Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Inovasi Program Deradikalisasi Eks Narapidana Teroris Melalui Rumah Daulat Buku (RUDALKU) Dengan Pendekatan Literasi Agus Satmoko Adi
PKn Progresif: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 15, No 2 (2020): Jurnal PKn Progresif Volume 15 Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/pknp.v15i2.50905

Abstract

Menangani persoalan eks-narapidana teroris (eks-napiters) menjadi masalah besar bagi penanggulangan terorisme di Indonesia. Kembalinya mereka ke masyarakat masih menyisakan resiko, salah satunya adalah keyakinan akan ideologi radikal yang tertanam sejak berada di jaringannya. Akibatnya, eks-napiter menjadi rentan untuk kembali bergabung dengan kelompok teroris, hingga melakukan aksi serupa. Terorisme berakar dari pemikiran radikal yang mengarahkan individu atau kelompok untuk melakukan aksi. Upaya yang dilakukan oleh BNPT dengan program deradikalisasi selama ini masih memerlukan varian pendekatan lain yang diharapkan bisa lebih melengkapi pendekatan yang ada. Terlebih, upaya-upaya dalam program deradikalisasi BNPT tersebut hanya dilakukan dalam jangka waktu tertentu karena keterbatasan sumber daya dan biaya. Karena itu, diperlukan sebuah inovasi baru dalam pendekatan deradikalisasi yang dapat menurunkan risiko teroris bergabung kembali dengan kelompoknya dan bersifat berkelanjutan. Salah satu program alternatif yang ditawarkan adalah deradikalisasi dengan menggunakan pendekatan literasi  melalui program Rumah Daulat Buku (Rudalku). Kata kunci: eks-napiter, kontra terorisme, deradikalisasi, pendekatan literasi.
IDENTITAS AGAMA ISLAM YANG MODERAT DI INDONESIA SEBAGAI BAGIAN DARI PENGUATAN IDENTITAS NASIONAL Agus Satmoko Adi; Iman Pasu Purba
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.792 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p1-5

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat majemuk. Dihuni beragam ras, suku, etnik, tradisi, budaya, dan agama. Dalam realitas majemuk itulah, agama Islam berkembang menjadi mayoritas agama yang dipeluk oleh warga negara Indonesia.  Indonesia dikenal sebagai negara yang mayoritas warga negaranya sebagai muslim yang berkarakter demokratis, damai, dan berkeadaban. Hal tersebut  tidak lepas dari peranan organisasi massa Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. NU dan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam pembanguan demokrasi dan perdamaian di Indonesia. Hal itu bisa dilakukan karena kedua organisasi tersebut yang moderat dan telah berdiri jauh sebelum Indonesia merdeka, sehingga  pada akhirnya menjadi identitas, karakter dan personifikasi wajah Islam Indonesia. Karakter moderat bagi Islam Indonesia itu dapat dipertahankan dewasa ini karena  penyemaian dan penguatan Islam moderat melalui jalur pendidikan, baik secara formal, informal dan nonformal, baik oleh pemerintah maupun lembaga swadaya masyarakat.  
STRATEGI DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DALAM MENGEMBANGKAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI BOJONEGORO TAHUN 2021 Iis Widyawati; Agus Satmoko Adi
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 5 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.788 KB) | DOI: 10.26740/jcms.v5n2.p33-50

Abstract

Kabupaten Bojonegoro beberapa kali mendapatkan peringkat pratama dalam kategori Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA), pada tahun 2019 Kabupaten Bojonegoro meningkat menjadi peringkat madya. Sehubungan dengan adanya peningkatan kategori peringkat pada tahun 2019 di Kabupaten Bojonegoro sebagai Kabupaten/Kota Layak Anak, maka riset yang dilaksanakan berkaitan dengan strategi yang digunakan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak di Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memiliki daya tarik agar diamati dikarenakan terdapatnya peningkatan kategori peringkat yang diperoleh Kabupaten Bojonegoro. Riset ini memakai metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik penghimpunan data dengan wawancara dan observasi mendalam. Adapun subjek pada riset ini yakni: Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB), Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Seksi Pengarustamaan Hak Anak, dan Forum Anak Bojonegoro. Hasil temuan dalam penelitian memperlihatkan strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kabupaten Bojonegoro dalam mengembangkan Kabupaten/Kota Layak Anak adalah adanya pembentukan gugus tugas KLA Kabupaten Bojonegoro, adanya kerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), adanya peningkatan penyedia lembaga konsultasi bagi keluarga dan lembaga pengasuhan alternatif, pembuatan infrastruktur ramah anak, adanya pengarustamaan hak anak, adanya pemantauan dan evaluasi KLA yang dilakukan setiap tahun.
PERAN BINTARA PEMBINA DESA (BABINSA) KORAMIL 0819/05 DALAM SATUAN GUGUS TUGAS PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 DI KECAMATAN GRATI, KABUPATEN PASURUAN Sonia Akmilia Bela Rosita; Agus Satmoko Adi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 9 No 2 (2021): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.986 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peran Babinsa Koramil 0819/05 dan hambatan-hambatan yang mungkin ditemui dalam Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-l9 di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Pendekatan yang digunakan daIam peneIitian ini yaitu pendekatan kuaIitatif dengan metode studi kasus. Data diperoIeh dengan teknik observasi, wawancara mendaIam, dan dokumentasi. lnforman penelitian ini berjumIah empat orang yang berasaI dari Komandan Koramil 0819/05, Babinsa Koramil 0819/05, dan dua orang masyarakat Kecamatan Grati dan ditentukan menggunakan teknik snowbaII sampiling. Hasil dari peneIitian ini menunjukkan bahwa peran Babinsa Koramil 0819/05 sebagai bagian dari Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-l9 terdiri dari Iima haI, yakni: pertama menciptakan kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya covid-l9 dan pencegahannya, kedua menoIong warga yang terinfeksi covid-l9, ketiga mengawal jalannya pemakaman jenazah terinfeksi covid-19, keempat mengamankan kegiatan masyarakat yang rawan berkerumun, dan kelima mengamankan dan mencegah kejadian yang tidak terduga. PeneIitian terkait peran Babinsa Koramil 0819/05 dalam Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-l9 di Kecamatan Grati ini dianaIisis menggunakan teori peran dari Thomas dan BiddIe yaitu berisi empat goIongan peran. Peran Babinsa Koramil 0819/05 dalam Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-l9 di Kecamatan Grati Iebih menekankan pada perilaku dalam peran. Penekanan ini ditunjukkan dari peran Babinsa Koramil 0819/05 dalam menciptakan kepatuhan dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya covid-19.
Policy Synergy between The Provincial Government of East Java and The Central Government on Health Quarantine in The Treatment of Covid-19 Iman Pasu Marganda Hardianto Purba; I Made Suwanda; Agus Satmoko Adi; Rahmanu Wijaya
JPSI (Journal of Public Sector Innovations) Vol. 5 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Department of Public Administration, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1042.856 KB) | DOI: 10.26740/jpsi.v5n2.p43-51

Abstract

ABSTRACTThis study aims to examine the policy synergy between the Provincial Government of East Java and the Central Government in dealing with Covid-19. The urgency of this study is to explain to what extent policies between the Local Governments and the Central Government are in sync. This research uses legal research methods. Primary data includes statutory regulations, especially the Law on Health quarantine and secondary data such as previous research, expert opinion, and other relevant document data. This study concludes that the East Java Provincial Government and the Central Government have a synergy in dealing with Covid-19 in Indonesia. However, neither the legal products that are produced nor policies that are political in nature do not conflict with one another.  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji sinergitas kebijakan antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Pusat dan dalam menghadapi Covid-19. Urgensi penelitian ini adalah menjelaskan sejauhmana kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sinkron. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum. Data primer mencakup peraturan perundang-undangan terutama Undang-undang tentang karantina Kesehatan dan data sekunder seperti penelitian terdahulu, pendapat para pakar, dan data dokumen lain yang relevan. Kajian ini menyimpulkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Pusat memiliki sinergi dalam menangani Covid-19 di Indonesia. Baik produk hukum yang dihasilkan maupun kebijakan yang bersifat politis, tidak bertentangan satu sama lain. 
PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PPKn DALAM MEMBENTUK KARAKTER PADA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 GRESIK Siti Nur Safira Maulidiyah; Agus Satmoko Adi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 4 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v10n4.p1069-1084

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan penanaman nilai karakter nasionalisme melalui pembelajaran PPKn pada peserta didik MAN 1 Gresik. Penelitian ini memakai metode pendekatan kualitatif deskriptif. Guru PPKn sebagai subjek penelitian. Data diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan ialah mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data, dan pengambilan keputusan. Penelitian ini memakai teori dari Albert Bandura. Bandura menyebutkan bahwa proses yang mempengaruhi belajar observasional yaitu perhatian, mengingat, perilaku dan motivasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, menunjukkan bahwa penanaman nilai nasionalisme melalui pembelajaran PPKn dengan beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pada tahap perencanaan penanaman nilai nasionalisme yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Tahap pelaksanaan penanaman nilai nasionalisme pada kegiatan pembelajaran, dilakukan pada kegiatan pendahuluan seperti berdoa dan menyanyikan lagu nasionalisme bersama-sama. Kegiatan inti, dilakukan dengan menyampaikan materi yang berkaitan dengan nilai nasionalisme, memotivasi peserta didik untuk selalu memiliki nilai nasionalisme, melakukan diskusi bersama-sama untuk melatih sikap kerja sama, toleransi, dan menghargai pendapat, kemudian membahas bersama-sama hasil diskusi tersebut. Kegiatan penutup, menyimpulkan bersama-sama, dan memberi penguatan materi yang telah dipelajari. Tidak lupa memberikan pesan untuk selalu memiliki sikap nasionalisme. Pada tahap evaluasi penanaman nilai nasionalisme, dapat dilihat dari tidak ada kendala dalam penanaman nilai nasionalisme dan sudah terlaksana dengan baik. Kata Kunci: Penanaman, Nilai Nasionalisme, Pembelajaran PPKn.
Strategi Paguyuban Seni Tongklek Kabupaten Tuban dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Generasi Muda Wisnu Mahendra; Agus Satmoko Adi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9168

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang strategi yang dilakukan oleh Paguyuban Seni Tongklek Kabupaten Tuban dalam menumbuhkan semangat nasionalisme generasi muda. Nasionalisme dalam kesenian Tongklek ini didasarkan pada kecintaan dan loyalitas personil grup terhadap budaya bangsa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Narasumber dalam penelitian adalah pengurus Paguyuban Seni Tongklek Kabupaten Tuban, yang berlokasi di Desa Temandang Kecamatan Merakurak. Dalam penelitian ini menggunakan Teori Strategi Kebudayaan yang sejalan dengan perkembangan Tongklek melalui tahapan Mitis, Ontologis dan Fungsionil. Sehingga penelitian ini mendeskripsikan strategi yang dilakukan oleh Paguyuban Seni Tongklek Kabupaten Tuban diantaranya, (1) Mengembangkan Tongklek sebagai sebuah kesenian tradisional yang mempunyai daya tarik bagi generasi muda. Dimulai dengan mempercantik bentuk tampilan Tongklek dengan kereta, background, lighting serta pementasan yang kolaboratif. (2) Paguyuban Seni Tongklek juga menjalin kerjasama dengan pihak instansi dan lembaga. (DISPARBUDPORA) Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga sebagai instansi yang memberikan akses grup Tongklek sehingga dapat tampil di event tingkat Kabupaten. Selain itu, paguyuban juga menjadikan Tongklek ini sebagai ekstrakurikuler di beberapa lembaga sekolah yang dikolaborasikan dengan seni Karawitan dan Campursari. Dengan proses perkembangan seni Tongklek yang bertahap, menjadikan minat generasi muda dalam mencintai kebudayaan lokal ini menjadi tinggi, termasuk di dalam lembaga sekolah melalui ekstrakurikuler. Dengan kecintaan terhadap budaya lokal ini, akan mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme pada generasi muda.
PENGUATAN KAPASITAS KEPALA DESA DALAM MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN YANG BERORIENTASI ANTI KORUPSI DI KECAMATAN MAOSPATI KABUPATEN MAGETAN Agus Satmoko Adi; Maya Mustika KS; Mi'rojul Huda; Warsono Warsono
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12120

Abstract

Korupsi merupakan bentuk tindak kejahatan yang harus diberantas sampai akarnya. Hal tersebut memerlukan keterlibatan semua pihak. Salah satu upaya pemberantasan korupsi yaitu dengan memahami apa itu korupsi dan menjalankan budaya antikorupsi dalam setiap kebijakan yang disusun oleh aparatur negara. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk penguatan kapasitas kepala desa dan perangkat desa di Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan untuk memahami nilai-nilai anti korupsi dan implementasinya dalam pembuatan kebijakan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah diskusi, FGD, serta penugasan khusus. Hasil dari pelatihan ini adalah, kepala desa dan juga perangkat desa membuat desain kebijakan yang anti korupsi untuk bisa diterapkan di desa.
PENGUATAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI TERHADAP GENERASI Z SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN GOOD CITIZENSHIP DI SMP NEGERI X Salma Miftakhul Jannah; Agus Satmoko Adi
Journal of Civics and Moral Studies Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jcms.v8n1.p26-39

Abstract

Pendidikan anti korupsi menjadi bagian dari salah satu peran dalam mengoptimalkan pencegahan permasalahan tindak kejahatan korupsi. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi sekolah dalam penguatan pendidikan anti korupsi terhadap Generasi Z sebagai upaya untuk mewujudkan good citizenship di SMP Negeri X. Urgensi penelitian ini ialah permasalahan korupsi yang semakin marak terjadi dan pentingnya pendidikan anti korupsi untuk membentuk kepribadian yang bermoral, sehingga dapat mewujudkan good citizenship. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain naratif. Pengumpulan data penelitian diperoleh dari teknik observasi serta wawancara secara terstruktur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini ialah CDMA Theory oleh Robert Klitgaard. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) profesionalisme Guru yang berperan sebagai praktisi, dimana menjadi teladan atau role model untuk Generasi Z, (2) memaksimalkan pemberlakuan kebijakan tata krama dan tata tertib yang berlaku di sekolah, (3) manifestasi pertemuan antara pihak sekolah dengan Orang Tua/Wali Murid untuk membina moral anti korupsi sebagai salah satu wujud good citizenship, (4) kurang berkembangnya kantin sekolah yang dikelola oleh koperasi sekolah dan kondisi lingkungan pergaulan masyarakat yang kurang memadai, beberapa hambatan tersebut dalam penerapan strategi penguatan pendidikan anti korupsi mencerminkan bahwa mental korupsi secara keseluruhan belum tertanam dengan maksimal pada jiwa Generasi Z yang sedang mengenyam pendidikan di SMP Negeri X.
IMPLEMENTASI PERDA NO.3 TAHUN 2015 TERKAIT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAERAH INDUSTRI DESA REMEN KABUPATEN TUBAN (STUDI PADA PT. PERTAMINA (PERSERO)) Vina Dwi Rohmawati; Agus Satmoko Adi
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 10 No 2 (2022): Kajian Moral dan Kewarganegaraan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.456 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v10n2.p334-348

Abstract

Abstrak Tuban merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang beberapa tahun terakhir ini kerap dijadikan sebagai objek industrialisasi. Hal tersebut berdasarkan atas SDA (Sumber Daya Alam) yang ada dan juga lokasi yang strategis. Hal terkait pendirian dan pengelolaan industrialisasi tersebut telah diatur dalam beberapa Perda salah satunya dalam Perda No.3 Tahun 2015 yang diangkat dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi Perda No.3 Tahun 2015 terkait kesejahteraan masyarakat daerah industri di Pemukiman Warga Daerah Industrialisasi PT. Pertamina (Persero) Di Desa Remen Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, dan mengidentifikasi dampak yang dialami masyarakat desa Remen. Ditinjau dari jenis datanya, pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tuban, tepatnya di daerah pemukiman warga yang dekat dengan industrialisasi PT. Pertamina(PERSERO) di desa Remen kecamatan Jenu, dengan jangka waktu penelitiaan bulan Februari hingga Maret 2021, dengan melalui beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengimplementasian Perda No.3 Tahun 2015 tentang tanggung jawab sosial perusahaan pada industrialisasi PT. Pertamina (Persero) belum sepenuhnya terlaksana sehingga hal tersebut berpengaruh pada kesejahteraan kehidupan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan alam. Kata Kunci: Implementasi, Industrialisasi, Masyarakat. Abstract Tuban is one of the regencies in East Java which in recent years has often been used as an object of industrialization. This is based on existing SDA (Natural Resources) and also a strategic location. Matters related to the establishment and management of industrialization have been regulated in several regional regulations, one of which is Regional Regulation No. 3 of 2015 which was adopted in this study. This study aims to describe the implementation of Regional Regulation No. 3 of 2015 related to the welfare of the industrial community in the Industrialization Residents' Settlement of PT. Pertamina (Persero) in Remen Village, Jenu Subdistrict, Tuban Regency, and Identification of the impacts experienced by the Remen village community. Judging from the type of data, the research approach used in this study is a qualitative approach. This research was conducted in Tuban Regency, precisely in a residential area close to the industrialization of PT. Pertamina (PERSERO) in Remen village, Jenu sub-district, with a research period from February to March 2021, with several data collections, namely observations, interviews, literature studies, and documentation. The results of this study indicate that the application of Regional Regulation No. 3 of 2015 concerning corporate social responsibility in the industrialization of PT. Pertamina (Persero) has not been fully implemented so that it affects the welfare of people's lives in the economic, social and natural environment. Keywords: Implementation, Industrialization, Community.