Berat badan lahir rendah (BBLR) diartikan sebagai berat badan lahir kurang dari 2500 gram dan menjadi permasalahan di Kabupaten Temanggung. Berat badan lahir rendah merupakan penyebab stunting, morbiditas, dan kematian neonatal. Perawatan antenatal menjadi perawatan kesehatan preventif untuk berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpengaruh signifikan terhadap praktik pemeriksaan kehamilan ibu hamil di Puskesmas Bulu Kabupaten Temanggung tahun 2020. Penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif dengan desain cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji sebelumnya. Subjek penelitian ini adalah 55 ibu hamil yang sedang hamil trimester III bulan Februari 2020. Pemilihan subjek menggunakan teknik populasi total. Data dianalisis menggunakan Chi-Square dan Regresi Logistik.Hasil : 54,5% responden sepenuhnya memanfaatkan praktik perawatan antenatal. Ada tujuh variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan pelayanan antenatal ibu hamil. Variabel tersebut adalah umur (p = p.039), pekerjaan (p = 0.049), pengetahuan (p = 0.025), sikap (p = 0.023), aksesibilitas pelayanan (p = 0.013), kualitas pelayanan (p = 0,013), dukungan tenaga kesehatan (p = 0,001). Berdasarkan hasil uji multivariat dengan regresi logistik ganda, variabel yang paling signifikan mempengaruhi pelayanan antenatal ibu hamil adalah aksesibilitas pelayanan dengan (p = 0,011) OR = 10,557, dan dukungan tenaga kesehatan dengan (p = 0,006) OR = 8,959 .Saran : Meningkatkan fasilitas kesehatan dan dukungan tenaga kesehatan, seperti rumah bersalin (polindes) atau puskesmas keliling sebagai alternatif aksesibilitas layanan, pendidikan, pendampingan, dan penyuluhan tentang pentingnya asuhan antenatal. Selain itu, penting juga untuk mengedepankan konsep Suami SIAGA dan kesehatan ibu, khususnya kepada ibu hamil, remaja putri , dan calon pengantin untuk menekan angka BBLR.