Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurkessutra/Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Pengaruh Abdominalis Breathing Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Pasien Asma di RSUD DR Pirngadi Medan Tahun 2019 Siti Meilan Simbolon
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.571 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.31

Abstract

Abdominal breathing merupakan tehnik latihan pernafasan yang melibatkan otot diafragma yang digunakan untuk mengkompensasi kekurangan oksigen dan mengurangi ketegangan otot pernafasan akibat adanya penyempitan saluran nafas karena serangan asma.Terjadinya penyempitan saluran nafas dapat mengakibatkan penurunan kapasitas vital paru mencapai 60% dan keadaan ini dapat mengakibatkan terganggunya fungsi-fungsi sel diseluruh tubuh. Penyempitan saluran nafas umumnya dapat diatasi dengan menggunakan obat bronkodilator, akan tetapi perubahan pada bentuk dada dan otot-otot pernafasan yang menegang abibat penyempitan saluran nafas yang mengakibatkan penurunan kapasitas vital paru hanya dapat diatasi dengan pemberian terapi antara lain tehnik relaksasi abdominal breathing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh abdominal breathing terhadap kapasitas vital paru pada pasien asma. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test with control group. Populasi pada penelitian ini adalah pasien asma yang dirawat di RSUD Dr.Pirngadi MedanTahun 2019 dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang yang terdiri  dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan purposive  sampling. Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-smirnov diperoleh hasil data tidak  berdistribusi normal karena nilai p0.05. kemudian dilanjutkan dengan uji alternatif   yaitu uji Wilxocon dan diperoleh hasil kapasitas vital paru sebelum dan sesudah pemberian terapi abdominal breathing berbeda secara signifikan p=0.000 (p0.05) sehinngga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian tehnik relaksasi abdominal breathing terhadap kapasitas vital paru pada pasien asma di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
FAKTOR DOMINAN TERJADINYA CA SERVIKS DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2019 Siti Meilan Simbolon
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 9. No 1 (2021) Edisi Januari
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.608 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v9i1.57

Abstract

Kanker merupakan masalah kesehatan utama bagi masyarakat di seluruh dunia, salah satunya adalah kanker servik. Menurut data dari organisasi kesehatan dunia World Health Organization atau (WHO),  kanker serviks merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia pada kaum hawa dari seluruh penyakit kanker yang ada.Faktor domina terjadinya kanker serviks seperti  Infeksi HPV (Human Papilloma Virus), Usia Perkawinan, umur,Pil Kontrasepsi. Penelitian ini bersifat deskriftif yang bertujuan untuk mengetahui Faktor Dominan terjadinya Ca Serviks di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2019. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita kanker serviks yang berjumlah 392 sampel Faktor Dominan terjadinya Ca Serviks di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2019 dan jumlah keseluruhannya dijadikan sampel dengan tehnik populasi sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan  mengunakan data skunder yaitu data diperoleh dari rekam medic  dari status pasien dengan menggunakan lembar checklis. Data dianalisis dengan cara deskriftif yaitu hasil data di distribusikan kedalam table ferkuensi. Hasil penelitian yang di peroleh bahwa infeksi HPV mayoritas yang paling berisiko sebanyak 100%, pil kontrasepsi mayoritas beresiko sebanyak (75.0%), umur mayoritas berisiko sebanyak (63.5%), usia perkawinan mayoritas berisiko (50.8%). Kesimpulan faktor dominan terjadinya ca serviks beresiko kepada wanita yang sudah menikah hendaknya konsultasi dengan cara tes pap smear untuk mencegah terjadinya usia perkawinan agar tidak terjadinya ca serviks agar menikah di usia 25 tahun untuk mencegah usia perkawinan muda, umur merupakan perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif berhubungan seksual, dan pil kontrasepsi agar pemakaianya dalam waktu jangka 5 tahu dengan cara konsultasi ke bagian petugas kesehatan untuk dapat melakukan pencegahan terhadap penyakit ini. Di harapkan kepada rumah sakit yaitu doknter, dan perawat, yang ada di ruangan  rawat inap Rindu B1 agar dapat memberikan informasi tentang cara pencegahan terjadinya ca serviks kepada setiap pasien, khusunya pencegahan terjadinya ca serviks. Kata kunci: faktor  domina,  CA serviks.
PELAKSANAAN TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2019 Siti Meilan Simbolon
Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara Vol 8, N0 2 (2020): Edisi Juli
Publisher : Jurkessutra : Jurnal Kesehatan Surya Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.89 KB) | DOI: 10.48134/jurkessutra.v8i2.30

Abstract

Infeksi Nosokomial merupakan infeksi pada waktu penderita dirawat di Rumah Sakit tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut, yang terjadi karena adanya interaksi antara host, agent, dan environment. Infeksi nosokomial bisa bersumber dari petugas kesehatan, pasien yang lain, alat dan bahan yang di gunakan untuk pengobatan maupun dari lingkungan rumah sakit. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial antara lain : faktor internal (seperti usia, penggunaan obat, penyakit penyerta, malnutrisi, kolonisasi flora normal tubuh, personal hygiene yang rendah, perilaku personal dan lain-lain) serta faktor eksternal (seperti banyaknya petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, banyaknya prosedur invasive, lama tinggal di RS, lingkungan yang terkontaminasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan 2019. jenis penelitian deskriptif, pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling dengan jumlah 90 orang perawat, dan pengambilan data dikumpulkan dengan menggunakan kueisiner. Dari hasil penelitian di peroleh dari 90 responden dengan kesimpulan pelaksanaan tindakan pencegahan infeksi nosokomial berdasarkan distribusi kepadatan penderita  mayoritas buruk sebanyak 40 orang (44,4%).Kata Kunci: Pencegahan Infeksi, Nosokomial