Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Bioconcentration Lead (Pb) Green Mussel (Perna viridis) in Semarang Bay Sonny Lahati; Agus Hartoko; Haeruddin Haeruddin
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 27, No 2 (2022): June 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.27.2.151-157

Abstract

The coastal waters of Semarang Bay have been polluted by heavy metal lead (Pb). The research was conducted from September 2015 to March 2016 with 3 stations at the Tambaklorok green mussel cultivation location. Analysis of the concentration of heavy metal Pb using the AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) method. Data processing using SPSS and Excel. The results showed that the average concentration of heavy metal Pb in the air ranged from 0.51 to 0.76 mg/L. The average concentration of heavy metal Pb in three observations obtained an average concentration of Pb between 4.975-20.43 mg/kg. Green mussels taken in the waters were sorted and separated according to the length of the shell and weighed 1 kg each according to the length of the shell. Small (2-3 cm), medium (3-4 cm) and large shells with long shells (5-6 cm). The results of the measurement of the concentration of heavy metal Pb in P. viridis showed that the average green mussel shell size 4-5 cm at the location of station III had the lowest concentration of heavy metal Pb at 0.24 mg/kg. Meanwhile, the highest average concentration of Pb in P. viridis was found at station I at 0.89 mg/kg with a shell length of 2-3 cm. The correlation equation between shell length and Pb concentration is Y= - 0.131 + 1.13 X. Standard error of the Estimate (SEE) is 0.19. While the standard deviation of 0.20 means that the predictor variable (water) to predict the dependent variable (shellfish) is feasible because SEE is greater than the standard deviation. The average value of the Bioconcentration Factor (BCF) of green mussels is smaller than that of medium-sized green mussels and large green mussels. Green mussels can be consumed by someone if the body weight is 60 kg, then as much as 5.8 kg in a week because it contains Pb
ANALISIS EKONOMI PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA UDANG DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPVINSI SULAWESI TENGAH Muhammad Yasin; Firza Baslum; Sonny Lahati
Jurnal TROFISH Vol 1 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v1i1.87

Abstract

Penelitian mengenai analisis ekonomi pendapatan dan kelayakan usaha budidaya udang di Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, bertujuan untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usaha budidaya udang di Kabupaten Parigi Moutong dengan menggunakan beberapa alat analisis ekonomi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, metode pengumpulan data adalah survey. Teknik sampling yang digunakan adalah stratifed ramdom sampling. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner, sedang data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran pustaka. Analisis data dilakukan dengan menggunakan. meliputi; (1) B/C Ratio, (2) Break Even Point, (3) Rentabilitas Ekonomi, dan (4) Payback Period, serta (5) Sensitivity Analysis dilakukan jika ada perubahan harga bahan atau harga produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya udang di Kabupaten Parigi Moutong secara umum masih layak untuk dikelola.
STUDI KELAYAKAN USAHA PERIKANAN PURSE SEINE DI DESA OGOAMAS KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA Umar Umar; Taufik Ihsan; Sonny Lahati; Ahsan Mardjudo; Ismail Ismail
Jurnal TROFISH Vol 2 No 1 (2023): Februari
Publisher : Fakultas Perikanan Universitas Alkhairaat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/trofish.v2i1.135

Abstract

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Ogoamas Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala selama 6 bulan di mulai dari bulan Maret sampai Agustus 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kelayakan usaha perikanan purse seine Di Desa Ogoamas Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan dua kapal sebagai responden, yaitu kapal berukuran 29 GT dan 32 GT. Deskripsi alat tangkap pukat cincin (purse seine) terdiri dari Pelampung, tali pelampung, tali ris atas dan bawa, pemberat, tali pemberat, cincin, tali cincin, tali kolor dan kantong. Teknik Pengoperasian alat tangkap pukat cincin (purse seine) dimulai dari persiapan, pencarian titik lokasi penangkapan, penurunan jaring (setting) dan penarikan jaring (hauling). Jenis ikan hasil tangkapan yaitu cakalang, baby tuna, kembung dan layang. Hasil tangkapan menunjukan bahwa jenis ikan layang 3.200 Kg/bulan, ikan Cakalang sebanyak 2.600 Kg/bulan, ikan kembung sebanyak 1.200 Kg/bulan dan ikan baby tuna sebanyak 200 Kg. Modal investasi pada kapal 32 GT, sebesar Rp. 1.431.900.000, sedangkan modal pada kapal 29 GT, sebesar Rp. 1.028.400.000. Total penerimaan menunjukan nilai sebesar Rp. 1,188,000,000 (kapal 32 GT) dan Rp. 1,044,000,000 (29 GT).Total pendapatan menunjukan nilai sebesar Rp. 950,598,333 (kapal 32 GT) dan Rp. 876,771,667 (29 GT). Analisis kelayakan usaha didapatkan nilai 5,0 untuk kapal berukuruan 32 GT dan 6,2 untuk kapal berukuran 29 GT. Secara ekonomis usaha ini layak untuk dikembangkan.
Habitat of Banggai Cardinalfish (Pterapogon kauderni) Spread Across the Coast of Kayumalue Village, Palu Bay, Central Sulawesi Rasul, Rasul; Lahati, Sonny; Ndobe, Samliok; Sababuli, Jeklin M
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 30 No. 2 (2025): June
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jpk.30.2.155-161

Abstract

The Banggai cardinalfish (Pterapogon kauderni Koumans, 1933) is an endemic species that inhabits a limited habitat in shallow waters. This species is a widely traded marine ornamental fish. However, since late 2007, the International Union for Conservation of Nature (IUCN) has classified P. kauderni as an endangered species. Changes in P. kauderni habitat in Palu Bay have been reported, particularly in the waters of Mamboro Village Beach. According to local community information, this species has been introduced to Kayumalue Pajeko Village Beach, also within the Palu Bay area. Daily human activities and environmental changes caused by natural disasters and post-tsunami recovery necessitate annual updates on population development data and habitat conditions. This study aimed to reassess the habitat conditions of P. kauderni in the waters of Kayumalue Village, Palu Bay. Observation results showed that P. kauderni was only found in the macrohabitat of sea urchins. Meanwhile, along the observed transect, no recruit-sized P. kauderni were found. This is suspected to be due to the limited availability of macro habitat types such as anemones or other soft corals.
Response of Superoxide Dismutase (SOD), Calcium and Proximate of Vannamei Shrimp (Litopenaeus Vannamei) After Nursery Using Various Colors in Cultivation Tanks: Respon Superoxide Dismutase (SOD), Kalsium dan Proksimat Lengkap Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pasca Pendederan Menggunakan Berbagai Warna Tangki Budidaya Lahati, Sonny; Rasul
Jurnal Ilmiah AgriSains Vol. 25 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah AgriSains
Publisher : Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jiagrisains.v25i3.2024.155-163

Abstract

Segmen pendederan udang vannamei dapat dipengaruhi oleh warna tangki hal ini dapat memberikan preferensi yang baik dalam proses awal budidaya udang vanamei. Warna tangki menjadi faktor visual feeding larva udang mengkonsumsi pakan dapat maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji performa Calsium (Ca), mengetahui komposisi tubuh atas hasil respon aktivitas Superoxide dismutase (SOD) pasca pendederan udang vannamei. Hasil penelitian menunjukan bahwa warna tangki mempengaruhi preferensi udang vannamei yaitu aktivitas SOD yang berfariasi pada masing-masing perlakuan. Komposisi udang pasca pendederan cendrung sama yaitu memiliki kadar air yang cukup tinggi, serta kandungan lainnya memiliki nilai yang relatif sama. Namun kandungan Ca pada tubuh udang memiliki nialai yang berbeda. Pada perlakuan D kandungan Ca lebih tinggi di bandingkan dengan perlakuan C,B dan A. SOD tangki berwarna hijau cendrung lebih rendah dari pada warna tangki lainnya. Rendahnya aktivitas SOD tersebut diduga dapat menjadi indikasi preverensi yang baik untuk pendederan udang vannamei.