Romaida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGA KINERJA GURU DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 4-5 TAHUN TK SEKECAMATAN MANDAU Romaida
Jurnal Talenta : Journal of Early Childhood Education Vol. 6 No. 2 (2015): JURNAL TALENTA VOL. VI NO. 2 DESEMBER 2015
Publisher : P3M STKIP ÁISYIYAH RIAU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kinerja guru dengan perkebangan kemampuan kognitif anak 4-5 tahun usia Taman Kanak-Kanak Sekecamatan Mandau. Adapun tempat dilakukannya penelitian di beberapa sekolah TK di Kecamatan Mandau. Adapaun jenis penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif. Objek kajian dapat penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang di ambil acak dari beberapa TK di Kecamatan Mandau, total keseluruhan anak adalah 40 Orang dan Guru 40 Orang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa berhubungan kinerja guru secara positif dengan Perkembangan kognitif anak sebesar 0.732 ( r = 0.312 ). Dengan demikian, terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Hipotesis Ho diatas oleh sebab itu ditolak dan hipotesis Ha diterima yaitu terdapat hubungan Kinerja Guru dengan Perkembangan Kognitif Anak di TK sekecamatan Mandau. Signifikan bisa ditentukan lewat baris Sig. (2-tailed). Jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05, maka hubungan yang terdapat pada r dianggap signifikan. Hasil uji signifikansi (di atas) adalah : Nilai r hubungan Kinerja guru dengan Perkembangan kognitif Anak adalah 0.000. Artinya 0.000 < 0.05 dan dengan demikian korelasi antara kedua variabel signifikan.
PENGUATAN PENDIDIKAN GENDER (TELA’AH KRITIS DALAM PERSPEKTIF ISLAM) Ahmad Riad; Faizaluddin; Romaida
Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 2 No 2 (2022): Symfonia: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53649/symfonia.v2i2.26

Abstract

Dalam berbagai diskursus gender dan dikuatkan melalui pranata sosial, dimana laki-laki dan perempuan dibedakan sesuai dengan perannya masing-masing, yang di konstruksikan oleh kultur setempat, yang berkaitan dengan peran, sifat, kedudukan dan posisi dalam masyarakat tersebut. Pembedaan peran ini dalam pranata sosial digambarkan bahwa perempuan hanya boleh memerankan pekerjaan domestik (kasur, sumur dan dapur), sementara laki-laki layak memerankan pekerjaan publik. Dalam konsep gender, sesungguhnya perbedaan gender tidak akan menjadi masalah selama tidak melahirkan ketidakadilan gender, namun yang menjadi persoalan ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan. Studi-studi tentang gender saat ini melihat bahwa ketimpangan gender terjadi akibat rendahnya kualitas sumberdaya kaum perempuan sendiri, dan hal tersebut mengakibatkan ketidakmampuan mereka bersaing dengan kaum lelaki. Ironisnya, agama dibawa-bawa sebagai patron utama dalam kemunculan berbagai permasalahan ketidakadilan gender Oleh karena itu upaya-upaya yang dilakukan adalah mendidik kaum perempun dan mengajak mereka berperan dalam pembangunan. Dalam realitas yang kita jumpai pada masyarakat tertentu terdapat adat kebiasaan yang tidak mendukung dan bahkan melarang keikutsertaan perempuan dalam pendidikan formal. Bahkan ada paradigma yang mengemuka bahwa “perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya ke dapur juga.” Dalam konteks di atas, penguatan pendidikan gender masih perlu dijawab dan dikaji salah satunya melalui perspektif pendidikan itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep gender dalam perspektif pendidikan serta berusaha mendeskripsikan penguatan pendidikan berbasis keadilan gender. Jenis Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi pustaka. Data yang telah diperoleh dikompulasikan, dianalisis, dan disimpulkan sehingga mendapatkan kesimpulan mengenai masalah yang dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep gender berbasis pendidikan merupakan hal yang penting untuk dipraktikkan di kehidupan sehari-hari dalam kehidupan berkeluarga, maupun bermasyarakat. Karena pendidikan berbasis konsep gender ini telah banyak dibicarakan dalam Al-Qur’an dan Hadist sehingga tidak memiliki keraguan sedikit pun tentang keadilan gender dalam Islam.