Dina Afriani
Pendidikan Teknologi Informasi STKIP PGRI Banjarmasin

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Program Studi di STKIP PGRI Banjarmasin Dina Afriani; Kenti Yuliana; Akhmad Syarwani
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 15 No 1 (2020)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.793 KB)

Abstract

Pendidikan adalah suatu usaha mutlak yang digunakan untuk membentuk manusia seutuhnya. Daya saing dalam memperoleh pekerjaan menuntut setiap individu untuk memiliki jenjang pendidikan yang tinggi, setidaknya strata 1. Seperti halnya persaingan dalam memperoleh pekerjaaan, terjadi juga persaingan antar lembaga pendidikan dalam menarik peminatnya. Persaingan dapat berdampak pada penurunan jumlah peminat dan tidak meratanya sebaran mahasiswa dalam program studi. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Namun perlu diwaspadai dan dilakukan evaluasi sedini mungkin penyebab terjadinya penurunan tersebut. Berdasarkan observasi, jumlah peminat di STKIP PGRI Banjarmasin mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih Program Studi di STKIP PGRI Banjarmasin. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin yang tersebar dalam enam program studi. Instrumen yang digunakan yaitu angket langsung dan tertutup. Agar tercapai tujuan penelitian tersebut maka perlu dilakukan analisis faktor terhadap data yang diperoleh. Berdasarkan kajian masalah dan teori, dirumuskan 45 variabel yang dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih program studi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 45 variabel yang dibentuk, dapat terbentuk 14 faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa, yaitu: (1) tuntutan sekarang dan keinginan masa depan; (2) teman dan orang tua; (3) kualitas diri; (4) bonafiditas, fasilitas, dan promosi; (5) linearitas pendidikan; (6) kualitas Program Studi; (7) potensi diri; (8) sarana dan pengetahuan; (9) dosen dan mahasiswa; (10) dukungan proses belajar-mengajar; (11) ekonomi dan informasi; (12) luaran alumni; (13) keluarga; dan (14) mata kuliah.
Analisis Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Dina Afriani; Kenti Yuliana
Lentera: Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol 17 No 1 (2022)
Publisher : STKIP PGRI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33654/jpl.v17i1.1798

Abstract

Arus globalisasi yang terjadi pada dunia saat ini menyebabkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat, contohnya gadget. Pada kalangan mahasiswa, mempunyai gadget seperti sebuah keharusan. Terutama bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, yang dalam kesehariannya tidak bisa terlepas dari gadget. Gadget sejatinya memberikan dampak yang baik jika bijak dalam menggunakannya. Sebaliknya, ketergantungan gadget akan berakibat pada perubahan interaksi sosial. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan agar bijak dan cerdas dalam penggunaan gadget. Sebagai langkah awal maka dilakukan analisis dampak penggunaan teknologi informasi (gadget) terhadap interaksi sosial mahasiswa. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi STKIP PGRI Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua mahasiswa mempunyai gadget dengan jenis dan durasi penggunaan yang beragam. Perilaku mahasiswa dapat dikatakan masih baik, masih banyak mahasiswa yang menggunakan gadget sebagaimana mestinya. Mahasiswa memanfaatkan gadget untuk mengakses media sosial, sebagai penunjang dalam belajar, sarana hiburan, dan sarana bisnis online. Manfaat terbesar (dampak positif) yang dirasakan adalah mendapatkan informasi penunjang perkuliahan. Selain itu, mayoritas mahasiswa lebih memilih untuk berkomunikasi langsung dibandingkan dengan menggunakan gadget. Tingkat kepedulian dengan lingkungan juga cukup bagus. Namun yang perlu diperhatikan disini, rata-rata mahasiswa tidak bisa terlepas dari menggunakan gadget dan durasi penggunaan gadget masih cukup tinggi serta interaksi sosial yang berkurang karena penggunaan gadget bagi sebagian mahasiswa dianggap biasa. Padahal hal ini perlu dilakukan tindakan agar tidak menjadi kebiasaan dan menjadikannya anti sosial.