Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG DI PUSKESMAS KOTABUMI UDIK KABUPATEN LAMPUNG UTARA Satria Nandar Baharza; Dian Utama Pratiwi Putri
Malahayati Nursing Journal Volume 2 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.493 KB) | DOI: 10.33024/manuju.v2i2.2478

Abstract

ABSTRACT : CORELATION BETWEEN PATIENT SATISFACTION WITH INTERESTS OF RE-VISIT IN UDIK KOTABUMI PUSKESMAS DISTRICTNORTH LAMPUNG Background :Measuring the satisfaction of health service users is one indicator to determine the quality of health services. Customer satisfaction and dissatisfaction with the product will influence subsequent behavior patterns such as interest in repurchasing products. Based on data from the North Lampung Health Office in 2018, the Kotabumi Udik Health Center is the least number of medical visits from 16 Puskesmas in North Lampung District. Purpose :To know correlation between patient satisfaction with interests of re visit in udik Kotabumi Puskesmas district north Lampung.Methods :This study used a Cross Sectional design which was carried out on June 26 - July 4 in 2019 at the Kota Bumi Udik Health Center in North Lampung Regency. The population in this study amounted to 1039 patients with a sample of 122 patients. Data analysis using univariate and bivariate. For bivariate use the chi-quere test. Results :The results showed that there was a corelation with the interest in revisiting the Kotabumi Udik Health Center with the results of a p value of 0,000 (α <0.05). Conclusion :From the results of the study it was suggested that Kotabumi Udik Public Health Center be able to improve the registration service system, for the pharmacist's service to explain in detail how to take medication and explain what drugs were given to patients and those who lack discipline must be given strict sanctions.Keywords      : Interest in Revisiting, Patient Satisfaction       INTISARI: HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN PASIEN DENGAN BUNGA KUNJUNGAN KEMBALI DI KABUPATEN UDIK KOTABUMI PUSKESMASLAMPUNG UTARA Latar Belakang: Mengukur kepuasan pengguna layanan kesehatan adalah salah satu indikator untuk menentukan kualitas layanan kesehatan. Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan dengan produk akan mempengaruhi pola perilaku selanjutnya seperti minat membeli kembali produk. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lampung Utara pada tahun 2018, Pusat Kesehatan Kotabumi Udik adalah yang paling sedikit melakukan kunjungan medis dari 16 Puskesmas di Kabupaten Lampung Utara.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan pasien dengan minat kunjungan ulang di Puskesmas Kotabumi Kabupaten Lampung Utara.Metode: Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yang dilakukan pada tanggal 26 Juni - 4 Juli tahun 2019 di Pusat Kesehatan Kota Bumi Udik di Kabupaten Lampung Utara. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1039 pasien dengan sampel 122 pasien. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Untuk bivariat gunakan uji chi-quere.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dengan minat mengunjungi kembali Puskesmas Kotabumi Udik dengan hasil nilai p 0,000 (α <0,05).Kesimpulan: Dari hasil penelitian disarankan bahwa Puskesmas Kotabumi Udik dapat meningkatkan sistem layanan pendaftaran, agar layanan apoteker menjelaskan secara rinci cara minum obat dan menjelaskan obat apa yang diberikan kepada pasien dan mereka yang kekurangan Disiplin harus diberikan sanksi tegas.Kata kunci: Minat Meninjau Kembali, Kepuasan Pasien
PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA REMAJA DI SMPN 29 BANDAR LAMPUNG Satria Nandar Baharza; Dian Utama Pratiwi Putri
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 2 Oktober 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i2.2083

Abstract

ABSTRAK Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Antropometri merupakan cara penentuan status gizi yang paling mudah dan murah. Indeks Massa Tubuh (IMT) direkomendasikan sebagai indikator yang baik untuk menentukan status gizi remaja. Masalah gizi pada remaja akan berdampak negatif pada tingkat kesehatan masyarakat, misalnya penurunan konsentrasi belajar, risiko melahirkan bayi dengan BBLR, penurunan kesegaran jasmani. Banyak penelitian telah menunjukkan kelompok remaja mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemi dan IMT kurang dari batas normal atau kurus. Prevalensi anemi berkisar antara 40%, sedangkan prevalensi remaja dengan IMT kurus berkisar antara 30%. Banyak faktor yang menyebabkan masalah ini. Dengan mengetahui faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi masalah gizi tersebut membantu upaya penanggulangannya dan lebih terpengaruh dan terfokus. Para remaja khususnya siswa SMPN 29 Bandar Lampung sebagai penerus bangsa merupakan satu elemen yang tentunya sangat dibutuhkan kreatifitasnya dalam memberikan ide-ide yang cemerlang untuk kemajuan sekolah dan lingkungan sekitar, dengan memberikan informasi mengenai makanan sehat dengan nilai gizi yang seimbang tentunya akan berdampak positif bagi kesehatan mereka. Kata Kunci: Status gizi, Remaja, Penyuluhan  ABSTRACT Nutritional status can be determined through laboratory examination or anthropometry. Lack of hemoglobin or anemia is determined by a blood test. Anthropometry is the easiest and cheapest way to determine nutritional status. Body Mass Index (BMI) is recommended as a good indicator to determine the nutritional status of teenagers.Nutritional problems in teenagers will have a negative impact on the level of public health, for example a decrease in the concentration of learning, the risk of giving birth to babies with low birth weight, a decrease in physical fitness. Many studies have shown teenagers groups to experience many nutritional problems. These nutritional problems include anemia and BMI less than normal or thin. The prevalence of anemia ranges from 40%, while the prevalence of teenager with thin BMI ranges from 30%. Many factors cause this problem. By knowing the causal factors that influence these nutritional problems help the prevention efforts and are more affected and focused.Teenagers, especially 29 Bandar Lampung Junior High School students as the nation's successor, are one element which is certainly very much needed creativity in providing brilliant ideas for the progress of schools and the surrounding environment, by providing information on healthy foods with balanced nutritional value, of course, will have a positive impact on health they. Keywords: Nutritional Status, Teenager, Counseling