Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Spirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru KEMALASARI, KEMALASARI; WARDANA, PAULUS SUSETYO; ADIL, RATNA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 5, No 2 (2017): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v5i2.188

Abstract

ABSTRAKPolusi udara dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru. Umumnya pengukuran fungsi paru menggunakan spirometer, dilakukan di rumah sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang Spirometer non-invasive yang portable dengan menggunakan sensor piezoelektrik yang diletakkan di dada. Perubahan tekanan yang diukur oleh sensor piezoelektrik adalah 10 ? 80 mV, sehingga diperlukan rangkaian amplifier, filter, clamper, mikrokontroler AVR ATMega 32 sebagai pengolah data I/O dan LCD grafik untuk menampilkan hasil ukur serta SD card untuk menyimpan data. Alat ini mengukur  kapasitas vital paru-paru, respirasi rate, dan jika hasil ukur kapasitas vital paru-paru kurang  dari 80 % dari nilai prediksi kapasitas paru-paru maka kondisi paru-paru dideteksi tidak sehat.  Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa persentase nilai keberhasilan alat adalah 95,70 %, hasil pengukuran dan deteksi kondisi paru-paru dapat langsung diketahui dari tampilan di LCD grafik, data hasil pengukuran bisa disimpan dan alat berukuran kecil sehingga portable, mudah digunakan oleh siapapun dan dimanapun dengan nyaman.Kata kunci: Spirometer, Piezoelektrik, Mikrokontroler, Kapasitas Paru-Paru, LCD Grafik.ABSTRACTAir pollution can be affected the health of the lungs. Generally the measurement of lungs function use a spirometry, performed  in the hospital and takes a long time to know the results. To overcome this problem, a portable non-invasive Spirometry is designed using a piezoelectric sensors placed on the chest. The changes of pressure is measured by the piezoelectric sensor are 10 - 80 mV, so it needs a amplifier circuit, filter, clamper, ATMega 32 AVR microcontroller as I/O data processor and LCD graph to display result of measurement and SD card for save the data. This instrument measure lungs vital capacity, respiration rate, and if the measured of lungs vital capacity is less than 80 % of the predicted of lung capacity, then the lung is detected unhealthy. The result of testing indicated that the percentage of success value of instrument is 95,70 %, the results of measurements and detection of lung conditions can be directly know from the view in LCD graphs, measurement data can be saved and size of instrument is small so portable, easy to use by anyone and anywhere with comfortably.Keywords: Spirometry, Piezoelectric, Microcontroller, Lungs Capacity, LCD Graphic.
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Emosi Pada Anak Menggunakan Metode K-Means Fildzah Aure Gehara Zhafirah; Kemalasari Kemalasari; Budi Nur Iman
INOVTEK - Seri Elektro Vol 3, No 2 (2021): INOVTEK Seri Elektro
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ise.v3i2.2062

Abstract

 Emosi merupakan suatu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau suatu hal yang dapat mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan atau berekspresi yang dapat dipicu dari dalam atau luar dirinya. Dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk memahami kondisi emosional seseorang. Emosi seseorang dapat diketahui salah satunya dari ekspresi wajah, namun terkadang seseorang dapat memanipulasi apa yang sedang dialaminya dengan cara mengendalikan ekspresi wajahnya. Oleh karena itu dirancanglah sebuah alat untuk mendeteksi emosi seseorang berdasarkan perubahan kondisi tubuhnya. Pada penelitian ini akan digunakan dua buah sensor yaitu sensor GSR dan juga sensor Heart Rate. Output yang diperoleh dari masing-masing sensor tersebut akan diolah datanya dengan menggunakan mikrokontroler atau Arduino. Selanjutnya hasil output-nya akan ditampilkan berupa text dengan menggunakan LCD. Data yang akan ditampilkan pada LCD tersebut akan di cluster terlebih dahulu menjadi beberapa kelompok menggunakan metode K-Means. Dari hasil pengelompokkan jenis emosi dengan menggunakan metode K-Means masih terdapat perbedaan hasil uji antara alat dan prediksi psikolog. Dari 30 data terdapat 5 data yang berbeda atau bisa dikatakan terdapat perbedaan sebesar 16%. Alat ini juga dibuat portable dengan adanya alat pendeteksi emosi pada anak ini dapat membantu para orang tua dan para guru untuk antisipasi perubahan emosi tersebut terutama pada seorang anak.
Design And Build Up Of Sphygmomanometer Based On Android Supplemented With Food Recommendations Novita Wulandari; Kemalasari; Ni'am Tamami
Journal FORTEI-JEERI Vol. 1 No. 2 (2020): FORTEI-JEERI
Publisher : Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46962/forteijeeri.v1i2.9

Abstract

Blood pressure is a measure of how strong the heart is to pump blood around the body. Abnormal blood pressure can occur due to high blood pressure (hypertension) or low blood pressure (hypotension). Data from the World Health Organization (WHO) in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world have hypertension, meaning that 1 in 3 people in the world are diagnosed with hypertension. Therefore, a sphygmomanometer was designed that could digitally detect blood pressure and provide food recommendations to stabilize blood pressure. The detection of blood pressure is carried out by the oscillometry method where the oscillation value occurs when blood first flows into the artery after clogging. Systolic blood pressure is determined by multiplying the Mean Arterial Pressure by 0.8. Meanwhile, diastolic blood pressure is determined by multiplying the Mean Arterial Pressure by 0.5. The results of the blood pressure will be displayed on the LCD display and sent to the smartphone. On the smartphone, blood pressure results and food recommendations will be displayed through the android application to make it easier for patients to remember recommended foods and monitor their own blood pressure results without the help of a medical or doctor.
Alat Pendeteksi Kadar Glukosa pada Urine dengan Metode Naive Bayes Kemalasari Kemalasari; Maulida Alvisabrina Ifadah; Budi Nur Iman
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 18, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (684.131 KB) | DOI: 10.17529/jre.v18i4.27238

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi batas normal yang disebabkan oleh tidak berfungsinya pankreas dalam memproduksi insulin yang cukup. Ketika glukosa berlebih, gula akan dikeluarkan melalui urine yang disebut glukosuria. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat alat pendeteksi kadar glukosa dari urine menggunakan sensor warna dan sensor gas dengan metode naive bayes. Untuk mengetahui jumlah kadar glukosa melalui urin dapat menggunakan larutan benedict. Dari percampuran antara sample urine dan larutan benedict akan dihasilkan perubahan warna yang dapat diukur dengan sensor warna TCS3200. Selain menggunakan sensor warna, digunakan juga sensor gas yaitu MQ-135, dimana cara kerja dari sensor ini adalah mendeteksi bau / kadar amonia dalam sample urine. Data dari kedua sensor akan diolah oleh metode naïve bayes untuk mengetahui hasil klasifikasi dan juga menggunakan metode regresi linier untuk menghitung kadar glukosa darah. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan 16 sample, untuk metode naïve bayes diperoleh akurasi sebesar 93,75%. 
Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Budi Nur Iman; Raay Rafikasitha; Kemalasari Kemalasari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 18, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.729 KB) | DOI: 10.17529/jre.v18i4.27240

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke dengan persentase sebesar 12,9%. Penyakit jantung koroner terjadi akibat penumpukan plak yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol serta meningkatnya tekanan darah dalam jangka panjang. Dibutuhkan sistem yang dapat memantau kesehatan jantung secara berkala. Pada penelitian ini menyajikan sistem yang mampu melakukan deteksi dini penyakit jantung koroner yang terdiri dari kategori risiko rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan tiga parameter yaitu kolesterol, tekanan darah, dan detak jantung. Pengukuran kolesterol dilakukan secara non-invasif menggunakan LED sebagai transmitter dan photodioda sebagai receiver. Pengukuran tekanan darah menggunakan sensor MPX5100DP dengan metode osilometri, dan pengukuran detak jantung menggunakan sensor MAX30102. Data dari sensor dan informasi tambahan berupa jenis kelamin, usia, dan status perokok akan diolah dengan metode K-Nearest Neighbor untuk mengetahui hasil klasifkasi penyakit jantung koroner. Dari keseluruhan pengukuran, akurasi rata-rata untuk pengukuran kolesterol adalah 97,9%, pengukuran tekanan darah sistolik adalah 96,3%, tekanan darah diastolik 92,7%, dan pengukuran detak jantung adalah 98,8%. Klasifikasi penyakit jantung koroner pada 15 responden menggunakan metode K-Nearest Neighbor memiliki perbedaan sekitar 20% dengan perhitungan menggunakan tabel Framingham Risk Score yang dilakukan oleh dokter.
Sistem Kendali dan Monitoring Cairan Infus pada Proses Tatalaksana Dehidrasi Berbasis IoT Marta Diana; Kemalasari Kemalasari; Eru Puspita; Aji Sasongko Jati
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1594.512 KB) | DOI: 10.17529/jre.v17i3.21636

Abstract

Diarrhea is an endemic disease with Potential Extraordinary Events (PEE), often accompanied by death in Indonesia. Globally, at least diarrheal disease has caused 525,000 deaths in children each year, with the most severe threat being dehydration. It takes a system that can determine the degree of dehydration and manage dehydration quickly and appropriately to reduce the mortality rate. This study created a system to assess the degree of dehydration and perform the dehydration management process automatically. The method of determining the degree of dehydration using heart rate parameters and the process of justification is measured physical condition. In the process of dehydration management, intravenous fluid administration is carried out automatically using servo motors. To improve safety in infusion users, infusion volume, flow obstruction, air bubble, and rising blood detection are also carried out. All results will be processed on the microcontroller and will be sent to the ESP32 via serial communication. The data processing results will be connected using the Internet of Things so medical personnel can monitor via the website. The results showed that the average error of heart rate measurement using the moving average method of 0.41%, and the accuracy value in the infusion control system reached 90%.
Perancangan dan Implementasi Alat Pendeteksi Dini Penyakit Jantung Koroner Budi Nur Iman; Raay Rafikasitha; Kemalasari Kemalasari
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 18, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v18i4.27240

Abstract

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia setelah stroke dengan persentase sebesar 12,9%. Penyakit jantung koroner terjadi akibat penumpukan plak yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol serta meningkatnya tekanan darah dalam jangka panjang. Dibutuhkan sistem yang dapat memantau kesehatan jantung secara berkala. Pada penelitian ini menyajikan sistem yang mampu melakukan deteksi dini penyakit jantung koroner yang terdiri dari kategori risiko rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan tiga parameter yaitu kolesterol, tekanan darah, dan detak jantung. Pengukuran kolesterol dilakukan secara non-invasif menggunakan LED sebagai transmitter dan photodioda sebagai receiver. Pengukuran tekanan darah menggunakan sensor MPX5100DP dengan metode osilometri, dan pengukuran detak jantung menggunakan sensor MAX30102. Data dari sensor dan informasi tambahan berupa jenis kelamin, usia, dan status perokok akan diolah dengan metode K-Nearest Neighbor untuk mengetahui hasil klasifkasi penyakit jantung koroner. Dari keseluruhan pengukuran, akurasi rata-rata untuk pengukuran kolesterol adalah 97,9%, pengukuran tekanan darah sistolik adalah 96,3%, tekanan darah diastolik 92,7%, dan pengukuran detak jantung adalah 98,8%. Klasifikasi penyakit jantung koroner pada 15 responden menggunakan metode K-Nearest Neighbor memiliki perbedaan sekitar 20% dengan perhitungan menggunakan tabel Framingham Risk Score yang dilakukan oleh dokter.
Sistem Kendali dan Monitoring Cairan Infus pada Proses Tatalaksana Dehidrasi Berbasis IoT Marta Diana; Kemalasari Kemalasari; Eru Puspita; Aji Sasongko Jati
Jurnal Rekayasa Elektrika Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jre.v17i3.21636

Abstract

Diarrhea is an endemic disease with Potential Extraordinary Events (PEE), often accompanied by death in Indonesia. Globally, at least diarrheal disease has caused 525,000 deaths in children each year, with the most severe threat being dehydration. It takes a system that can determine the degree of dehydration and manage dehydration quickly and appropriately to reduce the mortality rate. This study created a system to assess the degree of dehydration and perform the dehydration management process automatically. The method of determining the degree of dehydration using heart rate parameters and the process of justification is measured physical condition. In the process of dehydration management, intravenous fluid administration is carried out automatically using servo motors. To improve safety in infusion users, infusion volume, flow obstruction, air bubble, and rising blood detection are also carried out. All results will be processed on the microcontroller and will be sent to the ESP32 via serial communication. The data processing results will be connected using the Internet of Things so medical personnel can monitor via the website. The results showed that the average error of heart rate measurement using the moving average method of 0.41%, and the accuracy value in the infusion control system reached 90%.
Rancang Bangun Alat Pendeteksi Emosi Pada Anak Menggunakan Metode K-Means Zhafirah, Fildzah Aure Gehara; Kemalasari, Kemalasari; Iman, Budi Nur
INOVTEK - Seri Elektro Vol 3, No 2 (2021): INOVTEK Seri Elektro
Publisher : Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/ise.v3i2.2062

Abstract

 Emosi merupakan suatu perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau suatu hal yang dapat mendorongnya untuk melakukan suatu tindakan atau berekspresi yang dapat dipicu dari dalam atau luar dirinya. Dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk memahami kondisi emosional seseorang. Emosi seseorang dapat diketahui salah satunya dari ekspresi wajah, namun terkadang seseorang dapat memanipulasi apa yang sedang dialaminya dengan cara mengendalikan ekspresi wajahnya. Oleh karena itu dirancanglah sebuah alat untuk mendeteksi emosi seseorang berdasarkan perubahan kondisi tubuhnya. Pada penelitian ini akan digunakan dua buah sensor yaitu sensor GSR dan juga sensor Heart Rate. Output yang diperoleh dari masing-masing sensor tersebut akan diolah datanya dengan menggunakan mikrokontroler atau Arduino. Selanjutnya hasil output-nya akan ditampilkan berupa text dengan menggunakan LCD. Data yang akan ditampilkan pada LCD tersebut akan di cluster terlebih dahulu menjadi beberapa kelompok menggunakan metode K-Means. Dari hasil pengelompokkan jenis emosi dengan menggunakan metode K-Means masih terdapat perbedaan hasil uji antara alat dan prediksi psikolog. Dari 30 data terdapat 5 data yang berbeda atau bisa dikatakan terdapat perbedaan sebesar 16%. Alat ini juga dibuat portable dengan adanya alat pendeteksi emosi pada anak ini dapat membantu para orang tua dan para guru untuk antisipasi perubahan emosi tersebut terutama pada seorang anak.
Spirometer Non-Invasive dengan Sensor Piezoelektrik untuk Deteksi Kesehatan Paru-Paru KEMALASARI, KEMALASARI; WARDANA, PAULUS SUSETYO; ADIL, RATNA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 5, No 2: Published July - December 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v5i2.188

Abstract

ABSTRAKPolusi udara dapat mempengaruhi kesehatan paru-paru. Umumnya pengukuran fungsi paru menggunakan spirometer, dilakukan di rumah sakit dan membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasilnya. Untuk mengatasi masalah ini, dirancang Spirometer non-invasive yang portable dengan menggunakan sensor piezoelektrik yang diletakkan di dada. Perubahan tekanan yang diukur oleh sensor piezoelektrik adalah 10 – 80 mV, sehingga diperlukan rangkaian amplifier, filter, clamper, mikrokontroler AVR ATMega 32 sebagai pengolah data I/O dan LCD grafik untuk menampilkan hasil ukur serta SD card untuk menyimpan data. Alat ini mengukur  kapasitas vital paru-paru, respirasi rate, dan jika hasil ukur kapasitas vital paru-paru kurang  dari 80 % dari nilai prediksi kapasitas paru-paru maka kondisi paru-paru dideteksi tidak sehat.  Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa persentase nilai keberhasilan alat adalah 95,70 %, hasil pengukuran dan deteksi kondisi paru-paru dapat langsung diketahui dari tampilan di LCD grafik, data hasil pengukuran bisa disimpan dan alat berukuran kecil sehingga portable, mudah digunakan oleh siapapun dan dimanapun dengan nyaman.Kata kunci: Spirometer, Piezoelektrik, Mikrokontroler, Kapasitas Paru-Paru, LCD Grafik.ABSTRACTAir pollution can be affected the health of the lungs. Generally the measurement of lungs function use a spirometry, performed  in the hospital and takes a long time to know the results. To overcome this problem, a portable non-invasive Spirometry is designed using a piezoelectric sensors placed on the chest. The changes of pressure is measured by the piezoelectric sensor are 10 - 80 mV, so it needs a amplifier circuit, filter, clamper, ATMega 32 AVR microcontroller as I/O data processor and LCD graph to display result of measurement and SD card for save the data. This instrument measure lungs vital capacity, respiration rate, and if the measured of lungs vital capacity is less than 80 % of the predicted of lung capacity, then the lung is detected unhealthy. The result of testing indicated that the percentage of success value of instrument is 95,70 %, the results of measurements and detection of lung conditions can be directly know from the view in LCD graphs, measurement data can be saved and size of instrument is small so portable, easy to use by anyone and anywhere with comfortably.Keywords: Spirometry, Piezoelectric, Microcontroller, Lungs Capacity, LCD Graphic.