ABSTRACT An HIV/AIDS patient requires ARV treatment to prevent opportunistic infections with various complications, ARV treatment adherence greatly affects the quality of life of HIV/AIDS patients. The purpose of the study was to determine the relationship between adherence to taking ARV drugs on the quality of life of HIV/AIDS patients in the Work Area of the Cakung District Health Center, East Jakarta. This study used a cross-sectional method, conducted in December 2018 in the Cakung Subdistrict Health Center, East Jakarta, with a sample of 62 respondents with a total sampling technique of sampling. The study obtained p-value = 0.005, so it can be concluded that there is a relationship between adherence to taking ARV drugs on the quality of life of HIV/AIDS patients in the Work Area of the Cakung District Health Center, East Jakarta. HRV treatment is expected to provide information and insight to HIV/AIDS patients in the healing process Keywords: Adherence to taking ARV drugs, Quality of life, HIV/AIDS patients ABSTRAK Seorang pasien HIV/AIDS memerlukan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya, kepatuhan pengobatan ARV sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien HIV/ AIDS. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat ARV terhadap kualitas hidup pasien HIV/AIDS Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Penelitian ini menggunkan metode cross-sectional, dilakukan pada bulan Desember 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur, dengan jumlah sampel 62 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian didapatkan nilai p value =0,005 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepatuhan minum obat ARV terhadap kualitas hidup pasien HIV/AIDS Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Pengobatan HRV diharapkan memberikan informasi dan wawasan kepada pasien HIV/ AIDS dalam proses penyembuhan Kata Kunci: Kepatuhan minum obat ARV, Kualitas hidup, pasien HIV/AIDS