Post-acute COVID-19 syndrome merupakan gejala menetap dalam jangka waktu yang lebih lama pada pasien yang telah sembuh dari COVID-19. Gejala COVID-19 yang berkepanjangan berdampak pada kesehatan fisik hingga psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran post-acute COVID-19 syndrome pada pasien pasca terinfeksi corona virus disease 2019. Sampel penelitian berjumlah 30 orang pasien pasca perawatan dengan COVID-19 yang dipilih menggunakan teknik nonprobability sampling dengan teknik quota sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia dari responden pasien pasca terinfeksi COVID-19 adalah 29 tahun dan mayoritas berjenis kelamin perempuan. Sebagian besar menjalani perawatan COVID-19 melalui isolasi mandiri (56,7%) dengan rata - rata lama perawatan 12,8 hari. Gejala yang paling umum dilaporkan selama atau sebelum terinfeksi COVID-19 adalah kehilangan rasa dan bau, batuk, demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan. Sedangkan, gejala yang menetap 1 - 2 minggu pasca dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19 yang umum dilaporkan adalah kelelahan, batuk, kehilangan rasa dan bau, sakit tenggorokan, serta sesak napas. Gejala batuk menetap dengan karakteristik batuk berlendir atau berdahak terjadi pada 26,7% pasien. Sesak napas yang dialami 1 - 2 minggu setelah terinfeksi COVID-19, 83,3% diantaranya mengalami sesak napas ketika melakukan aktivitas dengan kategori ringan. Selain itu, mayoritas yang mengalami gejala kelelahan setelah 1 - 2 minggu pasca terinfeksi COVID-19 berada pada kategori berat.