Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO GANGGUAN PENDENGARAN SENSORINEURAL PADA PEKERJA PT. X SEMARANG Sinta Marlina; Ari Suwondo; Siswi Jayanti
Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip) Vol 4, No 1 (2016): JANUARI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.97 KB) | DOI: 10.14710/jkm.v4i1.11835

Abstract

Gangguan pendengaran sensorineural merupakan gangguan pada sistem sensor yang pada koklea. PT. X Semarang adalah perusahan manufaktur yang memproduksi lembaran baja seng. Di perusahaan tersebut, terdapat beberapa bagian kerja yang intensitas kebisingannya sudah melebihi NAB yaitu 86,9-93,6 dBA pada bagian produksi. Dari hasil audiometri, ditemukan 18 pekerja yang memiliki gangguan pendengaran sensorineural. Dari hasil medical checkup, diketahui terdapat 6 pekerja mengalami hipertensi, 6 pekerja mengalami diabetes mellitus, dan 15 pekerja mengalami hiperkolesterol.  Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor (intensitas kebisingan, usia, masa kerja, kedisiplinan penggunaan earplug, hipertensi, DM, dan hiperkolesterol) yang berpengaruh terhadap gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 120 pekerja yang berasal dari bagian produksi, maintenance, dan administrasi. Sampel penelitian berjumlah 66 responden, dihitung secara proporsional sehingga didapatkan 29 responden berasal dari bagian produksi, 13 responden berasal dari bagian maintenance, dan 24 responden berasal dari bagian administrasi. Analisis multivariat dengan regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh yaitu intensitas kebisingan (OR= 13,153: p= 0,002), usia (OR= 11,838: p= 0,033), dan riwayat hipertensi (OR= 14,368: p= 0,031). Disimpulkan bahwa intensitas kebisingan, usia, dan riwayat hipertensi merupakan faktor risiko gangguan pendengaran sensorineural pada pekerja di PT. X Semarang.
ANALISIS JOINT COST UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PENTOL KUAH PADA UMKM PENTOL AYAM KUAH PAK BEJO DI KABUPATEN NGAWI Sinta Marlina; Dila Eka Ernanda; Muhammad Rifqi; Halleina Rejeki Putri Hartono, S.E., M.Acc., Ak
Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi Vol. 11 No. 11 (2024): Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8734/musytari.v11i11.8456

Abstract

Biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi untuk membuat banyak barang secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan harga pokok produksi pada UMKM Pentol Ayam Kuah Pak Bejo di Kabupaten Ngawi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara. Dalam mengelola data untuk mengalokasikan biaya bersama menggunakan metode nilai jual relatif atau metode harga pasar. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa untuk harga pokok produksi setiap produk pentol jauh lebih tinggi yaitu sebesar Rp. 921 untuk pentol isian ayam, Rp. 911 untuk pentol isian keju, dan Rp. 943 untuk pentol isian sosis dibandingkan harga jual yang ditetapkan oleh perusahaan sebesar Rp.500 untuk semua jenis isian pentol, dimana hal ini disebabkan oleh kurangnya perhitungan harga pokok produksi yang rinci, sehingga biaya produksi tidak dialokasikan dengan benar.