Rio Agustian W
Institut Teknologi Garut

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Limbah Baja Ringan Terhadap Uji Lentur pada Balok Beton Rio Agustian W; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1047

Abstract

Beton ialah campuran agregat halus atau agregat kasar, semen dan air. Campuran ini kemudian membentuk massa berbatu. Dalam beberapa kasus, satu ataupun lebih bahan aditif digabungkan guna membuat beton agar sifat khusus yang meningkatkan kemampuan kerja, daya tahan, dan waktu pengerasan. Beton memeiliki tekan yang tinggi tetapi memiliki lentur yang rendah, untuk itu perlunya bahan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kuat lentur. Penggunaan bahan tambahan pada teknologi beton telah lama dikembangkan. Beton memiliki kuat lentur 8% - 15% dari kuat tekan. Beberapa usaha diperlukan untuk meningkatkan kuat lentur. Salah satunya adalah dengan menambahkan bahan tambahan yaitu potongan dari baja ringan. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui pengaruhnya penambahan baja ringan dengan berbagai variasi terhadap kuat lentur. Metode dipakai dalam riset ini yaitu eksperimen yaitu penambahan potongan limbah baja ringan kedalam adukan beton dengan variasi 1%, 3%, dan 5% dari berat agregat kasar. Pada beton normal dibuat masing-masing 3 buah sampel dan untuk beton dengan substitusi baja ringan dibuat masing-masing 2 sampel, sehingga total keseluruhan yaitu 18 benda uji untuk nilai rencana 25 Mpa. Berdasarkan dari hasil pengujian kuat lentur balok beton setelah perlakuan 28 hari, simpangan dari 0% sebesar 4 MPa dan simpangan dari 1% sebesar 3,75. Penyimpangan MPa, 3% adalah penyimpangan dari 3,75 Mpa, 5,5 Mpa sampai 5%. Campuran 0% hingga 1% limbah baja struktural berkurang 0,06%, variasi campuran 1% hingga 3% tidak bertambah atau berkurang, tetapi variasi 3% hingga 5% meningkat atau menurun. meningkat 0,46%. Mengenai kekuatan lentur, 5,5 MPa adalah yang tertinggi karena variasi paduan baja ringan berumur 28 hari.
Pengaruh Penggunaan Limbah Baja Ringan Terhadap Uji Lentur pada Balok Beton Rio Agustian W; Eko Walujodjati
Jurnal Konstruksi Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.04 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.20-1.1047

Abstract

Beton ialah campuran agregat halus atau agregat kasar, semen dan air. Campuran ini kemudian membentuk massa berbatu. Dalam beberapa kasus, satu ataupun lebih bahan aditif digabungkan guna membuat beton agar sifat khusus yang meningkatkan kemampuan kerja, daya tahan, dan waktu pengerasan. Beton memeiliki tekan yang tinggi tetapi memiliki lentur yang rendah, untuk itu perlunya bahan tambahan yang bertujuan untuk meningkatkan kuat lentur. Penggunaan bahan tambahan pada teknologi beton telah lama dikembangkan. Beton memiliki kuat lentur 8% - 15% dari kuat tekan. Beberapa usaha diperlukan untuk meningkatkan kuat lentur. Salah satunya adalah dengan menambahkan bahan tambahan yaitu potongan dari baja ringan. Tujuan dari riset ini yaitu mengetahui pengaruhnya penambahan baja ringan dengan berbagai variasi terhadap kuat lentur. Metode dipakai dalam riset ini yaitu eksperimen yaitu penambahan potongan limbah baja ringan kedalam adukan beton dengan variasi 1%, 3%, dan 5% dari berat agregat kasar. Pada beton normal dibuat masing-masing 3 buah sampel dan untuk beton dengan substitusi baja ringan dibuat masing-masing 2 sampel, sehingga total keseluruhan yaitu 18 benda uji untuk nilai rencana 25 Mpa. Berdasarkan dari hasil pengujian kuat lentur balok beton setelah perlakuan 28 hari, simpangan dari 0% sebesar 4 MPa dan simpangan dari 1% sebesar 3,75. Penyimpangan MPa, 3% adalah penyimpangan dari 3,75 Mpa, 5,5 Mpa sampai 5%. Campuran 0% hingga 1% limbah baja struktural berkurang 0,06%, variasi campuran 1% hingga 3% tidak bertambah atau berkurang, tetapi variasi 3% hingga 5% meningkat atau menurun. meningkat 0,46%. Mengenai kekuatan lentur, 5,5 MPa adalah yang tertinggi karena variasi paduan baja ringan berumur 28 hari.