Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika

PRODUKSI DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT RINGAN GEOPOPLIMER-SERAT GELAS Amran Amran; Subaer Subaer; Husain Husain
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 18, No 1 (2022): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v18i1.32429

Abstract

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memproduksi komposit ringan geopolimer-serat gelas berbahan dasar Fly-ash. Komposit disintesis dengan metode aktivasi alkali, kemudian ditambahkan agen berpori Hidrogen Peroksida (H2O2). Serat gelas ditambahkan pada geopolimer dan disusun berlapis membentuk komposit dan di curing pada suhu 70°C selama 3 jam, kemudian disimpan selama 28 hari sebelum dilakukan pengujian. Karakterisasi sampel dilakukan dengan pengujian SEM, massa jenis, porositas, daya serap air, konduktivitas termal, dan kuat tekan. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa material geopolimer dengan serat gelas tidak berikatan dengan baik karena terdapat retakan disekitar serat gelas. Hasil pengujian massa jenis dan porositas sampel berturut-turut 1,35 gr/cm3; 1,31 gr/cm3; 1,27 gr/cm3; dan 1,25 gr/cm3 dan 10,7%, 12,7%, 13,19%, dan 13,71%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa massa jenis menurun seiring dengan penambahan konsentrasi serat gelas sedangkan porositasnya meningkat. Daya serap air sampel meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi serat gelas, diperoleh daya serap air tertinggi sebesar 11,7 % pada sampel komposit 1,5% serat gelas. Hasil pengujian konduktivitas termal menunjukkan bahwa terjadi penurunan nilai konduktivitas termal sampel seiring dengan penambahan serat gelas. Kuat tekan tertinggi pada komposisi sampel tanpa serat yaitu sebesar 6,4 MPa. Penurunan kuat tekan sampel diakibatkan oleh geopolimer dengan serat gelas tidak berikatan dengan baik, terlihat pada hasil karakterisasi SEM.
PEMBUATAN AGREGAT BETON GEOPOLIMER SEBAGAI SELF HEALING CONCRETE MENGGUNAKAN BACILLUS SUBTILIS Wa Nur Hasratia; Subaer Subaer; Husain Husain
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 19, No 1 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v19i1.41525

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mensintesis agregat beton geopolimer serta melihat pengaruh penambahan agregat dan bakteri bacillus subtilis terhadap sifat mekanik beton geopolimer berbasis fly ash. Agregat geopolimer diproduksi dengan bahan dasar Fly Ash, bakteri bacillus subtilis, NaOH (Natrium Hidroksida), Na2SiO3 (Sodium Silikat) danH2O (Aquades), dituang ke dalam cetakan agregat dan dibiarkan pada suhu ruang. Agregat kemudian dicampur kedalam pasta geoplimer dan di curring pada suhu 70 selama 1 jam. Sampel dibuat 4 komposisi dengan variasi penambahan agregat sebesar 0%; 8.3%; 13.8% dan 27.7%. Sampel disimpan pada ruang terbuka selama 28 hari. Sifat mekanik beton geopolimer dikarakterisasi melalui kuat tekan. Komposisi kimia dari beton geopolimer dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction). Mikrostruktur sampel beton geopolimer yang dihasilkan dipelajari dengan menggunakan SEM (Scanning Electron Microscopy). Sifat fisik beton geopolimer dikarakterisasi menggunakan pengukuran massa jenis dan porositas. Hasil penelitian ini menawarkan wawasan baru tentang potensi sebagai salah satu alternatife pada proses pemulihan keretakan dengan Self Healing Concrete.
PENGARUH KONSENTRASI AKTIVATOR (NaOH DAN HCl) TERHADAP KARAKTERISTIK KARBON AKTIF DARI TONGKOL JAGUNG Ahmad Saban; Jasruddin Jasruddin; Husain Husain
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 19, No 2 (2023): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v19i2.45044

Abstract

Sintesis karbon aktif dari limbah tongkol jagung dilakukan untuk memanfaatkan limbah biomassa. Penelitian ini bertujuan mensintesis dan mengkarakterisasi karbon aktif dari limbah tongkol jagung. Tahapan pembuatan karbon aktif dimulai dengan preparasi sampel yaitu pembersihan, pencucian, dan pengeringan. Tongkol jagung kemudian dikarbonasi pada suhu 400oC selama satu jam untuk menghasilkan karbon. Tahap selanjutnya aktivasi menggunakan NaOH dan HCl dengan variasi konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Karakterisasi karbon aktif menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan X-Ray Diffraction (XRD). Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa karbon aktif yang diperoleh memiliki struktur permukaan yang tidak teratur dengan ukuran dan bentuk pori terbuka yang berbeda. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa karbon aktif yang diperoleh memiliki struktur amorf. Hasil penentuan kadar air dan kadar abu karbon aktif yang diperoleh adalah 2,97% dan 3,92%. Nilai kadar air dan kadar abu karbon aktif dari tongkol jagung ini telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI 06-3730-1995)
ANALISIS X-RAY FLOURESENCE DAN X-RAY DIFFRACTION MINERAL PASIR DAN BATU BESI INDONESIA SEBAGAI MATERIAL MAGNETIK Husain Husain; Yana Taryana; Wisnu Ari Adi; Nurhayati Nurhayati; Muhammad Saleh; Nurmala Dewi
Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika Vol 20, No 1 (2024): JURNAL SAINS DAN PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jspf.v20i1.53907

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia dan fisis mineral batu dan pasir besi di Indonesia. Sampel batu besi dalam penelitian ini diperoleh dari Kalimantan sedangkan sampel pasir besi diperoleh dari Pasir Pantai Takalar. Pengujian XRF (X-ray Flouresence) dan X-ray diffraction dikombinasikan untuk mengetahui unsur penyusun dan struktur kristal kedua sampel. Proses separasi magnetik menggunakan hard permanent magnetic dilakukan untuk memisahkan unsur magnetik dan non-magnetik sampel untuk selanjutnya dilakukan pengujian XRF dan XRD. Hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa unsur dominan penyusun sampel adalah Fe (besi). Kandungan Fe pada batu dan pasir besi masing-masing adalah sekitar 76 dan 43 %. Sedangkan hasil pengujian XRD menunjukkan bahwa fase dominan kedua sampel adalah Fe3O4 (magnetite) dan Fe2O3 (hematite). Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa batu dan pasir besi dapat dijadikan sebagai sumber material untuk aplikasi material magnetik karena memiliki unsur dominan Fe dan senyawa besi oksida seperti magnetite.