Wahyu Sulistiadi
Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Strategi Implementasi Digital Marketing di Rumah Sakit pada Masa Pandemi COVID-19: Literature Review: Digital Marketing Implementation Strategy in Hospitals During the COVID-19 Pandemic: Literature Review Vanda Sativa Julianti; Amal Chalik Sjaaf; Wahyu Sulistiadi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 3: MARCH 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.234 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i3.2107

Abstract

Pendahuluan: Pandemi COVID-19 yang terjadi berdampak pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakit pesat. Peranan internet dan media online dapat menjadi strategi baru rumah sakit untuk melakukan pemasaran secara digital. Hal ini membuat interaksi dengan konsumen rumah sakit menjadi lebih mudah dan cepat, dengan biaya yang relatif lebih murah. Tujuan: Kajian literatur ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi implementasi digital marketing di rumah sakit. Metode: Penulisan ini dilakukan secara literature review dari database ProQuest, SpringerLink, dan Science Direct. Artikel diskrining sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sebanyak 6 artikel disaring dari 6.220 artikel dan kemudian dilakukan kajian literatur. Hasil: Rumah sakit perlu mengetahui dampak perubahan perilaku konsumen akibat COVID-19, melakukan integrasi teknologi digital dalam pelayanan kesehatan berdasarkan Healthcare 4.0, dan prinsip penerapan digital marketing berupa contactless services dan Integrated Marketing Communication. Penerapan digital marketing di rumah sakit dapat diterapkan melalui media massa, sosial media, platform digital/ online, serta aplikasi. Kesimpulan: Diperlukan langkah-langkah strategi implementasi digital marketing di rumah sakit yang tetap mengutamakan konsep 4P dan konsep 4C.
Strategi Rumah Sakit di Indonesia dalam Mengatasi Kenaikan Kasus COVID-19 Varian Omicron : Literature Review: Hospital Strategy in Indonesia in Overcoming the Rise in Omicron Variants of COVID-19 Cases : Literature Review Ratih Meireva Soeroso; Wahyu Sulistiadi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 4: APRIL 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.801 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v5i4.2137

Abstract

Latar Belakang: Corona Virus Disease-19 (COVID-19) khususnya varian Omicron menyebar dengan sangat cepat hingga menjadi penyakit pandemi yang menyebabkan peningkatan angka kematian selama satu tahun terakhir. Di Indonesia yang padat penduduknya, rumah sakit rujukan dituntut dapat mengatasi lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron. Tidak hanya itu, lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron juga mempengaruhi angka penularan pada tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan. Tujuan: Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk secara sistematis mengkaji mengenai strategi rumah sakit rujukan dalam menangani lonjakan kasus COVID-19 varian Omicron, sehingga dapat berguna dalam penerapannya untuk meningkatkan efektivitas pelayanan pasien COVID-19 dan pasien lainnya, serta dapat menurunkan angka penularan dan kematian di rumah sakit. Metode: Kajian ini menggunakan database: PubMed dan Google Scholar. Penyusunan dan evaluasi judul abstrak dilakukan dengan menggunakan Mendeley, begitu juga dengan identifikasi dan menghapus abstrak yang ganda. Hasil: Hasil kajian dari tiga artikel yang terpilih mencakup masalah yang didapatkan rumah sakit rujukan selama lonjakan COVID-19 varian Omicron dan strateginya dalam menangani masalah-masalah tersebut. Masalah yang didapatkan adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan dan keterbatasan sarana dan prasarana kesehatan akibat lonjakan, serta ditemukannya angka penularan di rumah sakit rujukan. Dari masalah-masalah tersebut, rumah sakit rujukan melakukan penyusunan strategi berupa pembentukan tim khusus yang menangani lonjakan COVID-19 varian Omicron, menetapkan strategi 3T untuk staf rumah sakit rujukan, dan menetapkan strategi teknologi telemedicine. Kesimpulan: Dalam menangani lonjakan COVID-19 varian Omicron, rumah sakit rujukan perlu menetapkan strategi untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan dan memutus rantai penularan COVID-19 varian Omicron.
Persepsi Dokter Gigi terhadap Pelayanan Teledentistry dalam Menjaga Keberlangsungan Pelayanan di Masa Pandemi COVID-19: Scoping Review Dovian Emely Suteja; Wahyu Sulistiadi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.598 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i12.10681

Abstract

Dokter gigi merupakan salah satu profesi yang beresiko tinggi tertular virus COVID-19 karena interaksinya yang sangat dekat dengan jalur transmisi virus saat bekerja. Teledentistry, yang merupakan bagian dari telemedicine, mengalami peningkatan dalam permintaan sebagai alternatif layanan tatap muka yang aman di masa pandemi. Persepsi dokter gigi penting untuk dipertimbangkan dalam melihat prospek teledentistry di masa mendatang. Scoping review ini bertujuan untuk mengetahui perspektif dan pengalaman dokter gigi maupun mahasiswa kedokteran gigi terhadap teledentistry selama pandemi COVID-19. Pencarian literatur dilakukan pada bulan Juli 2022 melalui 4 database (Scopus, Proquest, Pubmed, dan EBSCO Host). Sebanyak 15 artikel diikutsertakan dalam studi. Seluruh artikel merupakan studi cross-sectional yang menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Pengetahuan terhadap teledentistry meningkat setelah pandemi dan berbanding lurus dengan tingkat pendidikan serta pengalaman praktisi. Praktisi yang lebih berpengalaman juga memiliki sikap yang lebih positif terhadap teledentistry. Mayoritas studi setuju teledentistry memberikan banyak manfaat, namun banyak juga yang mengkhawatirkan keterbatasannya sehingga praktik teledentistry masih tergolong rendah. Teledentistry masih diminati oleh dokter gigi dan mahasiswa di masa mendatang. Pelatihan terkait diperlukan untuk mendorong kompetensi praktisi dan meningkatkan utilisasi teledentistry.