Sartiah Yusran
Kesehatan Reproduksi

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEN LEMAK TUBUH, STATUS GIZI, DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN MENARCHE DINI PADA SISWI SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KADIA TAHUN 2019 Fidelia Anisa Gita; Sartiah Yusran; Lisnawaty Lisnawaty; Yusuf Musyafir Kolewora
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.326 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17321

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium, Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau yang biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan.Menarche dini adalah keadaan dimana seorang wanita mengalami menstruasi pertama kalinya pada usia yang dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persen lemak tubuh, status gizi, dan pola konsumsi dengan kejadian menarche dini pada siswi Sekolah Dasar Di Kecamatan Kadia Tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian analitik observasional dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 909 siswi dengan sampel 278, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar sampel dimana pembagian sampel tiap lokasi penelitian menggunakan rumus statified random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persen lemak tubuh dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), ada hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,000), dan tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini dengan nilai (P-Value=0,194). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antarapersen lemak tubuh, dan status gizi dengan kejadian menarche dini, sedangkan tidak terdapat hubunganantara pola konsumsi dengan kejadian menarche dini
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PETANI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BASALA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2020 Wahyuni Wahyuni; Sartiah Yusran; Harleli Harleli
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.597 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17324

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular, dikatakan hipertensi jika terjadi  keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥90 mmHg 1. Laporan WHO mencatat sekitar 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi, data Indonesia dan data Sultra  menunjukan data yang fluktuatif selama tiga tahun terakhir, data Konsel menunjukan peningkatan kasus selama tiga tahun terakkhir dan Puskesmas Basala Selama 3 tahun terakhir, penyakit hipertensi selalu menempati urutan ke 2 dari sepuluh besar penyakit tertinggi, pada tahun 2017 sebanyak 453 hipertensi, 658 pada tahun 2018 dan 498 pada tahun 2019. Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan pola makan, khususnya Kebiasaan Komsumsi Lemak dan Kebiasaan Komsumsi Natrium dan gaya hidup khusunya merokok, stres dan minum kopi dengan kejadian hipertensi bagi petani di wilayah kerja Puskesmas Basala Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Semua petani yang berumur 35-64 tahun sebanyak 3058 orang menjadi populasi dan sampelnya sejumlah 209 responden. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara kebiasaan komsumsi lemak dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05). Kebiasaan komsumsi natrium dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) juga menunujukkan ada hubungan. Sementara,  Tidak ada hubungan antara merokok dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,446 > 0,05). Demikian pula dengan kebiasaan minum kopi dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,215 > 0,05) menunjukkan tidak ada hubungan serta stres dengan kejadian hipertensi (p-value = 0,000 < 0,05) menunjukkan ada hubungan
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA IBU HAMIL YANG ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEPO-LEPO KOTA KENDARI TAHUN 2020 Adinda Valentina; Sartiah Yusran; Renni Meliahsari
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.94 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17318

Abstract

Anemia kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin (Hb) < 11 g/dl.  Riskesdas 2018 mencatat bahwa ada peningkatan defisiensi zat giz imikro yang muncul dalam manifestasi anemia pada ibu hamil, dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai untuk meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia di wilayah Kerja Puskesmas Lepo-Lepo Kota Kendari. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan pre and post test with control group. Populasi penelitian seluruh ibu hamil trimester II dan III dengan kadar Hb rendah direntang bulan November 2019 – Januari 2020 orang dengan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 20 orang dengan memenuhi criteria inklusi. Kelompok intervensi adalah ibu hamil yang diberikan susu kedelai dengan dosis 250 ml/hari selama 7 haridan tablet Fe sedangkan kelompok control adalah ibu hamil yang hanya diberi tablet Fe selama 7 hari. Analisis data dengan univariat melalui tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji-T berpasangan(Paired T-Test) dan uji Wilcoxon pada alfa 5%. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa terdapa tperbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah dilakukan intervesi pada kelompok control yaitu 9,95 g/dl menjadi 10,52 g/dl dan kelompok intervensi yaitu 9,84 g/dl menjadi 10,71 g/dl. Hasil Paired T-Test kelompok kontrol (p=0,002) dan wilcoxon kelompok intervensi (p=0,005). Kesimpulan ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap peningkatan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang anemia
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI 6 KENDARI Yustiani Yustiani; Sartiah Yusran; Lisnawaty Lisnawaty
Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Gizi dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Program Studi Gizi FKM UHO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.236 KB) | DOI: 10.37887/jgki.v1i2.17325

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami wanita, ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Menarche terjadi pada periode pertengahan pubertas atau biasa terjadi 6 bulan setelah mencapai puncak percepatan pertumbuhan. Banyak hal yang mempengaruhi menarche, antara lain adanya perubahan hormon yang mempengaruhi kematangan sel. Selain itu konsumsi makanan yang beragam dan bergizi seimbang mempengaruhi perkembangan organ reproduksi remaja. Survei awal yang dilakukan di beberapa SD Negeri di Kota Kendari yaitu pada siswi kelas 5 dan 6, didapatkan rata rata siswi mengalami menarche pada usia 10 dan 11 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan anatara status gizi dan gaya hidup dengan  kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian yang akan dilakukan adalah seluruh siswi  kelas VI SD Negeri 6 Kendari yang berjumlah 108 siswi. Besar sampel dalam penelitiaan ini berjumlah 62 siswi yang diperoleh dengan menggunakan teknik penarikan sampel dengan metode simple random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan 2 variabel yang diteliti memiliki hubungan dengan dengan kejadian menarche pada siswi SD Negeri 6 Kendari yaitu status gizi diperoleh hasil P = 0,000 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche dan gaya hidup diperoleh hasil P = 0,034 yang artinya memiliki hubungan dengan kejadian menarche