Penelitian ini menganalisis dampak pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di Yogyakarta selama periode 2014 hingga 2024. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis regresi linier berganda berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai lembaga daerah, penelitian ini menguji pengaruh empat variabel utama, yaitu jumlah wisatawan domestik, jumlah daya tarik wisata, jumlah kamar hotel, dan jumlah restoran terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel jumlah kamar hotel yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Temuan ini menegaskan bahwa subsektor akomodasi memiliki kebutuhan tenaga kerja yang besar dan cenderung stabil, menjadikannya motor utama penciptaan lapangan kerja di industri pariwisata Yogyakarta. Sementara itu, variabel wisatawan domestik, daya tarik wisata, dan jumlah restoran tidak menunjukkan pengaruh parsial yang signifikan. Namun, secara simultan keempat variabel tersebut terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,742 menunjukkan bahwa 74,2% variasi penyerapan tenaga kerja dapat dijelaskan oleh keseluruhan variabel dalam model. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini menyimpulkan pentingnya penguatan sektor akomodasi sebagai strategi prioritas dalam meningkatkan kesempatan kerja. Selain itu, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan disarankan untuk mengoptimalkan pengelolaan daya tarik wisata serta meningkatkan kualitas dan daya saing industri kuliner agar kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja semakin optimal. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perumusan kebijakan pengembangan pariwisata berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.