Dalam pelaksanaan suatu proyek, Penelitian yang berkaitan dengan tenaga kerja, upah, dan bahan merupakan hal penting yang perlu diperhitungkan. Pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan tenaga kerja yang berkemampuan kerja yang baik dan bahan yang bermutu baik, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek. Bahkan akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan kerugian yang besar pada proyek kontruksi. Karna itu perlu dilakukan penelitian terhadap koefisien satuan kerja untuk jenis pekerjaan kolom beton bertulang mengingat koefisien satuan kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam penetapan upah kerja dan bahan sehingga diperoleh perbandingan koefisien satuan kerja yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaiannya. Penelitian lapangan dilakukan dengan menggunakan metode “Time And Motion Study Analysis“ yaitu metode yang pengambilan data lapangan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan proses pelaksanaan dilapangan dengan mencatat lamanya gerak kerja dari pekerja dalam menyelesaikan satu jenis pekerjaan. Observasi di lapangan adalah mengenai produktivitas pekerja pada pekerjaan struktur beton yang terdiri dari pekerjaan pemasangan bekisting, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan pengecoran. Pekerjaan struktur yang di amati hanyalah pekerjaan kolom. Pada saat dilapangan peralatan yang digunakan untuk menghitung waktu lama pekerjaan adalah menggunakan stopwatch. Perhitungan ini dilakukan dengan melakukan studi kasus pada Pekerjaan Rehab Berat Gedung Utama Korem kota Jambi. Dari data pengamatan di lapangan dan analisa perhitungan maka diperoleh koefisien satuan kerja untuk pekerjaan kolom ukuran 40x40 cm lantai 1 yaitu pada pekerjaan 10 kg pembesian, pekerja sebesar 0.0630, tukang besi sebesar 0.0610, mandor sebesar 0.0400. Pada pekerjaan 1 m2 bekisting, pekerja sebesar 0.5200, tukang kayu sebesar 0.0323, mandor sebesar 0.0280. Pada pekerjaan 1 m3 pengecoran beton, tukang batu sebesar 0.1190, mandor sebesar 0.0714.