Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KEDALAMAN SARANG DAN JUMLAH TELUR TERHADAP KEBERHASILAN PENETASAN DAN KEMUNCULAN TUKIK Lepidochelys olivacea DI PANTAI APAR PARIAMAN Widya Sari; Ashvia Nur Ilyosa; fauziah Fauziah
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 8, No 1 (2020): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VIII 2020
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (955.963 KB) | DOI: 10.22373/pbio.v8i2.9657

Abstract

Upaya konservasi yang dilakukkan untuk melindungi penyu dari kepunahan khususnya penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dengan cara melakukan penetasan telur penyu Lekang sistem semi alami. Kedalaman sarang dan jumlah telur yang tepat pada saat inkubasi sangat didibutuhkan untuk mendapatkan angka persentase penetasan dan kemunculan tukik yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan penetasan dan kemunculan tukik penyu Lekang pada kedalaman sarang dan jumlah telur yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah eksperimen, dengan 2 perlakuan yaitu kedalaman sarang dengan kedalaman 30, 40 dan 50 cm dan jumlah telur 30 dan 60 butir telur pada setiap sarang. Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga seluruh unit perlakuan berjumlah 18 unit. Parameter yang di hitung adalah keberhasilan penetasan telur dan kemunculan tukik. Pengukuran suhu, pH, kelembapan dan kadar air pasir sarang juga dilakukan selama masa inkubasi. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa persentase penetasan telur penyu Lekang pada berbagai kedalaman > 50% yaitu (69-93,33%) dan persentase penetasan yang baik cenderung pada kedalaman 50 cm dan jumlah telur 30 butir. Sedangkan untuk persentase kemunculan yang baik ditunjukkan pada kedalaman 30 dan 40 cm dengan jumlah telur 60 butir.
KEINGINAN MEMBAYAR (WILLINGNES TO PAY, WTP) MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI PENYU DI KAWASAN PANTAI LHOKNGA, BANDA ACEH Zuriana Siregar; Widya Sari; Novia D Astari; Syafrizal Syafrizal
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 9, No 2 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IX 2021
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.14 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v9i1.11589

Abstract

Penelitian nilai keinginan untuk membayar (Willingness To Pay) masyarakat terhadap konservasi penyu telah dilakukan di Gampong Mon Ikeun Kecamatan Lhoknga Aceh Besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keinginan membayar masyarakat terhadap konservasi penyu. Keinginan membayar (WTP) masyarakat ditentukan dengan menggunakan metode kontingen valuasi (Contingen Valuation Method-CVM). Teknik pengambilan data dilakukan dengan wawancara, sedangkan pemilihan responden dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Parameter yang diamati adalah besarnya nilai keinginan membayar masyarakat terhadap keberadaan dan pelestarian penyu di Kawasan Lhokngah. Hasil penelitian menunjukkan keinginan membayar masyarakat di kawasan Pantai Lhoknga sebesar 109.704.000 per tahun.
NEPHROPROTECTIVE OF ETHANOL EXTRACT OF Annona muricata L. BARK ON PARACETAMOL-INDUCED NEPHROTOXICITY IN RATS Widya Sari; Masykur Masykur; Farah Adhilla; Rojatul Maisarah; Fauziah Fauziah
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 11, No 1 (2023): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v11i1.15635

Abstract

Kidneys are organs that have the potential for damage caused by toxic substances. The use of paracetamol in high doses or long-term therapeutic doses can cause adverse effects in the form of damage to the kidneys. Plants that have the potential to become medicinal raw materials against kidney damage are Annona muricata L. The purpose of this study was to determine the potential protection of ethanolic extract of soursop bark (EESB) against histopathological rat kidney induced by toxic doses of paracetamol. This study used an experimental method using a completely randomized design (CRD). The normal control group (K0) and negative control (K-) were given distilled water, while in the treatment group the doses of EESB were 150, 300 and 600 mg/kgBW dissolved in 1 ml of distilled water for 14 days. On the 7th day, all groups of rats were given paracetamol at a dose of 1350 mg/kgBW except for the K0 group. Each group was 5 repetitions, so that in this study used 25 rats (Rattus norvegicus L.). Samples of kidney organs were taken on the 14th day to observe the histopathological structure of the tubular cells undergoing necrosis. The results showed that at a dose of 300 mg/kgBW EESB had the potential for protection against kidney histopathology by suppressing the occurrence of cell death (necrosis).Keywords: Soursop bark, kidney, paracetamol, necrosis