Iis Widyawati
Universitas Negeri Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI BOJONEGORO TAHUN 2021 Iis Widyawati; Agus Satmoko Adi
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.788 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p33-50

Abstract

Kabupaten Bojonegoro beberapa kali mendapatkan peringkat pratama dalam kategori Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), pada tahun 2019 Kabupaten Bojonegoro meningkat menjadi peringkat madya. Sehubungan dengan adanya peningkatan kategori peringkat pada tahun 2019 di Kabupaten Bojonegoro sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak, maka riset yang dilaksanakan berkaitan dengan strategi yang digunakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memiliki daya tarik agar diamati dikarenakan terdapatnya peningkatan kategori peringkat yang diperoleh Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik penghimpunan data dengan wawancara dan observasi mendalam. Adapun subjek pada riset ini yakni: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB), Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Seksi Pengarustamaan Hak Anak, dan Forum Anak Bojonegoro. Hasil temuan dalam penelitian memperlihatkan strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Bojonegoro dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak adalah adanya pembentukan gugus tugas KLA Kabupaten Bojonegoro, adanya kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), adanya peningkatan penyedia lembaga konsultasi bagi keluarga dan lembaga pengasuhan alternatif, pembuatan infrastruktur ramah anak, adanya pengarustamaan hak anak, adanya pemantauan dan evaluasi KLA yang dilakukan setiap tahun.