Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pre-Design of Cepokolimo Tourism Village Development, Pacet District, Mojokerto Regency Zakaria Ian Bahroni; Soebagio Soebagio; Dwi Haryanta
Media Wisata Vol. 20 No. 2 (2022): Media Wisata
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36276/mws.v20i2.381

Abstract

Cepokolimo Village, Pacet District, Mojokerto Regency has a lot of tourism potential in the form of forestry, hills, agriculture, and natural beauty. In addition, Cepokolimo Village is located in a strategic area, namely Pacet District which is one of the areas with popular tourist destinations in East Java Province. However, this potential cannot be optimized so that it does not encourage the pace of economic growth, increase human resources, social, cultural, and welfare of the people of Cepokolimo Village. This study aims to analyze the feasibility of developing the Cepokolimo Village area to be used as a tourist destination, as well as planning the concept and drawings of tourism plans as well as calculating the required financing budget. The feasibility analysis of tourism development in this study uses the ADO-ODTWA analysis with the results of the analysis in the form of an average feasibility index of 74.09% with a feasibility level that has the potential to be developed. The initial planning for the construction was in the form of Swimming Pool Planning, Café Planning, Land planning, Fish Pond Planning, and Theater Room Planning.
KAJIAN BANJIR di WILAYAH TENGGER KANDANGAN, KECAMATAN TANDES, SURABAYA Muhammad Inan Kautsar; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 11, Nomor 1, April Tahun 2023
Publisher : axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v11i1.2851

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan banjir terjadi setiap tahun di wilayah Tengger Kandangan. Tinggi genangannya adalah 22,82 cm selama kurang lebih 26,07 menit, sehingga diperlukan kajian banjir untuk menangani masalah tersebut. Curah hujan rencana yang dipakai pada studi banjir ini ialah data selama lima tahun (R5) dengan Metode Log Pearson III sebesar R5 = 68,684 mm. Digunakan Metode Rasional dengan periode ulang 5 tahun untuk menganalisis debit banjir. Hasil analisa debit rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusan Koefisien Strickler. Hasil analisa menunjukkan terdapat dua saluran sekunder yang tidak dapat menampung total debit banjir rencana. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir diakibatkan oleh kecilnya dimensi saluran yang ada, maka diperlukan perencanaan ulang (redesign) dengan dimensi saluran yang sesuai dengan kebutuhan. Hasil desain ulang saluran tersebut di dapat dimensi baru untuk saluran Tengger Kandangan sebesar 200/460 cm. KATA KUNCI: banjir, debit rencana, metode rasional, saluran sekunder
Studi Banjir di Wilayah Simomulyo Desand Lambe Bandaso; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi Volume 12, Nomor 3, Desember Tahun 2024
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v12i3.4025

Abstract

Wilayah Simomulyo merupakan salah satu wilayah di Surabaya yang sering mengalami banjir di saat musim hujan. Genangan yang cukup tinggi di lokasi tersebut mengakibatkan terganggunya aktifitas  manusia, yangberdampak berhentinya kegiatan produktifitas manusia yang selanjutnya berkurangnya kesejahteraan manusia. Oleh karena itu, perlu dilakukan penanganan terhadap masalah tersebut yaitu dengan melakukan kajian penyebab masalah banjir di wilayah simomulyo agar dapat dilakukan penanganan banjir yang tepat sehingga wilayah tersebut terhadap masalah banjir. Kajian dilakukan dengan melakukan pengumpulan data primer dan data sekunder, selanjutnya  dilakukan analisis hidrologi untuk mengetahui Debit banjir yang terjadi dan analisis hidrolika untuk mengetahui kapasitas saluran eksisting agar dapat diketahui kemampuan saluran dalam menampung debit hujan yang selanjutnya dapat dilakukan penanganan masalah banjir. Hasil perhitungan debit banjir di 4 titik saluran utama yang ditinjau (S1, S2, S3, S4) menunjukan bahwa saluran pada titik S1 dan S2 tidak mencukupi. Total debit banjir rencana akan dibandingkan dengan kapasitas saluran eksisting yang dihitung dengan perumusanManning dan hasilnya saluran Simomulyo 1 tidak dapat menampung total debit banjir rencana dengan dimensi eksistingnya yakni lebar saluran (b) sama dengan 8,8 m dan tinggi saluran (h) sama dengan 1,8 m. Saluran yang tidak dapat menampung debit banjir perlu dilakukan perencanaan ulang (redesign) sesuai kebutuhan.Hasil redesign dimensi saluran Simomulyo1 yaitu lebar saluran (b) sama dengan 9,3 m dan tinggi saluran (h) sama dengan 2,4m.
STUDI KETERSEDIAAN AIR IRIGASI DI DAERAH IRIGASI MANUMUTI, KABUPATEN KUPANG Widyatama Fanmira; Soebagio Soebagio
axial : jurnal rekayasa dan manajemen konstruksi VOLUME 12, NOMOR 1, APRIL TAHUN 2024
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/axial.v12i1.3646

Abstract

Irigasi Manumuti merupakan sistem irigasi yang bersumber dari sungai Manikin, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Data hujan diambil dari Pos Hujan Tarus untuk pengamatan tahun 2002-2021. Karena kekurangan udara pada beberapa tahun sebelumnya, musim tanam irigasi Manumuti pada tahun 2016 dan 2019 tidak berhasil. Untuk mengetahui sejauh mana sungai Manikin dapat mengairi daerah irigasi Manumuti, perlu dilakukan perhitungan ketersediaan air di sungai Manikin dengan metode FJ Mock dan NRECA yang dikalibrasi dengan pengukuran debit langsung di sungai. Hasil kalibrasi menunjukkan debit yang paling mendekati dengan pengukuran debit langsung di lapangan adalah FJ Mock sehingga perhitungan metode tersebut dipakai dalam perhitungan ketersediaan udara. Namun, untuk menentukan kebutuhan udara dihitung berdasarkan analisish curah hujan, analisis pola tanam yang terdiri dari penyiapan lahan, penggunaan konsumtif tanaman, perkolasi, pergantian lapisan air, kebutuhan bersih air di sawah, luas lahan, kemudian iklim dan cuaca untuk menghitung evapotranspirasi menggunakan metode Modifikasi Penman. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu, ketersediaan air setengah bulanan maksimum di sepanjang tahun yang terjadi pada bulan Januari pada bagian II dengan nilai /detik. Sedangkan ketersediaan air setengah bulanan minimum terjadi pada bulan Maret, Mei, Juni, Agustus, dan Oktober pada bagian I dengan nilai /detik. Kemudian kebutuhan air irigasi minimal 0,02 /detik dan maksimal 0,15 /detik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebutuhan udara sangat tercukupi dan seharusnya intensitas tanam dapat ditingkatkan hingga 300 persen. Kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan hasil penelitian. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelidikan terkait pola operasional jaringan irigasi serta kelembagaan pada jaringan irigasi tersebut.