This Author published in this journals
All Journal Kusa Lawa
Della Lutfi Muqodam
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SAMPUN WONTEN KET MBIYEN LAN JUMLAHE MBOTEN KIRANG MBOTEN NAMBAH: MITOS ‘IKAN DEWA’ SEBAGAI STRATEGI KONSERVASI DI TELAGA RAMBUT MONTE KABUPATEN BLITAR JAWA TIMUR Della Lutfi Muqodam; Hipolitus Kristoforus Kewuel
Kusa Lawa Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.kusalawa.2021.001.02.06

Abstract

Sampun Wonten Ket Mbiyen Lan Jumlahe Mboten Kirang Mboten Nambah:  Mitos ‘Ikan Dewa’ Sebagai Strategi Konservasi di Telaga Rambut Monte Kabupaten Blitar Jawa Timur. Manusia tidak dapat dipisahkan dengan alam karena hampir seluruh aspek kehidupan manusia berhubungan dengan alam. Saat ini, alam tidak lagi hanya dipandang sebagai objek bernilai ekonomi saja, melainkan juga menjadi bagian dari suatu kelompok masyarakat, sehingga manusia berusaha merawat lingkungan mereka dengan berbagai cara, dapat berbentuk hukum formal, hukum agama, maupun pengetahuan lokal masyarakat. Begitu pula dengan masyarakat Desa Krisik yang menggunakan pengetahuan lokal untuk menjaga kelestarian lingkungannya. Penelitian ini berlokasi di Desa Krisik Kabupaten Blitar yang memiliki kepercayaan lokal mengenai Ikan Dewa yang disakralkan dan dipercaya sebagai ikan gaib berkekuatan mistis. Ikan gaib tersebut dilarang untuk diambil atau dikonsumsi. Penelitian ini menggunakan metode etnografi dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat masyarakat masih terus menghidupi mitos Ikan Dewa karena telah tertanam dalam hidup masyarakat dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Strategi-strategi yang dilakukan warga untuk menyebarkan nilai konservasi yang terkandung dalam mitos ini yaitu menggunakan beberapa cara, diantaranya dengan mensosialisasikan pada wisatawan dan melalui kegiatan rutin bersih desa yang sarat dengan nilai-nilai konservasi.