p-Index From 2020 - 2025
1.066
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Adi Nugroho
Prodi S1 Ilmu Komunikasi

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Intensitas Menonton Review Beauty Vlogger dan Intensitas Komunikasi Peer Group dengan Sikap Remaja Menggunakan Produk Kecantikan Thalenta Salsabila; Adi Nugroho; Nurist Surayya Ulfa
Interaksi Online Vol 10, No 3: Juli 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tren penggunaan produk kecantikan di indonesia terjadi seiring adanya perkembangan konten review beauty vlogger. Dengan adanya hal tersebut, remaja selalu ingin mengikuti apa yang model tampilkan pada review yang dilihatnya, baik dari cara menggunakan maupun memilih produk kecantikan yang tepat. Sikap menggunakan produk kecantikan yang berlebih pada remaja dapat menimbulkan sumber permasalahan dari aspek psikologis, ekonomi, sosial bahkan normatife. Sikap remaja menggunakan produk kecantikan ini diduga akibat dari beberapa faktor, diantaranya intensitas menonton review beauty vlogger dan intensitas komunikasi peer group. Tujuan penelitian ini guna menjelaskan hubungan antara intensitas menonton review beauty vlogger dan intensitas komunikasi peer group dengan sikap remaja menggunakan produk kecantikan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yakni teori pembelajaran kognitif dan teori kelompok rujukan. Teknik pengambilan sampel non random sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel 100 responden dengan kriteria remaja SMP dan SMA berdomisili di Semarang, menonton review beauty vlogger dan pernah menggunakan produk kecantikan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis Kendall Tau_b. Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukan terdapat hubungan positif antara intensitas menonton review beauty vlogger dengan sikap remaja menggunakan produk kecantikan karena nilai signifikansi menunjukan sebesar 0,011. Sedangkan hasil pengujian hipotesis kedua juga menunjukan terdapat hubungan positif antara intensitas komunikasi peer group dengan sikap remaja menggunakan produk kecantikan karena nilai signifikansi menunjukan sebesar 0,000.
PENGARUH DAYA TARIK BRAND AMBASSADOR DAN TERPAAN ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BELI SCARLETT WHITENING Winda Novianti; Muhammad Bayu Widagdo; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era milenial saat ini, muncul beragam produk kecantikan salah satunya Scarlett Whitening. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan masyarakat sehingga perusahaan harus mampu bersaing secara sehat melalui strategi promosi yang baik dan benar. Dengan adanya kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh daya tarik brand ambassador dan terpaan electronic word of mouth terhadap minat beli Scarlett Whitening di Semarang Utara. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Teori Advertising Exposure dan Teori Cognitive Response. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah masyarakat Semarang Utara. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui kuisioner dengan sampel sebanyak 100 responden. Penelitian ini menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik pengambilan accidental dan data diolah menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dengan program SPSS (Statistical Package for Social Sciene) versi 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik brand ambassador terhadap minat beli Scarlett Whitening memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal ini dapat menunjukkan bahwa Teori Advertising Exposure relevan dengan penelitian ini. Sedangkan hasil pengujian hipotesis pada terpaan electronic word of mouth terhadap minat beli Scarlett Whitening memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hal ini juga menunjukkan bahwa Teori Cognitive Response relevan dengan penelitian ini.
INTERAKTIVITAS DALAM CUITAN AKUN TWITTER PARTAI POLITIK @GERINDRA PADA KASUS PEMERKOSAAN “SEMUA KEMBALI LAGI PADA KELUARGA KORBAN” Arlina Satiti Mugi Laras; Triyono Lukmantoro; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 10, No 4: Oktober 2022
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaktivitas menjadi salah satu karakteristik dari media sosial yang memungkinkan organisasi mengembangkan hubungan antara organisasi dan publik melalui dialog. Twitter digunakan sebagai alat komunikasi oleh parpol di Indonesia dalam membina hubungan dengan publik secara efektif, utamanya saat menjelang Pemilu. Partai Gerindra melalui akun Twitter-nya cenderung mengonstruksi suatu pandangan masyarakat melalui isu-isu yang berkembang dan membentuk pandangan-pandangan baru untuk bisa meraih suara publik. Metode yang digunakan adalah analisis Van Dijk yang meliputi struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Adapun, analisis tersebut berfokus pada permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, yaitu kasus pemerkosaan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa telah terjadi sentimen negatif dari warganet akibat tanggapan @Gerindra soal kasus pemerkosaan. Partai Gerindra lebih banyak mewacanakan bahwa kasus pemerkosaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan urusan partai. Artinya, dalam hal ini partai Gerindra tidak berupaya untuk meningkatkan citra partai dengan menunjukkan kelebihannya, melainkan lebih banyak menampilkan konten keengganan dalam mengawal kasus pemerkosaan dan bersikap tidak empati terhadap korban pemerkosaan. Penelitian ini juga menemukan bahwa reaksi partai politik terhadap kasus pemerkosaan dapat mempengaruhi tingkat elektabilitas sebuah partai. Pada kasus ini, warganet cenderung melihat moralitas kader partai melalui beberapa indikator, seperti sejauh mana partai bisa memberikan jaminan keamanan dan dukungan bagi korban kekerasan seksual dan seberapa besar kekuatan politis yang turut ikut campur dalam mempengaruhi proses penyelesaian hukum pidana. Temuan ini mengandung pemikiran bahwa para politisi punya kemampuan mengarahkan kehendak dan keinginan dari institusi tersebut. Sehingga, apabila publik telah mempersepsikan moralitas politisi itu buruk, maka publik akan menganggap bahwa partai tersebut tidak layak untuk dipilih, karena seorang kader dapat memberikan pengaruh tersendiri, termasuk citra dan elektabilitas lembaga politik, sebab mereka menjadi agen/perantara bagaimana partai politik tersebut berjalan.
PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TWITTER SEBAGAI MEDIA PRESENTASI DIRI PADA PREFERENSI POLITIK M. Ikhlasul Amal; Agus Naryoso; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Twitter merupakan media sosial microblog dengan segudang fitur yang dapat menunjang perwujudan presentasi diri termasuk pada preferensi politik. Sayangnya, seringkali bentuk presentasi diri akan preferensi politik di media sosial Twitter juga digunakan sebagai wadah penyebaran hoax, ujaran kebencian, serta penghinaan berbau sara oleh beberapa pengguna. Melalui penelitian ini, ingin melihat tentang alasan, bagaimana, serta dampak dan hambatan yang dirasakan tatkala menggunakan Twitter sebagai media presentasi diri pada preferensi politik khususnya dalam merespon informasi mengenai Puan Maharani dalam konteks Pemilihan Presiden 2024 dari sudut pandang pegiat media sosial. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data berasal dari interview mendalam dengan teori utama yang mencakup Teori Presentasi Diri dan Teori Perencanaan. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwasanya pegiat media sosial Twitter memiliki alasan utama dalam pemilihan Twitter yang didasari pada sifat media sosial microblog dan juga fitur yang dimiliki Twitter. Pegiat media sosial kemudian akan menunjukkan presentasi diri melalui strategi serta evaluasi atas respon yang didapatkan dari pengguna lain sesuai dengan Self Presentation Strategies. Apabila dikaitkan dengan preferensi politik, terdapat faktor yang membuat pegiat media sosial condong dalam preferensi tertentu. Dari beberapa indikator tersebut, pegiat media sosial akan menunjukkan presentasi diri akan preferensi politik melalui pesan yang mereka bawa dengan pertimbangan tertentu melalui profiling dan cuitan untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, disimpulkan bahwa Twitter memiliki sifat dan fitur yang memudahkan penggunanya untuk menunjukkan presentasi diri termasuk pada preferensi politik. Para pengguna akan menggunakan strategi sesuai dengan yang dikehendaki dalam menunjukkan presentasi dirinya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan presentasi diri yang diinginkan. Dengan merekomendasikan penggunaan etika berkomunikasi dalam menunjukkan presentasi diri akan preferensi politik, pengguna akan menyampaikan pesan yang ingin dibawa dengan caranya masing-masing dengan penuh pertimbangan sehingga dapat tersampaikan secara utuh dan efektif untuk mengkonstruksikan citra diri mereka di depan pengguna lain.
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PROGRAM SUMUR RESAPAN PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DI MEDIA ONLINE Hilmy Zharief Hidayatullah; Nurul Hasfi; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 11, No 1: Januari 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bencana banjir merupakan permasalahan yang belum terselesaikan di DKI Jakarta. Kebijakan penanggulangan banjir yang diupayakan Pemprov DKI Jakarta selalu menuai sorotan publik. Hal tersebut tidak terlepas dari peran media massa yang memberikan porsi khusus seputar pemberitaan banjir Jakarta. Media online arus utama seringkali memiliki perbedaan perspektif, ideologi, dan agenda media. Perbedaan tersebut menciptakan bingkai tertentu yang berdampak pada bagaimana khalayak memahami sebuah isu atau peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui bagaimana pembingkaian media online (Detik.com, Kompas.com, dan Tempo.co) terhadap program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta; (2) Mengevaluasi pemberitaan program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta dalam perspektif etika jurnalisme lingkungan. Media massa perlu memperhatikan etika jurnalisme dalam memberitakan isu lingkungan sehingga mampu mendorong publik untuk peduli terhadap perubahan dan perbaikan kualitas lingkungan hidup. Peneliti memilih dan menganalisis sejumlah 30 berita dari ketiga media selama periode 1-31 Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Zhongdang Pan dan M. Kosicki. Hasil penelitian ini menemukan bahwa media online menggunakan tiga tema dalam memberitakan program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta, yaitu: (1) Anggaran program sumur resapan; (2) Perjalanan proyek sumur resapan; dan (3) Efektivitas program sumur resapan. Masing-masing tema memiliki sentimen framing yang berbeda untuk mendukung atau menentang program sumur resapan Pemprov DKI Jakarta. Kompas.com membingkai secara negatif dengan cenderung menentang program sumur resapan sebagai upaya penanggulangan banjir Pemprov DKI Jakarta. Sedangkan dalam bingkai Detik.com dan Tempo.co, keduanya cenderung membingkai secara positif dengan mendukung pihak Pemprov DKI Jakarta selaku penyelenggara program sumur resapan. Pembingkaian Detik.com tidak sepenuhnya positif karena menekankan normalisasi sungai sebagai solusi yang tepat dalam penanggulangan banjir Jakarta pada tema efektivitas program sumur resapan. Selain itu, ketiga media masih belum seutuhnya menerapkan tiga poin kode etik jurnalisme lingkungan dari International Federation of Environmental Journalists (IFEJ). Temuan ini menegaskan bahwa pemberitaan ketiga media online agar lebih berimbang dan memperhatikan etika jurnalisme lingkungan.
INISIATIF KETERBUKAAN DIRI GENERASI Z DENGAN SINDROM FEAR OF MISSING OUT (FOMO) Khalwah Nabilah Ustushfia; Agus Naryoso; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 11, No 4: Oktober 2023
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generasi Z merupakan kelompok masyarakat yang tumbuh dan dibesarkan dalam era digitalisasi dan banyak terpapar media sosial serta melakukan interaksi di dalamnya. Pengalaman fear of missing out yang dialami memiliki penyebab dan dampak yang berbeda pada masing-masing individu. Penelitian ini membahas terkait cara yang dilakukan individu untuk terbuka kepada lawan bicara terkait permasalahan mengalami fear of missing out yang dianggap sebagai persoalan pribadi dan bersifat privasi karena dampak yang ditimbulkan berkaitan dengan aspek fisik dan psikis individu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai metode untuk yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan metode fenomenologi yang memahami fenomena dari kehidupan para pelakunya. Teori yang digunakan yaitu Communication Privacy Management Theory dan Social Exchange Theory. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa setiap informan melakukan inisiatif keterbukaan diri atau self-disclosure kepada lawan bicara tertentu yang dipercayainya dimana tidak semua orang mengetahui informasi tersebut. Dalam membagikan informasi, para informan melakukan manajemen privasi dalam mengatur informasi apa saja yang dapat ia bagikan kepada lawan bicaranya. Dengan keterbukaan tersebut, hubungan yang terjalin antara informan dengan lawan bicara menjadi lebih dekat karena terjadi pertukaran informasi yang bersifat privasi di antara kedunya.