p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal BroadComm BroadComm
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

GERAKAN FEMINISME MELAWAN BUDAYA PATRIARKI DI INDONESIA Clarissa Nathania Octaviani; Edy Prihantoro; Sariyati Sariyati; Emilianshah Banowo
Jurnal Broadcomm Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.446 KB) | DOI: 10.53856/bcomm.v4i1.231

Abstract

Penelitian ini berfokus pada gerakan feminisme yaitu suatu ideologi perlawanan terhadap budaya patriarki di Indonesia yang ditampilkan oleh akun Instagram @lawanpatriarki. Feminisme dan patriarki lahir dari adanya praktik-praktik seksis yang merugikan gender tertentu. Sampai saat ini, budaya patriarki masih menjadi isu di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang menggunakan logika sebagai penalaran. Penalaran yang mendasar menurut Pierce dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda memungkinkan manusia untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain serta dapat memberi makna terhadap apa yang ditampilkan alam semesta. Data diperoleh dengan mengobservasi delapan unggahan akun Instagram @lawanpatriarki yang kemudian diklasifikasikan serta dimaknai dengan menggunakan Teori Segitiga Makna Charles S. Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya patriarki yang paling sering terjadi di Indonesia menurut akun @lawanpatriarki adalah diskriminasi gender dan pelecehan seksual. Budaya patriarki menempatkan perempuan di level kedua sedangkan laki-laki menjadi pihak yang superior dan kuat. Persamaan gender yang sering diwacanakan berbeda dengan implementasi di lapangan bahwa perempuan masih menduduki posisi kedua dalam masyarakat Indonesia.Kata Kunci: Gerakan Feminisme, Budaya Patriarki, Gender, Indonesia
GERAKAN FEMINISME MELAWAN BUDAYA PATRIARKI DI INDONESIA Clarissa Nathania Octaviani; Edy Prihantoro; Sariyati; Emilianshah Banowo
BroadComm Vol. 4 No. 1 (2022)
Publisher : AKMRTV Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.446 KB) | DOI: 10.53856/bcomm.v4i1.232

Abstract

Penelitian ini berfokus pada gerakan feminisme yaitu suatu ideologi perlawanan terhadap budaya patriarki di Indonesia yang ditampilkan oleh akun Instagram @lawanpatriarki. Feminisme dan patriarki lahir dari adanya praktik-praktik seksis yang merugikan gender tertentu. Sampai saat ini, budaya patriarki masih menjadi isu di masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang menggunakan logika sebagai penalaran. Penalaran yang mendasar menurut Pierce dilakukan melalui tanda-tanda. Tanda-tanda memungkinkan manusia untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain serta dapat memberi makna terhadap apa yang ditampilkan alam semesta. Data diperoleh dengan mengobservasi delapan unggahan akun Instagram @lawanpatriarki yang kemudian diklasifikasikan serta dimaknai dengan menggunakan Teori Segitiga Makna Charles S. Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya patriarki yang paling sering terjadi di Indonesia menurut akun @lawanpatriarki adalah diskriminasi gender dan pelecehan seksual. Budaya patriarki menempatkan perempuan di level kedua sedangkan laki-laki menjadi pihak yang superior dan kuat. Persamaan gender yang sering diwacanakan berbeda dengan implementasi di lapangan bahwa perempuan masih menduduki posisi kedua dalam masyarakat Indonesia.