Wulan Permatasari
STIKes Muhammadiyah Ciamis

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Relaksasi Otot Progresif dan Dzikir Al-Matsurat Dapat Menurunkan Gula Darah pada Penderita Diabetes Melitus: Literature Review Wulan Permatasari; Vina Aprelia; Riza Nuraeni Putri; Tiya Rizki Novianti; Dadi Hamdani; Nur Hidayat
INDOGENIUS Vol 1 No 1 (2022): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (984.641 KB) | DOI: 10.56359/igj.v1i1.54

Abstract

Tujuan: Tujuan dari literature review ini yaitu untuk menjelaskan pengaruh relaksasi otot progresif dan dzikir al-matsurat terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM. Metode: Pada literature review ini data diidentifikasi dari lima database jurnal diantaranya PubMed, JSTOR, Taylor Francis Online, Sage Journal, Willey Online Library dengan menggunakan metode PIOS (Participant, Intervention, Outcomes and Study Design) dan istilah MESH pada mesin pencari tingkat lanjut. Desain yang digunakan dalam literature review ini adalah Quasy Eksperiment pretest and posttest yang melibatkan laki-laki dan perempuan yang menderita DM. Jumlah total sampel diperoleh sebanyak 321 massa secara random sampling dengan menggunakan intrumen Glukometer dan Kuesioner. Hasil: Dari jumlah artikel yang telah di review didapatkan hasil yang telah dilakukan dengan menggunakan desain quasy eksperiment pre and post test, didapatkan bahwa terapi dzikir al-matsurat tidak signifikan untuk penurunan gula darah bagi pengidap DM, karena  tidak diberikan treatment (perlakuan) yang dibutuhkan dengan persentase hasil 40% dengan p value < 0,005. Penerapan teknik selanjutnya yaitu dengan cara relaksasi otot progresif pada responden. Teknik ini, sangat berpengaruh signifikan dalam penurunan gula darah, karena teknik relaksasi otot progresif mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dan menghentikan kerja saraf simpatis sehingga hormon kortisol menurun yang  pada  akhirnya  glukosa  darah  menurun didapatkan persentasi hasil 60% dengan p value 0,291. Kesimpulan: Studi ini menyatakan bahwa dengan dilakukannya tindakan relaksasi pada otot-otot secara progresif lebih signifikan untuk menurunkan gula darah dibandingkan dzikir al-matsurat. Karena relaksasi otot progresif lebih berfokus pada perlakuan sedangkan terapi dzikir al-matsurat lebih berfokus kepada ketenangan jiwa dan pikiran.
Terapi Bermain dengan Media Playdough untuk Meningkatkan Motorik Halus pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Angkasa Langensari Sandriani Sandriani; Metty Nurherliyany; Wulan Permatasari; Aditya Nur Wahyuni; Elza Dwi Zuvita; Riza Nuraeni Putri; Rizky Perdana Susanto; Tiara Cahya Rinukti; Andan Firmansyah
KOLABORASI JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2 No 4 (2022): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.995 KB) | DOI: 10.56359/kolaborasi.v2i4.140

Abstract

Introduction: Play therapy is a form of counseling or psychotherapy using games. There are many kinds of game media that train fine motor skills, one of which is assembling the shapes of numbers and letters using playdough media. Playdough media is a toy dough or plasticine toy made of clay (flour), as a learning aid that is easy to shape and very good at training hand and eye coordination in early childhood. Objective: The purpose of this play therapy activity is to improve children's fine motor skills through play therapy using playdough media. Method: This service method is collaborative, with a play therapy approach involving writers and classroom teachers. Data was collected by observing, interviewing, and documenting preschool children in grades A1 and B1 at Angkasa Kindergarten, Langensari District, Banjar City. Result: The results of this activity showed that all participants during the play therapy activity were able to form numbers and letters with their fingers according to the instructions, using playdough media and the children were very enthusiastic and felt happy in doing this play therapy activity. Conclusion: Based on the evaluation of the KPSP questionnaire from this activity, it can be concluded that overall children aged (4-6 years) in TK Angkasa Langensari have fine motor categories that are in accordance with their age development.
Case Study: Deep Breathing Relaxation Intervention to Reduce Pain in Post Sectio Caesarea Client Elis Roslianti; Anisa Azmi; Wulan Permatasari; Nur Hidayat; Lilis Lismayanti
Genius Journal Vol. 3 No. 2 (2022): GENIUS JOURNAL
Publisher : Inspirasi Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.793 KB) | DOI: 10.56359/gj.v3i2.127

Abstract

Objective: To determine the implementation of deep breathing relaxation techniques in clients with post operative section caesarea. Method: The method used is descriptive qualitative with a case study approach using nursing care that refers to the SDKI and SIKI books. The subject in this study was 1 sectio caesarea client with a diagnosis of acute pain who was treated in Teratai Room 2 BLUD Banjar City General Hospital. The data collection techniques included interviews, observations, physical examinations and documentation. Result: From nursing care for postoperative sectio caesarea clients, the symptoms that appear during the assessment are pain in the lower abdomen. The nursing problem that arises is acute pain related to physical injury agents referring to the SDKI book. Interventions carried out to reduce pain are deep breathing relaxation techniques. During the intervention process, the action went smoothly until the evaluation. In this study, there was a decrease in the pain scale from 3 to 0. Conclusion: After the intervention of breathing relaxation techniques on the client's pain scale was reduced from 3 to 0, while the subjective data from the anamnesis results, the client said the pain was reduced.
Penerapan Self-Management dan PHBS untuk Mencegah Angka Kejadian Diare pada Remaja Wulan Permatasari; Vina Aprelia; Tiya Rizki Novianti; Angga Antofani; Yuda Nugraha; Rini Fitriani; Triman Tresnawan; Dhani Andriansyah
Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2023): Kolaborasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/kolaborasi.v3i2.195

Abstract

Introduction: Diarrhea is a condition experienced by a person when the bowel movements are of an abnormal consistency, namely soft or liquid, the frequency of which can occur more than 3 times a day. Even if you have experienced severe diarrhea, the frequency can reach 10 times a day. Severe diarrhea can cause fluid loss and can be life-threatening, especially in children and adolescents who have nutritional deficiencies. Apart from causing fluid loss, there are also complications such as severe dehydration and even death. Objective: This community service aims to determine the effectiveness of self-management in PHBS as a form of effort to improve health and prevent diseases, especially diarrhea in adolescents at SMK Terpadu Al Hasan. Method: The methodology of health education that incorporates self-management. Participants in this counseling are anticipated to be able to apply a complete strategy, particularly in the creation of new behaviors, specifically PHBS in the school setting as well as the community. Result: Based on the results of pre- and post-implementation of Community service regarding the level of knowledge of the participants had increased. this shows that counseling with the application of self-management in PHBS has a positive impact on SMK Terpadu Al Hasan students. there is a significant effect before and after being given counseling. Conclusion: The conclusion from the implementation of health education activities regarding the application of self-management in PHBS in preventing diarrhea in adolescents is going according to plan. This activity is effective and has positive value for the students of SMK Terpadu Al Hasan. This can be seen from the enthusiasm and activeness of the participants in counseling as well as increased knowledge about self-management in PHBS in preventing diarrhea before and after being given counseling.
Studi Kasus Status Nutrisi pada Penderita Diabetes Melitus Wulan Permatasari; Andan Firmansyah; Nur Hidayat; Ayu Endang Purwati; Dedi Supriadi; Henri Setiawan
INDOGENIUS Vol 2 No 2 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i2.249

Abstract

Tujuan: Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis status nutrisi terhadap klien Diabetes Melitus dengan pendekatan asuhan keperawatan yang difokuskan pada pengkajian. Metode: Metode dalam studi ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang difokuskan pada pengkajian keperawatan untuk menganalisis status nutrisi terhadap klien Diabetes Melitus. Subjek pada penelitian ini adalah 1 orang klien yang mengalami masalah berat badan lebih di Dusun Sukamaju Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran. Data yang dianalisa dikumpulkan dan dikaitkan dengan konsep, teori serta prinsip secara relevan, sehingga dapat ditentukan kesimpulan dalam memperoleh masalah keperawatan. Instrumen yang digunakan yaitu glukometer untuk mengukur kadar glukosa darah. Hasil: Setelah dilakukan pengkajian keperawatan pada klien Diabetes Melitus, gejala yang muncul adalah sering merasa lapar (poliagi), sering buang air kecil (poliuri), dan sering merasa haus (poidipsi). Hal tersebut mengakibatkan munculnya masalah keperawatan yaitu Obesitas yang berhubungan dengan peningkatan rasa lapar (polifagi) yang didukung oleh data objektif berdasarkan buku SDKI yaitu Index Massa Tubuh (IMT), kadar gula darah, aktivitas fisik dan gangguan pola makan. Pengkajian yang dilakukan berjalan lancar dengan hasil IMT 23,73 intrepretasi overwaight, kadar glukosa darah klien 300 mg/dl, aktivitas fisik klien kurang, dan pola makan klien berlebihan tidak sesuai diet 3J dengan frekuensi 7 kali dalam sehari ( 2 kali makan utama dengan porsi satu gelas besar, 5 kali  makan selingan). Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan status nutrisi pasien DM berlebih dan diet yang dilakukan tidak efektif dibuktikan oleh penghitungan IMT dengan interpretasi 23,73 dalam kategori berat badan lebih sehingga di dalam tubuhnya terjadi penumpukan lemak dan menimbulkan resistensi insulin. Hal tersebut, yang dapat memicu kadar glukosa darah semakin meningkat dan mengakibatkan penyakit DM.Jelaskan temuan dalam penelitian serta implikasinya dalam praktik klinik keperawatan.