Kesehatan reproduksi merupakan salah satu masalah kesehatan lansia yang telah mendapat perhatian khusus secara global dalam ICPD tahun 1994. Oleh sebab itu, Indonesia mengadakan program kesehatan reproduksi lansia. Sampai saat ini, hanya 30% Puskesmas di seluruh Indonesia yang melakukan pelayanan koseling kesehatan reproduksi lansia, oleh sebab itu perlu adanya pelayanan kesehatan reproduksi lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan beberapa faktor ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi lansia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu lansia umur 60 tahun ke atas yang berkunjung di Puskesmas Lebdosari Semarang pada triwulan I tahun 2016 berjumlah 104 ibu lansia menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan sampel diambil sebanyak 51 responden ibu lansia. Analisis data melalui analisis univariat dan analisis bivariat (analisis deskriptif menggunakan crosstab dan analisis analitik menggunakan uji korelasi Pearson dan korelasi Rank Spearman. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan ibu lansia (p value = 0,007), kebutuhan seksualitas lansia (p value = 0,003), kebutuhan konseling kesehatan reproduksi lansia (p value = 0,035), dan tidak ada hubungan sikap ibu lansia (p value = 0,067) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun 2016. Saran bagi Puskesmas Lebdosari Semarang melalui pendekatan kepada ibu lansia.