatanan Massa Di Kawasan Bangunan Ci-Walk ( Cihampelas Walk) Tyas, Widji Indahing; Danial, Dadan Muhammad; Izjrail, Agy Braja
REKA KARSA Vol 1, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.59 KB) | DOI: 10.26760/rekakarsa.v1i2.262

Abstract

Abstrak Cihampelas Walk (Ci-walk) di Bandung, open mall pertama di Indonesia beroperasi mulai tahun 2003 akhir dan berdiri di atas lahan seluas 3.5 hektar. Menurut tata letak ruang yang tercipta dalam konteks pembahasan bentuk dan tatanan massa yang terjadi dilihat dari tata guna lahan, luas terbangun pada lahan adalah ± 11.700 m² sedangkan luas ruang terbuka adalah ± 23.300 m². Main Building dan Plasa di desain dengan bentuk fasade yang menarik dan ditambah dengan penguatan corak warna dari kulit bangunan tersebut. Sirkulasi pejalan kakinya tidak linier, hanya ada plasa dan pedestrian di sekitar Main Building yang bersifat mengelilingi. Ruang terbuka di kawasan tersebut berupa lapang, tempatnya orang berkumpul. Pedestrian berorientasi linear sehingga memberikan kemudahan untuk ruang – ruang yang akan di tuju. Penunjang Aktivitasnya yaitu Cinema 21, Cafe Lounge, Sensa Hote dan Embassy ( Tempat Hiburan Malam ). Upaya pelestarian atau upaya mempertahankan warisan arsitektur suatu kawasan kota dengan tujuan agar warisan sejarah arsitektur tidak musnah oleh karena pembangunan baru. Hal – hal yang di pertahankan oleh Perancangan yaitu kondisi kontur pada tapak, serta tumbuhan – tumbuhan atau pohon yang usianya lebih dari 100 tahun. Teridentifikasi bahwa tekstur yang dimiliki kawasan Ci-Walk adalah Tekstur Heterogen. Pola massa dan ruang yang disajikan oleh kawasan Ci-walk adalah Pola Organis. Tipologi solid and void yang terbentuk adalah Blok Medan, dan yang terakhir Ci-walk adalah kawasan yang memiliki elemen void sistem terbuka sentral. Kata Kunci : Bentuk, Tatanan, Tipologi.   Abstract Cihampelas Walk (Ci-walk) in Bandung, Indonesia's first open mall operation began in 2003 and stands on 3.5 hectares. According to the layout of the space created in the context of the discussion of the form and order of the mass that occurs views of land use on land is wide awake ± 11,700 m² while the wide open spaces is ± 23,300 m². Main Building and Plaza in the facade design with an attractive shape and coupled with the strengthening of the hue of the skin of the building. Pedestrian circulation isn’t linear, there is only pedestrian plaza and around the Main Building. Open space in the region is form field, where people gather. Pedestrian oriented so as to provide convenience for the linear space that will be on go. The activities supporting is Cinema 21, Cafe Lounge, Sensa Hotel and Embassy (The Nightlife). Preserving or maintaining the architectural heritage of a city region with the aim of architectural heritage is not destroyed because of the new development. Defended by the design of the contour conditions at the site, as well as plants or trees that are over 100 years old. Identified that the region possessed texture Ci-Walk is a Heterogeneous texture. Mass and space patterns presented by Ci-walk area is Organic Patterns. Typology of solid and void is formed Block field, and the latter Ci-walk is the area that has elements of an open system central void. Keywords: Shape, Order, Typology.
Penerapan Kebijakan Pemerintah Pada Rumah Susun Transit Ujung Berung Bandung Widji Indahing Tyas; Charissa Dyanita Mulyana Putri; Murnia Triana Effendi; Rifqi Hadyan Damas; Vina Retriana
REKA KARSA Vol 4, No 3
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v4i3.1384

Abstract

Penerapan Kebijakan Pemerintah Pada Rumah Susun Transit Ujung Berung Bandung   widji indahing tyas, charissa dyanita mulyana putri, murnia triNana efendi, rifqi hadyan damas, vina retriana Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional   Email: wit@itenas.ac.id   Abstrak Kebutuhan akan perumahan terjangkau telah menjadi masalah serius karena keterbatasan lahan dan keterbatasan subsidi pemerintah. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan pembangunan rumah susun dengan penerapan standar perancangan rumah susun yang salah satunya adalah pembangunan rumah susun transit. Rumah Susun Transit Ujung Berung dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat diperuntukan bagi PNS yang bekerja di wilayah sekitarnya dengan tujuan untuk memberikan hunian sementara sebelum memiliki hunian tetap. Lingkup bahasan penelitian rumah susun ditinjau dari aspek fisik bangunan berupa karakteristik unit, sarana, prasarana, dan utilitas umum dengan menggunakan metoda penelitian komparasi analisis deskriptif. Kesimpulannya adalah unit dengan luasan 24m2 sudah memenuhi kenyamanan dengan lebar muka 4m. Untuk sarana, prasarana, dan utilitas sudah cukup memenuhi kebutuhan para penghuni rusun namun pengunaannya belum optimal. Kata kunci: Peraturan Pemerintah, Perancangan, Rumah Susun Transit Abstract The need for affordable housing has become a serious problem because of limited land and limited government subsidies. This has become one of the considerations in issuing government development of this policy with the adoption of the standard design of flats, one of which is the development of this transit. Flats Transit Edge Berung built on land owned by the Provincial Government of West Java is intended for civil servants who work in the surrounding area with the aim to provide temporary shelter before having permanent housing. The scope of the research topics of flats in terms of the physical aspects of the building such as the characteristics of units, facilities, infrastructure, and public utilities using comparative research methods descriptive analysis. The conclusion is a unit with an area of 24m2 own satisfaction with a face width of 4m. For facilities, infrastructure, and utility is sufficient to meet the needs of the occupants of the towers, but its use is not optimal. Keywords: Government Regulation, Design, Transit Flats
Kajian Pola Tatanan Massa Pada Kampung Ciboleger, Baduy Widji Indahing Tyas; Regia Dwi Umbara; Muhammad Luthfi Aditia; Adhi Syahbani; Syahnaz Khairunnisa
REKA KARSA Vol 2, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i4.603

Abstract

Abstrak Arsitektur vernakular (disebut juga arsitektur tanpa arsitek) merupakan sebuah seni arsitektur yang terbentuk berdasarkan adat istiadat para leluhur. Perkembangan kampung adat tidak terlepas dari adat istiadat serta filosofi yang berlaku disekitarnya. Perkampungan adat di Indonesia, khususnya Baduy, masih berpegang teguh terhadap adat istiadat dalam menata kawasan maupun bentuk bangunannya. Studi ini bertujuan untuk mempelajari kaitan antara pola tatanan massa kampung Ciboleger, Baduy, terhadap filosofi dan karakteristik arsitektur vernakular yang digunakan. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dengan teknik pengumpulan data, studi literatur dan survey ke lapangan. Penelitian yang dikaji adalah pola tatanan massa bangunan terhadap filosofi masyarakat perkampungan Sunda, pembagian zona pada perkampungan, orientasi massa, drainase serta sirkulasi pada Kampung Ciboleger. Hasil yang diperoleh adalah, bahwa pola tatanan massa pada kampung Ciboleger memiliki konsep filosofi masyarakat sunda seperti konsep kaca – kaca, luhur handap, wadah eusi, lemah cai yang diterapkan pada pola tatanan massa di Kampung Ciboleger. Kajian ini diharapkan dapat berguna bagi masyarakat umum sehingga dapat diterapkan pada pola penataan massa tanpa merusak lingkungan. Kata kunci: vernakular, Kampung Ciboleger, Baduy, pola tatanan massa ABTRACT Vernacular architecture (also called architecture without architect) is an architectural form based on the ancestors. The development comes from the traditional village customs and prevailing philosopy around it. The traditional village in Indonesia, especially Baduy tribe, still clings to the tradition of their ancestors in managing the pattern and the ordering principles of the buildings. This study aimed to research about the association between the pattern of mass order Ciboleger village, based on the Sundanese village philosophy. This research uses qualitative analysis with data - collecting techniques, literatures and field studies. The research examined the pattern of mass order based on Sundanese village philosopy, the zoning in village, mass orientation, drainage and circulation pattern in Ciboleger village, Baduy. The result from this research is to reveal that pattern and mass - ordering in Ciboleger village follow the concept of vernacular architecture. This study is expected to be useful for the public so that it can be applied to design the pattern and mass - ordering without damaging the environment. Keywords: vernacular architecture, ciboleger, baduy, mass – ordering principles
Orientasi Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal pada Rumah Susun Leuwigajah Cimahi Widji Indahing Tyas; Fairuz Nabilah; Annisa Puspita; Suci Indah Syafitri
REKA KARSA Vol 3, No 1
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v3i1.628

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan rumah susun di kota-kota besar seperti di Kota Bandung terus berkembang seiring dengan meningkatnya tingkat hunian untuk penduduk Kota Bandung. Rumah Susun Leuwigajah merupakan rumah susun skala kecil dimana kenyamanan didalamnya didasarkan pada kenyamanan tiap unit kamar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisa bangunan rumah susun dari aspek kenyamanan thermal nya. Kajian objek studi kasus yang akan dianalisis adalah Rusunawa Leuwigajah Cimahi, karena bangunan tersebut masih baru dan belum lama beroperasi, mengingat proyek rumah susun tersebut merupakan salah satu usaha pemerintah Kota Cimahi dalam rangka penataan kawasan kumuh dengan menciptakan sebuah tempat tinggal yang baik dari segi estetika.Metoda yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara pada penghuni serta menganalisis menggunakan software Ecotect untuk pencahayaan alami. Selain itu untuk mendapat pengetahuan arsitektural bahwa dalam merancang bangunan tidak hanya aspek estetika saja yang diperhatikan, tetapi aspek kenyamanan juga menjadi acuan dari perancangan sebuah rumah susun sebagai tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali.   Kata Kunci:rumah susun, kenyamanan thermal Abstract The need of a public housing in a large city such as Bandung kept developed as the increase of the inhabitant of Bandung. Leuwigajah public housing is a small-scale public housing where the pleasures inside are based on the pleasure of each units. The purpose of this research is to analized the building from the thermal condition. The object of this research is leuwigajah public housing, because it is a newly build and it is newly operated, remembering that the building is a Cimahi Government project in order to arranging the low area of this city with build a nice and neat housing. The methods used are direct observation, interviewing the residents and using Ecotect software tpo analized the lighting inside the buiding. In order to gain an architectural knowledge, to build a building, not just an aecthethic is important, but also a thermal condition, for make a better housing to live. Keywords: public housing, thermal condition
KAJIAN TATANAN MASSA DAN BENTUK BANGUNAN SAUNG ANGKLUNG UDJO TERHADAP OPTIMALISASI PENGGUNAAN ENERGI Widji Indahing Tyas; Yudi Bijak Laksono; Ahmad Taufiq; Khairul Mahfud; Imam Munandar
REKA KARSA Vol 2, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v2i2.463

Abstract

ABSTRAK Saung Angklung Udjo merupakan objek wisata dan pembelajaran budaya Sunda. Konsep perpaduan alam dan budaya menyatu dalam desainnya. Secara tidak langsung telah selaras dengan konsep sustainable  yang dapat dilihat dari desain tatanan massa dan bentuk bangunan. Oleh karena itu, perancangan tatanan massa dan bangunan diharapkan mampu mengoptimalkan penggunaan energi bagi kebutuhan bangunan dan penggunanya. Hal ini sangat penting dalam pencapaian tujuan sosial, ekonomi dan lingkungan dalam rangka sustainable site. Tatanan massa dan bangunan Saung Angklung Udjo akan dianalisis dengan metoda deskriptif analisis yang dilakukan dengan data fisik di lapangan. Hasil kajian ini diharapkan akan menjadi rujukan untuk penerapan konsep sustainable site dalam merancang tatanan massa dan bangunan pada pembangunan selanjutnya serta mendukung kelestarian alam di masa depan. Kata kunci : tatanan massa, bangunan, energi, sustainable site ABSTRACT Saung Angklung Udjo an attractionand learning Sundanese culture. The concept mix of nature and culture together in his design. Indirectly aligned with the concept of sustainable design that can be seen from the order of the mass and shape of the building. Therefore, designing and building a mass order is expected to optimize the use of energy for the needs of the building and its users. It is very important in the achievement of social objectives, economic and environmentally in the context of sustainable site. Order the masses and building Saung Angklung Udjo will be analyzed with descriptive methods of data analysis done with the physical on the field. The results of this study are expected to be a reference to the application of the concept of sustainable site in order to design and mass of the building next to the construction and support the conservation of nature in the future. Keywords: mass order, building, energy, sustainable site