Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid Pada Ibu Hamil Sutrisari Sabrina Nainggolan; Junie Harista
Malahayati Nursing Journal Volume 3 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.577 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v3i3.4286

Abstract

ABSTRACT: FACTORS RELATED TO GIVING TETANUS TOXOID IMMUNIZATION IN PREGNANT WOMEN Background: Tetanus toxoid immunization in pregnant women is one of the recommended things before labor takes place in order to reduce the risk of death of a newborn fetus. In addition to reducing the risk of fetal death. Apart from reducing the risk of fetal death, this vaccine is also useful for preventing tetanus in babies. The spread of neonatal tetanus cases that occurred in eight districts/cities (47%) in South Sumatra found that out of 11 reported cases 82% had never received TT immunization.Purpose: the purpose of this research was to find out the factors associated with tetanus toxoid immunization.Method: This research is in the form of a literature review. Search literature reviews through publications in three databases using the keywords (“associated factors” OR “related factors”) AND (tetanus toxoid immunization OR tetanus toxoid immunization). From the search results, the researchers got articles through Google Scholar, Garuda Portal, Mendeley, and 474 articles using Science Direct that match these keywords. From the search results obtained, screening was carried out based on duplication, conformity with the title and inclusion criteria, and study selection criteria. So that there are 2 articles that meet the criteria (n = 2).Result: From 2 literature that has met the inclusion and exclusion criteria, these two articles are a cross-sectional study, the study was conducted in Indonesia, using Indonesian. These two articles have different results regarding knowledge, attitudes, and family support.Conclusion: Factors related to tetanus toxoid immunization are knowledge, attitude, and family support. Keywords: related factors, tetanus toxoid immunization       INTISARI : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOXOID PADA IBU HAMIL  Latar belakang : Imunisasi tetanus toksoid pada ibu hamil merupakan salah satu hal yang dianjurkan sebelum persalinan berlangsung guna menurunkan risiko kematian janin yang baru saja dilahirkan. Selain menurunkan risiko kematian janin. Selain menurunkan risiko kematian janin, vaksin ini juga berguna untuk mencegah tetanus pada bayi. Penyebaran kasus tetanus neonatorum yang terjadi di delapan kabupaten/kota (47%) di Sumatera Selatan didapatkan bahwa dari 11 kasus yang terlaporkan 82% tidak pernah mendapat imunisasi TT.Tujuan : diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi tetanus toksoid.Metode Penelitian : Penelitian ini berbentuk literature review. Pencarian literature review melalui publikasi di tiga database dengan menggunakan kata kunci (“associated factors” OR “faktor yang berhubungan”) AND (imunisasi tetanus toxoid OR tetanus toxoid immunization). Dari hasil pencarian tersebut peneliti mendapatkan artikel melalui google scholar, portal garuda, Mendeley, dan 474 artikel menggunakan Science Direct yang sesuai dengan kata kunci tersebut. Dari hasil pencarian yang didapat selanjutnya dilakukan skrining berdasarkan duplikasi, kesesuaian dengan judul dan kriteria inklusi dan kriteria seleksi studi. Sehingga diperoleh 2 artikel yang memenuhi kriteria (n = 2).Hasil : Dari 2 literatur yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kedua artikel ini berupa cross-sectional study, penelitian dilakukan di Indonesia, menggunakan bahasa Indonesia. Kedua artikel ini memiliki hasil ulasan yang berbeda mengenai pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga.Kesimpulan : Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian imunisasi tetanus toxoid yaitu pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga. Kata Kunci: Faktor Berhubungan, Imunisasi Tetanus Toxoid
PENYULUHAN KESEHATAN DAN PELAKSANAAN SENAM ANTI STROKE PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA RT 12 KELURAHAN SUKODADI KECAMATAN SUKARAME PALEMBANG Sutrisari Sabrina Nainggolan; Yofa Anggriani Utama
Jurnal Abdimas Musi Charitas Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Abdimas Musi Charitas Vol 6, No. 1, Juni 2022
Publisher : Universitas katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.281 KB) | DOI: 10.32524/jamc.v6i1.339

Abstract

Stroke disebabkan karena seseorang mengalami penyakit tidak menular salah satunya adalah hipertensi dimana penyakit ini menjadi ancaman kesehatan masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya adalah dengan melakukan senam anti stroke. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan wawancara pada 21 lansia dengan hipertensi di RT 12 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarame Palembang, mengatakan ingin mengetahui tentang tindakan yang dapat dilakukan supaya tidak terkena stroke. Ada 10 pasien hipertensi di RT 12 yang mengatakan pernah dirawat di RS karena hipertensi sampai terserang stroke ringan. Penderita hipertensi yang mempunyai tekanan darah > 170 mmHg mengungkapkan bahwa pasien melakukan diet dengan cara mengurangi garam. Diharapkan penyuluhan kesehatan dan pelaksanaan senam anti stroke dapat mengontrol tekanan darah pada lansia sehingga akan mengurangi risiko terjadinya stroke. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode promotif dan preventif, dengan pemberdayaan masyarakat, melalui pendampingan kader kesehatan. Tim dalam pengabdian masyarakat ini merupakan dosen Prodi Pendidikan Profesi Ners STIK Bina Husada dengan mitra Kader Kesehatan yang ada di RT 12 Kelurahan Sukodadi Kecamatan Sukarame Palembang. Dari hasil evaluasi terlihat bahwa kader kesehatan dan para lansia antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan senam anti stroke dari awal sampai akhir. Dari hasil tanya jawab yang dilakukan moderator setelah penyampaian materi penyuluhan dan demonstrasi senam anti stroke ditemukan bahwa para lansia sudah memahami tentang senam anti stroke dan dapat mempraktekkan dengan benar gerakan senam anti stroke. Melalui pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan dapat memberikan sentuhan pengetahuan terkait dengan penyakit yang diderita oleh mereka sehingga mereka dapat melakukan tindakan pencegahan supaya tidak terjadi komplikasi
Antenatal Care Dengan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pembina Sutrisari Sabrina Nainggolan; Nur Wahyuni
HEALTH CARE: JURNAL KESEHATAN Vol 12 No 1 (2023): Health Care : Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Payung Negeri Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36763/healthcare.v12i1.380

Abstract

Pre-eclampsia is a fairly serious complication of pregnancy in which the blood pressure of pregnant women increases accompanied by protein in the urine. Pre-eclampsia is also one of the causes of morbidity and mortality in mothers and fetuses in the womb. To detect a pregnant woman having pre-eclampsia, it is important for pregnant women to do antenatal care. The purpose of this study was to determine the relationship between antenatal care and the incidence of pre-eclampsia at the Pembina Health Center. This research is an analytic survey research with a cross sectional approach. This research was conducted at the Pembina Health Center in May 2023. Respondents in this study were 89 pregnant women. Sampling technique with accidental sampling method. The analysis used was univariate analysis and bivariate analysis using the Chi-Square test. The results of this study showed that the majority of pregnant women did not receive antenatal care (50.6%), and 17 women (19.1%) experienced pre-eclampsia. The results of the Chi-Square statistical test showed that there was a relationship between antenatal care and the incidence of pre-eclampsia in pregnant women with a p value of 0.000. Therefore, the role of health workers is very important in providing counseling and motivation for pregnant women to carry out routine antenatal care, so that health workers can detect the symptoms of pre-eclampsia in pregnant women as early as possible.