This Author published in this journals
All Journal ASPIRATOR
dionisius widjayanto
Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Habitat Larva Nyamuk dan Kepadatan Nyamuk Dewasa (Diptera: Culicidae) di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali (Analisis Data Sekunder Rikhus Vektora 2017) Tri Wahono; dionisius widjayanto; Soenarwan Hery Poerwanto
ASPIRATOR - Journal of Vector-borne Disease Studies Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Aspirator Volume 14 Nomor 1 2022
Publisher : Loka Litbang Kesehatan Pangandaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.375 KB) | DOI: 10.22435/asp.v14i1.5038

Abstract

Abstrak. Nyamuk berperan langsung dalam penyebaran berbagai penyakit tular vektor di negara tropis. Tiga genus nyamuk utama penyebaran penyakit di Indonesia adalah Aedes, Culex, dan Anopheles. Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali merupakan daerah endemis untuk DBD, malaria maupun filariasis. Kabupaten Jembrana masih melaporkan kasus DBD dan malaria serta dalam tahap pemberian obat pencegahan massal filariasis pada tahun 2020. Pengendalian vektor nyamuk dipengaruhi berbagai hal seperti karakteristik habitat larvanya dan kepadatan nyamuk dewasa. Penelitian menggunakan data Rikhus Vektora 2017 di Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dengan melihat karakteristik habitat larva, pengukuran parameter air, dan kepadatan nyamuk dengan perhitungan Man Hour Density, serta pengukuran parameter lingkungan pada semua tipe ekosistem. Habitat larva Aedes sp. berupa genangan air tawar yang tidak bersentuhan dengan tanah; Culex sp. berupagenangan air tawar bersentuhan dengan tanah; dan Anopheles sp. genangan air tawar-payau yang bersentuhan dengan tanah dengan parameter air yang berbeda, namun masih dalam rentang yang tidak jauh. Kepadatan nyamuk didominasi oleh Culex sp. di semua ekosistem kecuali pada ekosistem pantai dekat dengan pemukiman didominasi oleh Aedes sp. Semua nyamuk dewasa (Aedes sp., Culex sp., dan Anopheles sp.) di Kabupaten Jembrana lebih bersifat bersifat zoofilik. Perilaku semua nyamuk dewasa berbeda di setiap ekosistem, dapat bersifat endofagik maupun eksofagik. Parameter lingkungan di Kabupaten Jembrana memilikipotensi untuk mendukung perkembangbiakan nyamuk.